Hanya malam ini.., selesaikan malam di tanggal 19 April bersama dengannya hingga cerita sebagai mantan kekasih akan berakhir tepat di tanggal 20. Di musim semi, ketika masa penantian dari dua mantan kekasih berakhir...
~~Blooming Birth~~
"Hei, mau membantuku merayakan ulangtahunku bersama? Mantanku?"
Pesan yang baru saja dikirimkan olehnya itu, sedikit banyak membuatku memeras otak hingga dua jam lamanya. Mengabaikan banyak hal yang semestinya menjadi prioritas, mengacaukan sedikitnya persiapan-persiapan penting untuk sebuah acara penting di musim semi pada tahun ini. Semua itu karena laki-laki yang secara resmi tidak lagi menjadi kekasihku. Lelaki gila yang dengan sekehendak hatinya mengirim pesan ajakan kepadaku. Tetapi sesungguhnya, bukan dia atau ajakannya yang membuatku ingin berteriak dan menghentikan orang-orang yang tengah berlalu lalang di hadapanku...
Justru diriku sendiri, yang membuatku kesal setengah mati. Hatiku, yang dengan kemauan kerasnya tetap kukuh untuk berdentum kencang, memaksaku untuk mau atau bagian dari tubuh lain akan diajaknya bekerjasama menyerang akal sehatku.
"Eomma, aku pergi dulu." Jaket yang menggantung di depan pintu kini berpindah menyelubungi tubuhku. Musim semi belum berakhir, sehingga aku tidak berpikir untuk mengambil risiko dengan pakaian yang cukup tipis dan berakhir diatas tempat tidur karena pilek seperti tahun-tahun kemarin, ketika aku dan dia menghabiskan beberapa jam di tanggal 19 pada bulan April bersama.
Ibu yang melihatku kemudian bergerak menyusulku, memberhentikan langkahku sebentar lalu berkata, "Bawalah. Aku tidak mau dia terserang pilek dan menularimu, anakku"
Oh... Betapa beruntungnya sang mantan yang satu ini. Bahkan ibuku juga memikirkanmu dan resiko terserang pilek yang mungkin saja menimpamu, mengingat kita berdua adalah orang yang tidak pernah cukup tahan dengan hawa musim semi. Masih terasa dingin. Mungkin tidak untuk sebagian besar orang, tetapi untuk kami justru seperti itu.
Baiklah, ayo temui dia, Seo Joo Hyun!
*
"Oh lihatlah, kau tetap seperti rusa berbulu musang! Suka sekali membohongiku,kau tahu?!" Seperti biasa, ketika Seo Joo Hyun dibuat kesal oleh seorang Luhan, maka dengan memperlihatkan sengiran yang aku ingat pernah membuat presentasiku nyaris gagal itu, kemudian dia akan berkata...
"Tidak semua laki-laki suka berbohong, hanya..."
"terkadang suka membuat perempuan menunggu!" dan aku yang melanjutkan kalimatnya, sebab aku mengingat kata-katanya itu sebaik aku mengingat kisah putri salju dan tujuh kurcaci atau dongeng yang pernah menemani saat-saat kanakku.
"Nah, sudah tahu kan? Jadi tidak perlu merengut lagi,bukan?"
Sial! Mengapa Seo Joo Hyun tidak pernah bisa memberikan perlawanan pada Luhan?
Ada apa dengan laki-laki yang bahkan tidak pernah berlatih beladiri ini?
Dan mengapa dengan hal-hal yang menyebalkan yang ditampakkannya, aku, Seo Joo Hyun masih sanggup untuk tidak berpetualang dan hanya mengisi tempat di sisi seorang Luhan?
*
"Oh iya, bagaimana dengan persiapanmu?"
Padahal perut lapar memanggil untuk diisi. Padahal dia yang membuatku menunggu hingga setengah jam lamanya. Padahal dia juga tahu jika sudah duduk di kursi yang biasa kami duduki ketika datang ke restoran ini, aku hanya akan diam dan khusyuk dengan makanan dihadapanku...
Tapi, lihatlah! Dia yang membuat sendok di tanganku melayang di udara dan suapa pertama jadi tertahan di udara. Oh, god! Tahukah dia jika makanan itu harusnya mengisi perut dan bukannya dikembalikan diatas piring?!
Selera makanku hilang sudah karena orang ini. Ya ampun...
Helaan napasku terdengar, lalu berkatalah aku "Lancar, tentu saja. Bagaimana denganmu?" Lalu berlanjut dengan aku yang menanyakannya kembali pada Luhan. Kedua ujung bibir laki-laki itu terangkat dan aku tidak tahu apa yang dikatakannya, karena...
"Oh ya ampun! Mukamu merona lagi,nona Joohyun!"
...Aku jatuh cinta lagi padanya. Jatuh cinta karena senyumnya itu.
.
.
.
"Baiklah. Waktu kita malam ini hanya tinggal beberapa jam lagi,Seohyun-a"
Tanpa perlu memberitahuku pun, aku sudah lebih dulu tahu itu! Aku bahkan tahu, jika menghitung mundur... Maka waktuku bersamamu, sebagai sepasang mantan kekasih, kurang dari sembilan jam. Aku juga tahu, hanya tinggal menunggu, ketika langkah kita telah mencapai area di sekitar namsan tower, aku harus berdehem dan menyanyikan lagu ulangtahun untukmu.
Kau tidak perlu memberitahuku, Luhan! Semuanya tentangmu, peristiwa yang kita lalui, semua masih melekat di kepala. Melekat dengan baik, sebaik kau mengingat satu tanggal dimana aku pernah mengacaukan acara menonton klub sepakbola favoritmu!
"Ne~~ Jadi, ayo tidak membuang waktu dan segera kesana!" Kali ini dia tak segera mengajakku pergi. Luhan, entah untuk keberapa kali, memperlihatkan ujung bibirnya yang tertarik keatas.
"Seo Joo Hyun... Benarkah... Tidak akan lama lagi?" Luhan menanyakan itu, membuatku terenyak, lalu menatapnya lembut seraya mengangguk. Baru kali ini, dia memperlihatkan wajah seperti itu. Baru sekali ini, aku tahu...
Bahwa dia...Sedang mempertanyakan nasib setelah malam di tanggal 19 april ini.
"Iya, Luhan. Tidak akan lama lagi..."
Dan sisa momen menanti ulangtahunnya, hingga waktu telah beranjak tanpa ada lantunan lagu ulangtahun... Di antara beberapa jam yang kami punya, sebagai sepasang mantan kekasih...
Dia memberiku satu momen indah, yang dengan senang hati kutambahkan kedalam hati dan pikiranku. Momen dimana dia membuatku menangis... meredam semua kata, dan hanya menerima kehangatan seorang Luhan melalui ciumannya di malam itu.
***
Aku tidak tahu darimana kebahagiaan ini bersumber . Dari gaun satin yang melingkupi tubuhku atau karena sembilan belas april tadi malam, ada Luhan bersamaku. Sungguh, aku bingung harus memutuskan antara dua hal ini. Bagiku rasanya tak ada yang lebih kuat atau lemah. Keduanya sanggup membuat wajahku memanas, membuat ragaku terlelap, nyenyak hingga ibu harus mengingatkanku yang lupa bahwa hari ini, aku juga resmi melepas masa lajangku.
"Seo... Sudah siap?"
Melepas masa penantian panjang seorang perempuan, hanya terus menatap dan akan menetap di satu tempat bersama seseorang yang memiliki kelebihan juga banyak kurangnya. Seseorang yang aku tahu, dengannya, aku mampu tersenyum...
~~Blooming Birth~~
"Seo Joo Hyun... Aku tidak keberatan menunggu saat hingga bisa hidup denganmu, untuk tidak lagi menjadikanmu sebagai kekasihku, juga untuk belajar menyukai apa yang kau suka. Kau mungkin bukan lagi kekasihku, tetapi setelah malam di tanggal 19 April berakhir, kau akan terjaga dan mendapati musim semi di tanggal 20 April yang indah... Bersamaku."
Itu yang dikatakannya padaku... Sebelum aku dan dia... Berdiri bersama di altar gereja.
![](https://img.wattpad.com/cover/146435320-288-k741724.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KumCer Akiphylia (Kumpulan Cerpen)
Cerita PendekSekumpulan kisah dari banyak tokoh yang mampu dituangkan penulis ke dalam tulisannya. Mungkin banyak dari kisah mereka yang sebelumnya telah dibaca, atau mengingatkan kembali para pembaca dengan tokoh idola yang menjadi pemeran dalam kumpulan fiksi...