Kania melakukan pemeriksaan menyeluruh ditemani oleh Ibu Yohana, Alby dan Aya. Sepanjang melakukan pemeriksaan, tak pernah sedetik pun Alby meninggal Kania. Kalau pun dokter mengharuskan Kania harus melakukan pemeriksaan seorang diri di dalam ruangan, Alby akan senang hati menunggu di depan pintu ruang pemeriksaan, mondar-mandir bagaikan setrikaan yang berakhir dengan celetukan iseng dari Aya.
"Alby..." Ibu Yohana berinisiatif untuk memanggil Alby, beliau mulai merasakan kejengahan yang dirasakan oleh Aya. "Duduk saja dulu di sini." Ibu Yohana menepuk kursi kosong di sisi kirinya. Alby menatap ke arah kursi dan pintu secara bergantian, lalu akhirnya menyerah dan duduk di kursi yang diinginkan oleh Ibu Yohana.
Ibu Yohana tahu ada banyak hal yang dipikirkan oleh Alby saat ini, terutama tentang Kania dan matanya.
"Kamu khawatir?" tanya Ibu Yohana tanpa melihat Alby, beliau sibuk mengawasi Aya yang terlihat tengah sibuk menonton drama Korea dari aplikasi yang ada di ponsel pintarnya.
"Apa ada yang harus saya khawatirkan? Om Ryan sudah berjanji akan membantu dan memperlacar semua rencana saya hingga Kania bisa melihat lagi."
—————————-
Perfect Illusion udah mulai PO ya
Kali ini aku pastikan nggak akan lama, seperti po yg sebelumnya. Dan aku buka di shoppe, utk mengurangi hal2 yang tidak diinginkan (keselip, kiriman lama, bonus kurang) Tapi buat yang nggak ada shoppe bisa pesen secara langsung ke nomor
WA : 085712238070
Shopee : Albertvirgian
Untuk case handphone bisa request mau case hp apa ya, asal jgn nokia sama blackberry. :)Cus, diborong, Gaes!
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect illusion
Romancehanya sebatas ilusi.. Kata itu selalu dilontarkan Alby setiap kali Alby ditanyai tentang cinta, karena selama 27 hidupnya.. Dia selalu menginginkan wanita hanya sebatas angan, karena setiap kali hatinya jatuh pada satu wanita. Maka dengan sadis wani...