Bagian XXXI : PENYESALAN

3 1 0
                                    

"Ketua Arato...! Bahaya...!" teriak salah satu anggota yang berlari menuju Arato dengan wajah panik.

"Ada apa? Apa yang Bahaya?" tanya Arato yang pada saat itu masih belum melakukan penyerangan balik pada Hedhog.

"Gawat...tuan muda Ken telah ditangkap dan di sandera di pintu gerbang barat,mereka bilang untuk segera memberitahu anda dan keluarga untuk datang. Kalau tidak nyawa tuan muda..." ucap anggota tersebut.

Arato terkejut pada awalnya,namun ia tetap berpegang teguh pada prinsipnya bahwa ia tidak boleh menggunakan keputusan sepihak atas dasar perasaan. Ia tetap menggunakan topeng palsunya untuk menyembunyikan wajah kekhawatirannya.

"Kalau begitu...sampaikan ke anak serta istriku juga akan masalah ini,mengerti!" ucap Arato dengan tenangnya.

"Baik ketua..." ucap anggta itu yang langsung bergegas menyampaikan tugas yang sudah diamanatkan.

"Aku minta maaf...tapi kelihatannya kita harus mundur untuk sekarang ini" ucap Arato pada semua anggotanya.

"Jadi semuanya...kita mundur ke gerbang Barat sekarang juga...!!!" pintah Arato.

Semua anggota pun menuruti perintah Arato,satu demi satu mereka melangkah mundur,dan berlari menuju gerbang Barat. Namun,tindakan tersebut membuat Hedhog dengan mudah kembali menyerang. Ia langsung dengan cepat melepaskan serangan pada beberapa prajurit yang mencoba melarikan diri darinya. Berusaha untuk tidak melepaskan satu pun orang yang berusaha melarikan diri.

Arato yang menyadari bahwa musuh tidak akan melepasakannya,berusaha mencari jalan keluar. Lalu,ia menghempasakan sebuah serangan tipuan pada Hedhog. Serangan yang membuat Hedhog pun kebingungan olehnya.

"Teknik Ke-3 Mitsurugi...The Fire CanonBall"

Serangan itu mengarah lurus pada pada tubuh Hedhog,namun Hedhog menyadaari bahwa timbul serangan ia pun menembakan beberapa pedang demi menghancurkan serangan tersebut,serangan balik Hedhog membuat suatu keuntungan besar bagi Arato. Karena serangan Hedhog yang berhasil menghancurkan serangan Arato,tampa tidak di sadari serangan tersebut menimbulkan asap putih tebal.

Asap itu kian lama makin menebal. Membuat jarak penglihatan semakin berkurang. Karena kurang mewaspadainya,Hedhog pun tersesat di dalam kabut asap tersebut.

Di gerbang Utara dimana Whip Wielder dan Mitsurugi Minami masih berdebat untuk hal yang tidak ada kaitannya.

"Seharusnya kau sadar...punya malu sedikit akan apa yang kau kenakan..." tegas Minami.

"Heh...Nenek peyot! Ngaca...dan perhatikan,jaman sudah berubah,style juga harus berubah..." Jawab Whip Wielder dengan kasarnya.

"Siapa yang kau panggil Nenek Peyot HAH...!!!"

"Yah kamulah..."

"Dasar JALANG...!!! Tarik perkataanmu sekarang juga!"

"Heh...gua nih masih perawan tahu"

"Perawan katamu? Dengan dandanan kayak wanita murahan gini...gak percaya"

"Heh...di jaga omonganmu,Dasar NENEK PEYOT...!!!"

"DASAR JALANG..."

Karena terus berdebat,bagaikan sebuah aliran listrik saling bertrubukan satu sama lain terpancar dimata mereka. Secara tiba-tiba...

"Wakil Ketua...Wakil Ketua...ada yang ingin kusampaikan..." teriak salah satu anggota yang dari awal sudah di perintah Arato.

Karena muncul secara tiba-tiba dan memotong perdebatan antara dua orang berselisih,anggota tersebut mendapat sesuatu yang tidak terduga sebagai balasan akan munculnya.

2 Pedang SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang