Angin berhembus lembut di sebuah padang rumput yang luas disebuah tempat,disalah satu bukit yang dikenal dengan bukit kenangan. Dibukit itu ada pohon besar menjulang tinggi dan kokoh berdiri diatasnya,dipohon itupun ada ayunan yang diatasnya sedang ada anak laki-laki berumur sekitar 6 tahun yang asik bermain dengan senangnya.
Dibelakang anak itu tampak sesosok pria dewasa yang juga mendorong ayunan yang dinaiki anak itu.
"Apa kamu senang dengan ayunannya,nak," kata pria itu.
"Ya ayah,aku sangat senang sekali. Ayah lebih cepat lagi!," kata anak laki-laki itu sambil menikmati ayunan yang dinaikinya.
Dari kejauhan bukit tampak seorang perempuan sedang menunggu dirumah sambil mengatakan.
"Ayah,ayo pulang makan siangnya sudah siap sekalian adek juga di panggil,"
"Tuh,ibu sudah suruh kita pulang ayo kita pulang nak?," kata pria itu.
"Ya ayah,aku belum selesai main-mainnya!," kata anak laki-laki itu.
"Oke kalau gitu biar kamu bisa asik main lagi,bagaimana kalo ayah gendong hm..?," kata pria tua itu sambil menggoda anaknya agar pulang kerumah.
"Hmm...iya ayah aku mau pulang!," kata anak itu.
"Nah,itu baru anak ayah sini biar ayah gendong,ayo kita pulang!," kata pria itu.
"Iya ayah," balas anaknya.
Suasana tersebut sangat hangat akan keluarga yang bahagia dan serasa nyaman bila bersama keluarga,namun...
"Ayaahhh...!!! Huh...huh...huh,apa aku bermimpi?," terbangun dengan kagetku.
"Aku mengalami hal itu lagi,hiks..hiks..! Kenapa gambaran itu masih melekat?,"
Akupun tertunduk dan aku menutup mukaku yang mulai luput dalam kesedihan masa laluku.
*krieet* suara pintu yang terbuka.
*tap tap tap* suara kaki yang terdengar mulai di iringi dengan munculnnya sesosok bayangan dilorong ruangan tidurku,tiba-tiba terlihat bayangan itu makin terlihat jelas ketika mendekati cahaya diruanganku. Saat itulah...
"Hah...,kamu sudah bangun ternyata!," ucap seorang wanita misterius yang tersenyum padaku dengan membawa makanan.
"Hey,kenapa kamu diam saja,apa aku terlihat aneh bagimu?," tanya wanita itu.
Dari tampak serta prilaku nya dia bukanlah orang jahat,dengan wajah yang selalu ceria itu,juga dengan kacamatanya,rambut putih panjang dengan ikatan ekor kuda dibelakannya apalagi dengan parasnya yang begitu baik seperti peduli akan keadaanku.
Tapi yang paling mencuri perhatianku adalah...dadanya itu loh bisa kubilang cukup besar,mungkin ukuran D-cup kalo tidak salah.
"Hey,bengong lagi!. Ada apa?,"jawabnya lagi.
"Oh maafkaan aku,aku tidak melihat apa-apa!,"jawabku sambil menunduk malu.
"Eh,kenapa kau harus minta maaf? Trus maksud dari tidak melihat apa-apa itu...," tanya nya.
"Ah...tidak perlu kau pikirkan,kalo boleh bertanya saya sekarang ada dimana? Dan bagaimana aku bisa disini?," tanyaku.
"Oh soal itu, kamu sekarang ada dirumah perlindungan,hm...kalau tidak salah kau diangkut dan diantarkan ke ruangan ini! Tenang saja,disini tempat yang aman kog,tempat berkumpulnya orang-orang yang ingin menjadi prajurit revolusi jadi kamu aman tinggal disini," ucap wanita itu.
"Apa yang kau maksud dengan prajurit revolusi?," tanyaku.
"Maksudnya prajurit revolusi adalah...prajurit yang disiapkan untuk menjatuhkan pemerintahan dinding perlindungan," ucapnya sambil tersenyum,saat itulah aku kaget dan
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Pedang Samudra
FantasiaIni adalah cerita yang mengisahkan perjalanan seseorang yang berusaha hidup di dunia yang sudah mati akibat perang nuklir yang telah terjadi dan juga pencarian jati diri yang ia telah lupakan selama beberapa tahun. Begitu banyak lika-liku kehidupan...