Selamat membaca! Jangan lupa vote dan comment yang banyak... wkwkwkw
Alby melepaskan rengkuhan tangannya dari wajah Kania, cukup lama dia memandang Kania lekat-lekat.
"Aku pasti akan membuatmu bahagia, Kania. Pasti," kata Alby dengan yakin. "Kita pasti bisa bahagia bersama."
Kania mengulum senyum tipis saat mendegar kalimat itu dan dia menyadari ada yang aneh pada hatinya, dia tidak merasakan debaran layaknya orang mendapatkan sebuah janji menyenangkan dari pria yang dia cintai. Kondisi hatinya sangat damai, tenang, seperti tidak terjadi apa-apa. Mungkin, hatinya terlalu terkejut dengan semua kehangatan Alby ini.
Kania berniat melepaskan rengkuhan tangannya dari wajah Alby, baru saja tangannya mundur beberapa senti. Tiba-tiba saja tangan Alby menangkap tangan Kania, memaksa tangan Kania kembali ke tempat semula, di wajah Alby. Alby menggerakkan kepalanya sedikit, mencium telapak tangan Kania secara bergantian.
Lagi... Kania tidak merasakan sesuatu yang istimewa hadir di dalam hatinya, hanya ada sebuah kehampaan.
"By, kayaknya kita udah kelamaan deh di dalam mobil. Turun, yuk! Eh, kita sudah sampai kan?"
"Sudah..." Alby menjawab sekaligus melepaskan rengkuhan tangan Kania dari wajahnya.
—————————-
Perfect Illusion udah mulai PO ya
Kali ini aku pastikan nggak akan lama, seperti po yg sebelumnya. Dan aku buka di shoppe, utk mengurangi hal2 yang tidak diinginkan (keselip, kiriman lama, bonus kurang) Tapi buat yang nggak ada shoppe bisa pesen secara langsung ke nomor WA : 085712238070
Shopee : Albertvirgian
Untuk case handphone bisa request mau case hp apa ya, asal jgn nokia sama blackberry. :)Cus, diborong, Gaes!
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect illusion
Romancehanya sebatas ilusi.. Kata itu selalu dilontarkan Alby setiap kali Alby ditanyai tentang cinta, karena selama 27 hidupnya.. Dia selalu menginginkan wanita hanya sebatas angan, karena setiap kali hatinya jatuh pada satu wanita. Maka dengan sadis wani...