Bagian IX : KESEMPATAN KEDUA

6 2 0
                                    

Selang beberapa jam dari penyerangan yang terjadi di markas pusat,beberapa bala bantuan dari tim medis datang dari beberapa pos di sekitar kota yang dekat dengan tempat terjadinya penyerang,beberapa tim lainnya membantu korban yang masih tertimbun reruntuhan.

Beberapa tenda pengungsian sudah didirikan didekat jalur evakuasi. Korban dari penyerangan ini disekitarkan hanya 65% yang selama, 5% masih belum diketahui,30% meninggal di tempat.

"Ehm...uhuk...uhuk"

"Dimana aku...?dimana ini...?"

"Oh...kau sudah siuman ternyata,bagaimana keadaanmu sekarang...?" ucap salah satu anggota medis yang dapat aku ketahui dari seragam yang dipakainya.

"I-ih...agak sedkit susah untuk aku bangkit kembali"

"Hey...kamu jangan asal bangun dulu,lukamu belum sembuh jadi jangan banyak bergerak kalo kamu tidak ingin membuka lukamu lagi"

"Dok...kalo boleh aku bertanya,siapa yang membawaku kesini,seingatku aku cukup jauh dari jalur evakuasi...?"

"Ehm...maaf,aku sama sekali tidak ingat,yang kuketahui hanya luka yang kau alami cukup banyak,ditambah lagi luka lama-..hey apa baru-baru ini kamu sedang bertarung dengan seseorang" ucap dokter itu.

"Eh...i-itu..."

"Karena luka yang ada ditubuhmu itu disebabkan oleh beberapa peluru yang masih ada di dalam tubuhmu...jadi kesimpulannya kamu pasti bertarung dengan seseorang kan?" ucap dokter itu.

Setelah diriku didiagnosis dokter,pingsan yang kualami akibat kekurangan darah darpertarunganku sebelumnya ditambah ledakan rudal itu akhirnya aku disuruh untuk lebih banyak istirahat lagi.

"Oke...aku sudah mengecek mu,kamu hanya perlu istirahat saja dan usahakan jangan banyak bergerak yah..." ucap dokter itu padaku.

"Baiklah aku ketenda sebelah dulu,kamu kutinggal gak apa-apakan..?" tanya dokter itu.

"Silahkan tinggalkan saja dok,aku gak-apa-apa!"

Setelah dokter itu berjalan keluar dari tenda,aku mendengar seseorang sedang bicara dengan sang dokter dari balik tenda.

"Sekarang dia sudah siuman,kamu boleh mengunjunginya untuk sekarang ini,tapi aku minta kamu hanya sebentar saja mengunjunginya oke..." ucap dokter itu pada seseorang yang suaranya seperti ku kenal.

Sesaat pembicaraan mereka berhenti. Aku semakin penasaran dengan siapa orang yang sudah bicara dengan si dokter. Aku sempat berpikir apakah orang tersebut adalah sosok yang menyelamatkanku sebelumnya.

"Hm...siapa yang lagi berbicara dengan dokter diluar,apakah mungkin dia si sosok misterius itu,yang telah menyelamatkan diriku...?"

Tiba-tiba aku mendengar suara kaki yang berjalan masuk menuju ruanganku. Aku mulai berpikir lagi seperti apa wajah sosok yang menyelamatkanku itu. suara hentakan kakinya semakin dekat,aku semakin penasaran dengan sosok yang masuk ruanganku.

Pada saat yang telah ditentukan sosok yang aku tunggu beberapa menit sebelumnya akhirnya menampakan wujudnya di depan mataku. Aku terkejut dengan apa yang aku lihat sekarang.

"Ini tidak mungkin,tidak mungkin kan...kamu..."

Sosok itu cukup jelas hingga kemunculannya membuat diriku terkejut dan membuat air mataku mengalir jatuh saat ku melihatnya.

"Bagaimana kabarmu...?" tanya sosok itu.

"k-kamu...kamu.."

Aku mulai tidak dapat mengucap dengan benar apalagi mengatakan sesuatu apapun itu saat diriku melihatnya.

2 Pedang SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang