Kedua sosok itu berhenti tepat dibelakang Eve dengan tatapan sangat serius.
"Yosh...tumben sekali kalian datang berdua?! Apa kali ini kalian sedang janjian yah?!" ucap Eve dengan senang nya.
"Diam lu Eve,jangan bikin orang jadi salah paham dengan omongan mu dasar bodoh!" ucap Rhino.
"Mulut mu patut ku potong agar tidak ngomong sembarangan lagi dasar otak udang!" ucap Ken.
"Si siapa yang kalian panggil otak udang dan si bodoh itu huh...!" ucap Eve kesal.
"Ya kamu lah..." ucap kedua orang itu sambil menujuk kearah Eve.
"Ikh...kalian dua awas saja,akan ku balas di pertandingan besok!" Eve menantang kedua orang itu.
"Jadi,kenapa kau bisa bersama dengan orang ini?" ucap Ken.
Ken menatap ku dengan dingin nya,tapi aku lebih menatap dingin Rhino kala itu yang sudah sangat dekat dengan ku atau lebih tepat nya ia sudah ada di hadapan ku saat itu.
"Ah...dia sedang menunggu informasi dari dokter saat ini" ucap Eve.
"Memang nya ia sedang terluka? setahu ku ia hanya mengalami beberapa luka yang tidak terlalu kritis saat melawan Diana!" ucap Rhino sambil meyalakan rokok yang dia pungut di balik saku baju nya.
"Apa yang kalian lakukan disini?" ucap ku dengan kepala tertunduk gelap.
"Hah...? kau ini memang bodoh atau bepura-pura bodoh sih! Kenapa kami harus menjawab pertanyaan konyol mu itu,lagipula terserah kami mau pergi kemana,yang jelas kami tinggal disini. Dibandingkan dengan kau yang hanya sebagai turis disini,tidak seharusnya kau bertanya seperti itu seakan-akan kau sudah jadi anggota disini. Dasar tak tahu malu" ucap Ken.
Aku hanya teetunduk diam sejenak,lalu beberapa saat aku menggerakan tangan ku kearah belakang. Pedang yang sudah kutenteng dibelakang ku mulai kulepaskan dari sarung nya,ketiga orang itu langsung terkejut melihat tindakan ku. Eve,Ken,dan Rhino langsung terdiam sesaat.
"Aku tanya lagi kenapa kau kesini?" ucap ku dengan menggengam pedang ku dengan erat
"Hey hey...kau sudah gila yah,nanti aja kau bertarung dengan mereka saat pertandingan besok kalau kau tidak bertanding dengan ku" ucap Eve berusaha menenangkanku.
"Dasar bodoh...pedang itu bukan untuk main-main tahu!" ucap Ken mengejek.
Rhino hanya terdiam sambil merokok dengan tenang nya serasa tidak ada beban di pikirannya,sifat seperti itulah yang membuat diriku makin kesal dengan kemunculan nya ini. Karena tidak mendapatkan jawaban sedikitpun dari nya,aku langsung melesat cepat sambil menghunuskan pedang kearah nya.
"Dasar bodoh...menyerang langsung itu sungguh tindakan tak berarti tahu!" ucap Ken yang langsung bersiap mengeluarkan pedang dari sarungnya.
Lalu tanpa ada angin ataupun hujan serangan ku langsung diputus oleh sosok yang muncul secara tiba-tiba,tepat di hadapan kami ber empat. Tindakan Ken juga dihentikan oleh kaki kiri nya yang menahan pucuk pedang nya agar tetap didalam sarung. Kami pun dibuat terkejut dengan kehadiran sosok itu.
"Ya ampun...! bukan nya tadi kalian sudah mendengar bahwa pertandingan diadakan besok. Kalian ini gak bisa sabaran yah!" ucap sosok itu.
"Ko ko komandan...!" ucap Eve dn Ken.
Aku hanya bisa menatap diam Faisal yang menahan serangan ku dengan senjata andalan nya itu. Lalu aku mencoba memperhatikan dia,tanpa sadar ia juga memperhatikan ku dengan senyuman licik nya.
Ia pun melepaskan pertahanan nya saat kami sudah mulai tenang.
"Sebenarnya apa yang ada dipikiran kalian ber empat huh?!" tanya Faisal.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Pedang Samudra
FantasyIni adalah cerita yang mengisahkan perjalanan seseorang yang berusaha hidup di dunia yang sudah mati akibat perang nuklir yang telah terjadi dan juga pencarian jati diri yang ia telah lupakan selama beberapa tahun. Begitu banyak lika-liku kehidupan...