Bagian XXV : PENEPATAN JANJI

6 1 0
                                    

Sehari setelah kejadian yang menimpa diriku dan Linda. Pertandingan babak semi-final pun akhirnya dilaksanakan. Seluruh penonton mulai mengisi setiap bangku yang disediakan diarea arena,para peserta pun yang lanjut kebabak berikutnya termasuk diriku sendiri pun memasuki arena,melalui lorong yang sama dan melewati sorakan penonton yang bersemanngat. Membuat ku memantapkan hati dan jiwa ku untuk pertandingan ini.

"Wow...apa kalian semua masih semangat..." ucap Erl.

"HURAA..." teriak para penonton bersemangat.

"Baiklah mari kita buka babak semi-finalnya..." ucap Arl.

Pembukaan babak semi-final disambut hangat para penonton, peserta pun mulai mengambil posisinya masing-masing. Berbaris di depan layar besar yang akan menunjuk kan siapa akan melawan siapa di babak ini, gambar wajah kami pun mulai berputar secara acak sebelum akhirnya berhenti pada hitungan ke sepuluh.

"Inilah kandidat-kandidat yang akan bermain di babak pertama..." ucap Arl dengan menunjuk langsung kandidat tersebut.

"Mereka adalah MitsurugiKen dari perwakilan Divisi Penyerang dan Eve si Rubah putih dari perwakilan Divisi Intel..." ucap Erl.

"Dan ditempat kelompok 2 adalah Rhino sang penghancur dari erwakilan Divisi Persenjataan melawan X sang kesatria pengembara..."

"YEAAHH...." suara penonton bersorak kencang

"Aku heran bagaimana bisa Komandan membuat acara ini begitu meriah nya?" ucap Eve .

(HUH...! LU BARU SADAR...) ucap ku terkejut dalam hati mendengar ungkapan Eve yang terlihat normal tersebut.

"Baiklah...semua peserta silahkan menuju arena nya masing-masing!" ucap Erl.

Aku beserta Rhino berjalan menuju arena yang sudah ditentukan,akhirnya pertarungan ku dengan nya dimulai saat ini. dengan ini aku dapat membalas kekalahan Linda dan menepati janji ku dengan nya. Dinding pembatas pun mulai menutup seluruh arena yang sudah terbelah tersebut.

"Hm...? aku bertarung dengan mu juga Ken...hihihi" ucap Eve tersenyum.

"Itu sudah jelas dasar dungu...bukan nya kau sudah liat dilayar tadi?" ucap Ken dengan wajah datar.

"Ehm...jangan begitu,sesama teman tidak boleh mengejek. Itu gak baik tahu...!" jelas Eve sambil menunjuk teman nya itu.

"Huh...terserah kamu saja dah,tapi bagiku semua yang berada di arena ini dan berhadapan dengan ku adalah musuh bagi ku. Jadi,jangan harap kau bisa akrab dengan ku di dalam arena" ucap Ken.

"Fiuh...jahat banget" ucap Eve dengan memutar-mutarkan pisau di jarinya.

"Pertandingan di MULAAIII...!" ucap Erl dan Arl bersama.

"Memang dari awal diriku tidak ada niat untuk akrab dengan mu..." ucap Eve yang tiba-tiba muncul di belakang Ken.

"Heh..." Ken tersenyum.

*WHUSSH* pisau Eve pun mengarah ke pundak Ken.

*KLANG* terdengar suara senjata yang saling beradu.

"Egh..." Eve terkejut.

"Jangan meremehkan ku...dasar teman yang suka nusuk dari belakang" ucap Ken tersenyum licik.

"Cih...bahasa mu itu loh! serasa bahwa aku sudah sering melukai teman sendiri" ucap Eve.

"Memang benar kog...!" jawab Ken.

Lalu Eve pun melompat ke belakang untuk mengambil jarak aman agar tidak diserang dalam jangkauan Ken,ia pun mengambil posisi bertahan untuk berjaga-jaga. Ken nampak terlihat tenang setelah Eve mengambil langkah mundur,ia juga nampak sedang bersiap-siap untuk menyerang.

2 Pedang SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang