Chapter 3

291 15 0
                                        

#Bandung, Jawa Barat.
12 : 45 WIB.

Disisi Lain Raisa Ranindya Putri bersiap siap untuk berangkat kejakarta untuk meneruskan mimpinya yang ingin menjadi atlet volli professional.
"Ca.." ucap Seorang wanita cantik berhijab yang berada dibalik pintu kamar ica.

"Apa ka?" jawab ica sambil menengok kearah pintu tempat dimana kakanya berdiri, Syarah Rainsya kaka satu satunya yang ia punya dan sangat ia sayangi.

"Kaka mau kasi ini buat kamu, dijaga ya,, jangan sampe rusak, kalo bisa dipake." ucap Syarah sambil memberikan bungkusan pink bergambar bunga.

"Iya ka pasti ica pake" jawab ica sambil membuka bungkusan itu yang isinya adalah hijab biru kesayangan kaka nya itu.
Mereka berdua memang suka sekali dengan hijab, hampir disetiap hari harinya mereka habiskan untuk berbelanja hijab ya karna mereka suka sekali dengan hijab.

"Kaka seneng kamu bisa kejakarta." ucap Syarah.

"Iya ka.. Kaka nanti juga kejakarta kan pas waktu masuk kuliah." ucap Ica.

"Iyaa... Yaudah kamu siap siap gih.. Inget ya kata kaka.. Kamu ga boleh pacaran dulu, kelarin dulu sekolah kamu, banggain dulu ayah sama ibu, kalo sampe kaka tau kamu pacaran, kaka hapus kamu dari kartu keluarga kita! Inget itu.. Kamu satu satunya harapan yang ibu sama ayah punya disini.. Ka syarah kan ga selamanya bisa bantu keluarga kita.. Sebentar lagi kan kaka mau nikah jadi otomatis kaka udah ga bisa tinggal disini lagi nemenin ayah sama ibu." ucap Syarah menasehati ica.

"Iya ka.. Nanti jangan lupa kabarin ica kapan tanggal nikahnya, biar ica bisa pulang terus dateng keacara kaka sama mas andre." sahut Ica.

"Iyaa.. Insyaallah.. Lagi juga masi lama beberapa bulan lagi." ucap Syarah yang sebentar lagi akan melangsungkan pernikahannya dengan Andrean Vikriansyah.

"Yaudah ica mau mandi duluu... Emang kaka belom mandi..wkwkwkwkw" goda Ica.

"Hehh dasar yaa.. Awas loh kaka matiin mesin airnya nanti biar kamu ga bisa mandi!! Hahahah" teriak Syarah.

"Bodo..!!!!" Balas Ica.

Setelah mereka bersuka riang , bercanda dan tertawa bersama Tak sadar Syarah meneteskan air mata.
"Ca... Ca asal kamu tau kaka nih sayang banget sama kamu, meskipun kamu bandel, nakal, dan ga pernah ngertiin kaka dari dulu , tapi kaka sayang sama kamu, dari kamu orok sampe sekarang kamu paling bisa ngambil perhatian ibu dan ayah dari kaka, tapi kaka ikhlas kaka ga benci karna kamu rebut perhatian mereka dari kaka.. Karna kaka tau kamu yang dicintai mereka. Mereka menginginkan kamu, bukan kaka. Kaka sayang kamu dek.. Miss youu.." lirih hati Syarah.

25 menit berlalu, syarah masih terpaku diranjang kamar Ica sambil sesekali ia memeluk baju Ica adiknya.

"Ka.. Kaka kenapa? Kaka nangis ya.." tanya Ica.

"Hah ndak, kaka ndak nangis ko.." ucap Syarah menutupi tangisannya.

"Kaka bohongg.. Ka ica akan pulang lagi ko kesini, kerumah kita, kaka ga usah sedih yaa.. Ica akan kembali ka.." ucap Ica sambil memeluk Syarah.

"Udah ah kenapa jadi nangis nangisan gini sih.. Udah kamu mending istirahat aja, besok kaka anter kamu sampe terminal ya.." ucap Syarah meninggalkan Ica.

"Iya ka.." jawab Ica.

"Miss you Egy" (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang