41

58.4K 8.1K 2.2K
                                    

Seperti yang dijadwalkan oleh Dokter Mitha, pagi sekitar jam delapan, Kania dibawa dua suster untuk memasuki ruang operasi. Alby berjalan di samping tempat tidur Kania dengan wajah kelelahan, semalam suntuk dia tidak bisa tidur. Menghabiskan waktu hanya dengan memandang Kania yang terlihat tertidur tenang untuk persiapan operasi mata ini, berbanding terbalik dengan Alby. Pria itu sibuk membuat pengandaian yang sebenarnya tidak ingin dipikirkan oleh Alby, semakin Alby menghindari, semakin pengandaian itu menguasai pikiran Alby dan membuatnya tersiksa.

Alby menghantar Kania hingga ke depan pintu ruang operasi, tempat tidur Kania sudah ada di penghunjung pintu ruang operasi. Namun, genggaman tangan Alby masih tetap pada tempatnya. Terkesan tidak rela melepaskan Kania masuk ke dalam sana. Alby membungkukan tubuhnya di sisi kanan Kania, membelai wajah Kania, lalu mencium kening dan pipi Kania.

"Sebentar lagi, semua kegelapan ini akan berakhir. Semua akan kembali seperti sebelumnya," bisik Alby.

Kania menjulurkan kedua tangannya ke wajah Alby, Kania sengaja membiarkan jari-jarinya menyusuri wajah Alby. Meneliti setiap sudut wajah Alby dalam kegelapan untuk terakhir kalinya. Alby membiarkan Kania melakukan hal itu, Menggerayangi wajahnya. Alby memejamkan mata, merasakan sesuatu yang hangat merasuk hingga ke dasar hatinya yang paling dalam.

"By..."

"Iya?"

"Boleh aku mengajukan satu pertanyaan? Tapi kamu wajib bertanya, saat ini, detik ini juga. Karena setelah aku mendapatkan mata baru, aku tidak akan pernah lagi bertanya tentang ini pada kamu."

"Apa alasan utama kamu melakukan semua ini?" tanya Kania, dia menghentikan gerakan tangannya pada bagian pipi Alby. "Apa setelah semua ini selesai, kita akan kembali seperti dulu? Berhubungan hanya demi menyatukan dua kerajaan besar atau akan ada sesuatu yang besar, sesuatu yang lebih bermakna pada hubungan kita."

Alby membuka matanya, menyatukan keningnya dengan kening Kania.

"Kita akan tetap bersama seperti ini, mungkin akan jauh lebih baik. Kita akan saling bantu dalam kesusahan apa pun, kita akan saling mengisi untuk setiap kekosongan, kita akan tersenyum bahagia bersama." Alby mencium puncak hidung Kania. "Aku akan menghabiskan seluruh waktu dalam hidupku, hanya dengan kamu..."

Kania menahan napas membayangkan betapa menyenangkan masa depan yang digambarkan Alby, tapi sialnya dia tidak berhasil tersenyum puas dengan jawaban Alby.

Kania mempeerat rengkuhan tangannya pada wajah Alby. "Kamu belum menjawab satu pertanyaan aku, By. Apa alasan utama kamu melakukan ini? Ah... aku akan buat pertanyaan ini menjadi lebih mudah untuk kamu mengerti. Sebenarnya apa yang ada di hati kamu, hingga kamu mengorbankan banyak hal untukku. Aku ingin jawaban yang gamblang, By. Apa ini berarti ada cinta dalam hatimu atau hanya sebuah rasa tanggung jawab?" Kania menunggu, tapi Alby tidak kunjung menjawab. "By..."

—————————-

Perfect Illusion udah mulai PO ya

Kali ini aku pastikan nggak akan lama, seperti po yg sebelumnya. Dan aku buka di shoppe, utk mengurangi hal2 yang tidak diinginkan (keselip, kiriman lama, bonus kurang) Tapi buat yang nggak ada shoppe bisa pesen secara langsung ke nomor

WA : 085712238070

Shopee : Albertvirgian

Shopee : Albertvirgian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk case handphone bisa request mau case hp apa ya, asal jgn nokia sama blackberry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Untuk case handphone bisa request mau case hp apa ya, asal jgn nokia sama blackberry. :)

Cus, diborong, Gaes!

perfect illusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang