Bagian XIV : TERBENTUKNYA RENCANA "B"

8 2 0
                                    

Sejenak Viktor mengambil napas,Viktor pun akhirnya juga menurunkan pertahanannya karena petarungannya dengan Alfian telah selesai.

"Hei bocah,kenapa kamu menghentikan pertarungan mu?" tanya Viktor.

"Ehm...yah maaf ya! bukan karena aku mengaku kalah yah...Cuma aku merasa kasian aja. Kakek peyot seperti mu ntar bakal kewalahan menghadapi ku,apalagi napas mu kan sudah diujung tanduk jadi diriku gak perlu main terlalu lama dengan mu..." ucap Alfian sambil tersenyum.

Viktor pun kesal mendengar nya.

"He he he...bocah...kupikir kau sudah menyesal,ternyata kamu nya memang suka bermain api huh..." ucap Viktor kesal.

Namun sesaat Viktor memandang kan pandangannya kearah Alfian. Ia terkejut akan sesosok yang berdiri dibelakang Alfian. Sosok itu membuat Viktor terdiam dan tak bisa bicara apa-apa. Rasa takut hingga keringat dingin pun membasahi tubuhnya.

Alfian yang juga sempat merasakan hawa seseorang tepat dibelakangnya pun sempat untuk berbalik,namun...

*BHOOM* suara ledakan untuk ketiga kalinya.

Terlihat Alfian terhempas ke tembok yang tepat berada disisi nya,ia terhempas dengan sangat kuat dan sangat cepat hingga beberapa ruangan rusak telah ia tembus. Viktor yang melihat akan kejadian itu hanya bisa terdiam saja.

Viktor sempat kembali melihat sosok misterius yang sudah menghempaskan Alfian hingga beberapa meter dari tempat sebelumnya. Namun saat Viktor melakukan hal itu,sosok itu sudah berada di belakang Viktor dengan aura hitam yang kuat. Tangan dari sosok itu memegang belakang kepala Viktor.

Lalu sosok itu menjatuhkan Viktor kelantai dengan kepala yang jatuh duluan. Lantai pun rusak akibat benturan keras yang dibuat oleh sosok itu menggunakan kepala Viktor.

"Dasar orang tidak berguna...sudah kubilang agar cepat memberikan laporan mu padaku. Malah kau asik bermain dengan adik ku. Apa ini sumpah janji mu pada ku?" tanya sosok misterius itu.

"Ma maaf kan aku tu tuan ku. Bukan maksud ku untuk tidak segera membe-" ucap Viktor namun...

*BRUAK* suara benturan keras menimpa permukaan lantai.

"Kau itu memang bodoh atau berpura-pura menjadi bodoh sih...aku tidak butuh alasan dari orang yang tidak berguna seperti mu" ucap sosok itu.

"Ma maaf kan aku tu tuan Andrean" ucap Viktor bersedih.

"Aku sudah bilang pada mu. JANGAN SEBUT NAMA KU...*BHOOM*" ucap Andrean dengan nada keras sambil memukul keras kepala Viktor hingga lantai ruangan semakin hancur Lebur.

"Aku sudah bilang padamu kan. Sebut aku sang penguasa. Tidak dengan nama asli ku" ucap Andrean.

Lalu Andrean mengangkat tubuh Viktor ke udara,Viktor pada saat itu tidak sadar kan diri. Ia terlalu banyak menerima serangan di kepalanya. Darahnya banyak yang mengalir deras keluar dari kepala nya. Andrean yang mengangkatnya hanya memandang nya seperti pandangan orang pada se-ekor hama pengganggu yang begitu menjijikan.

Tangan kiri Andrean diarah kan kedepan perut Viktor. Jarak tangan Andre dengan perut Viktor hanya berjangka 15cm saja. Seketika perut Viktor diledakan dengan serangan yang kasat mata. Serangan itu menembus hingga ke bagian tubuh belakang Viktor. Viktor yang tidak sadar kan diri itu memuntahkan darah hingga darahnya mengenai Andrean yang saat itu masih mencengkram kuat leher Viktor di udara.

Andrean tidak begitu peduli akan bawahan nya yang sudah sekarat itu,saat itu juga Andrean lalu melempar tubuh Viktor keluar dari jendela. Leparan yang begitu kuat dari seperempat kekuatan Andrean yang dikeluarkan membuat Viktor terlempar sekitar 5 meter dan jatuh dari ketinggian 400 meter dari udara.

2 Pedang SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang