(Yoona-Sehun) Another Story Ramadhan a la...

26 1 0
                                    

NOTE : Bahasa no baku, adegan garing yang memaksa kalian untuk tertawa

Tanda (*) : saya meminjam salah satu perkataan lucu dari kawan baik saya yang dirombak dikit demi konten FF ini xD

Bisa baca Ramadhan a la Seohan jika kepo dengan kelanjutan hubungan Yoona dan Sehun ^^

-Semoga senang membaca FF ini,jejaknya jangan lupa. Author sayang sama yang baca dan ninggalin jejaknya-


"Woi, Jungkook! Layangan gue jangan loe sambar dong!" Tatapan tajam Yoona langsung terarah pada sosok yang dipanggilnya Jungkook itu. Sementara itu yang dipanggil justru hanya menampakkan sengiran yang katanya mirip anggota salah satu boyband ngetop Korea sebelum kembali melanjutkan usahanya menang adu layangan di tanah kosong dekat komplek yang mereka jadikan lapangan yang katanya jadi salah satu aset warisan guru ter-tadjir-di sekolahnya Yoona. Bang Yongguk.

Sementara permainan berlangsung, Yoona bukan hanya sibuk narik ulur benang layangannya namun mulutnya juga komat kamit, sibuk ngedumel ke si cowok bontot yang daritadi ngebet banget pengen ngalahin nunanya itu. Malah dengan ketidakpekaannya yang cukup keren(?) si bontot justru bilang ke Yoona, "Ah, nuna payah nih,biasanya jago banget! Atau takut aku kalahin yah,nuna?"

"Etdah bocah!" Yoona kali ini natap si bontot kayak pengen nebas sebelum kemudian Yoona bergumam dalam hati, "Awas aja ntar... gue suruh si Luhan buat kagetin dia pakai petasan nanti kalau lewat dekat komplek!" Kedua orang ini lantas disibukkan dengan adegan tarik ulur benang, membuat gerakan terencana yang sekiranya menurut analisa kecerdasan anak Sekolah Menengah Pertama-Yoona- dan bocah kepalang tanggung-Jungkook- mampu menundukkan lawan. Padahal, bagi beberapa orang yang kebetulan menyaksikan mereka, keduanya tidak lebih konyol daripada badut amatir yang sedang mencoba melucu dengan gerakan tubuh. Aneh.

Semakin lama, keberuntungan sepertinya mengarah pada Jungkook, sehingga bocah yang baru saja naik kelas itu menyeringai. Tangannya mengarahkan layangan dengan bantuan benang, untuk menyambar layangan pink yang sepertinya hanya tinggal menunggu saat tepat untuk berhenti tampil di ketinggian. Layangan kedua orang ini begitu dekat, nyaris bertabrakan ketika...

Nggung...Crak.

Sebuah benda melesat dengan kecepatan tidak biasa, menyambar kedua layangan yang siap beradu itu dan mengakhiri cerita persaingan layangan sore itu. Yoona dan Jungkook, keduanya kontan mengarahkan pandangan ke belakang. Rupanya seorang bocah dengan penampilan yang terlihat sombong tengah berdiri di sana, memandangi mereka sembari menampakkan seringai yang sama sekali tidak sedap dipandang.

"Woi, ntuh mainan bikin layangan kita jatoh!" Yoona berseru dengan jemarinya menunjuk kearah mainan pesawat yang tadi menyambar layangannya dan Jungkook. Gadis itu memandang kesal kearah bocah yang masih berdiri agak jauh darinya itu. "Mata ditaruh dimana?! Eoh?!"

"Nih." Bocah itu menunjuk matanya "Mata saya masih disini,koq. Selalu setia di tempatnya, gak mau kemana mana" #eaa

Mendengar penuturan bocah itu, kontan membuat emosi Yoona memuncak. Gadis itu berniat menghampiri bocah tersebut ketika lengan Jungkook dengan sigap menahan pergerakannya. "Nu-nuna, udah... Anggap aja kita gak bisa lihat dia"

"Kamu pikir dia antu,Kook? Noh kakinya aja masih napak!" Yoona masih melayangkan tatapan tidak senangnya pada sosok yang kini alisnya terangkat sebelah yang menatapnya dengan angkuh. "Pokoknya gak bisa gue, Kookie. Dia bikin hancur layangan kita!" Ujar Yoona, masih berusaha menepis lengan Jungkook yang semakin erat melingkari lengannya. "Harus diberi pelajaran ntuh bocah!"

Yoona baru akan ngehampirin bocah itu dengan langkah macho nya ketika Jungkook justru bersusah payah menahan langkahnya. "Nuna,nuna! Udah.... Lagian Kookie juga sudah ridho ntuh layangan rusak"

KumCer Akiphylia (Kumpulan Cerpen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang