Bagian XXIX : MITSURUGI PART.1

4 1 0
                                    

Cerita ini bermula 8 tahun yang lalu sebelum perang besar di mulai. Di sebuah desa kecil yang tersembunyi. Tampak seorang bocah berumur 11 tahun sedang berlatih pedang dengan sosok yang lebih dewasa darinya,di sebuah hutan yang tidak jauh dari desa tersebut.

"Kyargh" teriak anak itu,dengan menghunuskan pedangnya kearah sosok yang sudah selama ini menemaninya berlatih.

Dengan tatapan yang seram sosok itu menangkis serangannya dengan tenang namun tajam.

*KLANG* dua pedang saling berbenturan,menyebabkan percikan api di tengah-tengahnya.

"Apa hanya segini saja kemampuanmu Ken...?" ucap sosok yang lebih dewasa tersebut.

"Kh...tidak akan ku biarkan diriku kalah disini!" ucap Ken muda.

"Baguslah jika kau masih mau melanjutkan pertarungan ini,tapi maaf...waktu ayah tidak cukup banyak. Jadi terimalah ini...!" ucap sosok yang ternyata adalah ayah dari Ken.

Dengan posisi bertahan,pedang Ken yang awalnya masih bersinggungan dan saling menempel tersebut akhirnya di hempas kuat oleh ayahnya. Saking kuatnya,Ken terhempas cukup jauh dari posisi sebelumnya ia berdiri. Ia terhempas kebelang hingga terbentur pada dahan pohon yang berdiri kokoh di belakangnya.

*BRUAK* "KARGH..."

"Maaf saja Ken,kau masih butuh 100 tahun untuk bisa mengalahkan ayahmu ini" ucapnya meninggalkan Ken.

"Tu TUNGGU...! aku masih belum menyerah" ucap Ken dengan tatapan penuh amarah.

Ayahnya tiba-tiba saja berhenti setelah melihat tatapan penuh amarah serta semangat pantang menyerahnya yang membara tersebut.

"Hm...kalo begitu tunjukan kekuatanmu,jika kamu berhasil mengontrol kekuatanmu maka ayah akan menarik omangan ayah yang sebelumnya bahwa kau adalah anak yang gagal dan tidak pantas menyandang nama Clan "MITSURUGI",bagaimana...apa kau sanggup?" ucap ayahnya dengan wajah serta tatapan yang serius.

Dengan tarikan napas yang dalam. Ken pun memfokuskan kekuatannya. Tampak angin dingin behembus keluar bersamaan dengan aura yang kuat muncul dari posisi Ken. Terlihat rumput-rumput yang berada disekitar Ken tampak tertutup salju dingin.

"Aku tak akan kalah,KYARGH...!" teriak Ken sambil mengeluarkan seluruh kekuatannya.

Hembusan angin musim dingin yang awalnya tenang dan lembut kini berubah menjadi badai yang mematikan. Bagaikan diterpa badai salju yang kuat,seluruh area disekitarnya pun porak-poranda di buatnya. Ken kemungkinan tidak berhasil mengontrol kekuatanya,itu terlihat jelas dari beberapa bagian tubuhnya yang mulai membeku.

Ayah Ken yang melihat kejadian tersebut langsung cepat merespon,ia tidak tinggal diam melihat kekuatan Ken yang makin tidak terkontrol. Ia pun mengambil posisi siap menyerang. Kemudian,tampak sebuah api keil muncul dari permukaan kulit ayahnya Ken.

Api tersebut menjalar ke seluruh tubuhnya dengan cepat,terlihat ia mulai diselimuti oleh api yang membara. Namun Ken yang tak terkontrol mulai melepaskan serangan yang membabi buta,serangan pijaran es serta badai angin yang suhunya melebihi -1° yang membuat musim semi kala itu kembali menjadi musim dingin.

Tak berhenti di situ,Ken juga mulai tak sadarkan diri. Lalu terdengar suara didalam gemuruhnya badai yang dibuat Ken.

"I Belive My Sword is My Soul,I Give My Heart and My Mind to be Win"

Terdengar sebuah mantra terucap dari bibir ayahnya Ken,yang membuat pedangnya menyala dalam kegelapan badai. Mantra tersebut membuat kobaran api yang awalnya menyelimuti tubuhnya,sekarang menjadi menyelimuti pedangnya.

"Mengaktifkan Sihir Api,Teknik ke-2 Mitsurugi : Dragon Emperor..." ucapnya sambil melepaskan serangan ditengah badai.

Layaknya naga api yang mencoba menembus badai salju. Kobaran api yang panas mulai menghangatkan suhu di setiap jalur yang ia lewati. Akan tetapi kekuatan yang tak terkontrol milik Ken mulai merasakan tanda bahaya yang muncul ditengah badai. Ken pun mengirim serangan balasan.

2 Pedang SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang