Bagian XXXVI : TANTANGAN

2 1 0
                                    

Mendengar teriakan Nekomimi. Seluruh peserta langsung maju,mengincar satu sama lain,mereka berusaha untuk mengalahkan siapa saja demi menjadi yang terbaik dalam tiap-tiap arena. Banyak diantara mereka terjatuh keluar arena,ada juga yang memang sudah tidak sanggup bertahan dalam pertandingan akibat serangan yang tidak bisa mereka hindari.

Alfian yang saat itu berada di arena 6,memberikan kejutan tak terduga saat ia mulai berhadapan dengan beberapa peserta yang satu arena dengannya.

"Ehm...baiklah! pertandingan sudah di mulai. Jadi,siapa yang bakal menjadi lawanku pertama kali?" ucap Alfian dengan percaya diri.

"Hah! Jangan sombong!" sorak salah satu peserta yang mana di ikuti peserta lainnya.

"Yah! Jangan sok kuat lu!"

"Ngajak brantem!"

"Dia meremehkan kita!"

Para peserta yang mulai terpancing emosi lalu mengalihkan target mereka kepada Alfian.

"Kau nih...! Buat apa kau harus memancing amarah mereka?" tanya Andrean dari balik layar.

"Hahaha...tenang saja kak! ini salah satu rencana dimana aku bisa menuntaskan mereka dengan cepat" bisik Alfian.

"Terserah kamu...tapi ingat! Jangan lupakan soal misi. Terlebih lagi,apa kamu yakin mau memperlihatkan kekuatanmu pada mereka?" tanya Andre.

"Hmmm...gak kak! aku hanya akan mengeluarkan 1/4 dari kekuataanku yang sebenarnya. Jadi,santai saja!"

"HOY! Bisik-bisik apa kau? Meremehkan kami gitu maksudmu?!" ucap salah satu peserta.

Tampa sadar sudah berdiri di depan Alfian setidaknya ada 10 lebih peserta yang sudah bersiap menghabisi Alfian.

"Ho ho holy shit! Buju gile...gua gak nyangka kalian langsung berkumpul hanya untuk mengalahkanku. Kalian bercanda kan?"

"Apa kami terlihat bercanda bagimu hah!"

"Hahaha...sedikit sih!" ejek Alfian.

"Kalo menurutmu begitu...MAJJUUU!" teriak salah satu peserta.

Seluruh peserta yang sudah menunggu kesempatan ini langsung maju dengan semangat membara serta kepercayaan yang cukup tinggi,dengan keyakinan bahwa mereka berkumpul menjadi satu maka mereka bisa mengalahkan Alfian dengan mudah. Namun keyakinan itu masih kurang. Karena Alfian dengan mudahnya mulai menghindar tiap-tiap serangan yang dilancarkan untuknya.

Satu demi satu serangan ia hindari,dengan memanfaatkan setiap celah yang terus terbuka dalam keramaian tersebut. Sampai pada serangan terakhir pun tidak ada yang bisa melukai Alfian,sehingga Alfian yang ada di posisi belakang langsung mengakhiri dengan satu tinjuan yang mana mengenai salah satu peserta.

Pukulan tersebut membuat salah satu peserta langsung terhempas ke badan peserta lainnya yang ada di belakangnya. Bahkan peserta yang ada dibelakangnya pun tidak bisa menahan serangan Alfian tersebut sehingga semua peserta tersebut langsung terjatuh keluar dari arena pertandingan hanya dengan satu serangan.

Belum setengah jam namun Afian sudah menyingkirkan segitu banyaknya peserta dalam satu pukulan telak. Semua mata kembali lagi tertuju pada Alfian. Hanya saja pandangan mereka kali ini bukan pandangan mata yang terkejut. Melainkan pandangan tersebut lebih bisa di bilang kagum.

"Baiklah! Siapa yang akan menjadi laawanku selanjutnya!" ucap Alfian menymbongkan diri.

"Humph..." suara napas yang dipaksa keluar dari hidung.

"Bukan main...jadi ini kekuatan asli milik dari adik sang penguasa,benarkan?" ucap sosok besar yang muncul dari keramaian peserta.

"Holy shit! Jadi kau lawanku selanjutnya?" tanya Alfian.

2 Pedang SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang