Setelah 7 hari Egy dan Ica mengikuti Ulangan Akhir Semester kali ini adalah hari pengambilan rapot dan semua murid di SKO sibuk dengan urusan masing - masing, begitupun dengan Egy, Egy yang merantau dijakarta, ia berfikir untuk menelpon Abangnya untuk datang kejakarta.
"Assalamualaikum bang, bang kau bisa tidak datang kejakarta?" ucap seseorang dari dalam telpon.
"Waalaikumsallam, ada apa kau? Kau buat masalah kah? Gik sudah berapa kali abangmu ini bilang, kau jangan bandel - bandel disana, tapi masi saja kau ngeyel ya" balas Laki - laki disebrang sana.
"Dengar dulu lah bang adikmu ini habis ulangan jadi sekarang sudah waktunya pengambilan rapot aku bingung kalau mamak yang kejakarta aku takut mamak sakit bang" ucap Egy.
"Yasudah lah nanti hari rabu abang berangkat lah kejakarta tempatmu ya" balas laki - laki itu.
"Oke lah bang, ganteng kali abangku ini lah haha" balas Egy yang langsung menutup telponnya.
Egy memutuskan untuk pergi kemasjid untuk menunaikan sholat jum'at bersama Firza.
"Za cepet lah, kau mau sholat saja lama kali dandannya" ucap Egy sambil merapihkan rambutnya dengan sisir.
"Tunggu ini lagi pakai sarung Gik" ucap Firza.
"Lelet kau nih nanti kau kunci ya pintunya" ucap Egy sambil melemparkan kunci kamarnya keatas kasur.
"Cerewet kau macam mak mak saja"balas Firza sambil meraih sajadah diatas kasur.
Tak lama Egy berjalan Egy berpapasan dengan Ica, terlihat Ica yang berjalan kearah pintu gerbang utama disebelah masjid SKO Ragunan.
"Ehh Ica ngapain disitu, hmm lagi nunggu siapa dia.." tanya Egy dalam hati.
Egy memutuskan untuk mengikuti langkah Ica yang semakin dekat dengan gerbang utama SKO ragunan.
Egy melihat ada seseorang laki - laki yang keluar dari sebuah mobil avanza putih bernomor polisi B itu.
"Ehh Mas!!!" ucap Ica yang tampak antusias memeluk laki - laki yang tampak lebih dewasa 3 tahun darinya.
Egy tampak bingung melihat laki - laki itu.
siapa dia? Apa mungkin kekasih Ica? Tapi kenapa dia terlihat lebih dewasa dari Ica.
Egy memutuskan untuk menghentikan investigasinya, karna hari sudah semakin siang dan sebentar lagi sholat jum'at akan dimulai maka Egy segera masuk kedalam Masjid.
Hampir 45 menit Egy bersama Firza menjalankan shalat jum'at berjamaah dimasjid dan kini waktunya mereka makan siang.
"Gik yu langsung ke kantin aja aku sudah lapar ini" ucap Firza.
"Emm kau duluan saja, aku mau liat baby Ree di asrama Ica dulu" balas Egy.
"Yasudah lah, tapi nanti kau jangan lupa balik ke asrama ya" ucap Firza.
"Iyaa" balas Egy.
Egy meneruskan langkahnya untuk pergi keasrama Ica, rasa penasarannya membuat ia semakin ingin bertanya tentang siapakah laki - laki yang ia lihat tadi siang.
"Gua harus tau siapa cowok itu, gua ga mau ada orang yang sayang sama ica selain gua. Gua harus ngelindungin ica dari cowok kaya dia gimanapun caranya." batin Egy.
Terlihat dari kejauhan Rara dan Sagara sedang duduk disebuah bangku taman yang letaknya tak jauh dari asrama Ica.
"Permisi apa kalian liat Ica?" tanya Egy.
"Ohh Ica ada dikamarnya, mau gue panggilin?" tanya Rara.
"Emm ga usah deh biar gue kesana sendiri aja" balas Egy.
"Oh yaudah" singkat Rara.
Egypun berjalan menuju kamar Ica untuk memastikan tentang laki - laki itu.
"Egy ngapain si pake segala nyamperin Ica kaya gitu? Emang mereka pacaran ya?" tanya Sagara.
"Ga tau, lagi ngapain si ngomongin dia, wah jangan - jangan lo lagi yang suka sama Ica? Ngaku lo. Heh lo tu ketua osis, lu tau kan peraturan osis gimana, ga boleh pacaran, dan lo ga boleh suka sama Ica. Inget itu"ucap Rara.
"Iya gua tau" singkat Sagara.
"Gua terpaksa harus bohongin hati gua, kalo gua ga bisa sama Ica, sampe kapan gua nyimpen perasaan ini sama dia argh!!!" kesal Sagara.
°°°°°°
Egy menyelinap dibalik pintu, Egy melihat Ica yang sedang menerima sebuah kado dari laki - laki yang tak ia ketahui itu.
Bruk!!!
"Ca ayo keluar!" bentak Egy sambil menarik tangan Ica.
"Ish apa - apaan si lo! Sakit tau gak!" bentak Ica.
"Ikut gua sekarang!!" bentak Egy.
"Iya tapii sakit gik!! Lo kenapa si! Lepasin gue!" lirih Ica.
"Gua gak akan ngelepasin lu, lu harus ikut gua sekarang!" kesal Egy.
"Lohh-- Ca ini siapa? Kamu mau kemana?" tanya 'dia' lelaki yang sedang duduk disofa.
"Mas tunggu sini aja ya bentar" ucap Egy.
"Lo ga usah ikut campur! Ini bukan urusan lu!" bentak Egy.
Egy menarik Ica keluar dengan paksa, sampai pergelangan tangan Ica memerah akibat Egy yang menarik tangan Ica dengan Keras.
"Lo kenapa sih? Sakit tangan gua! Lo ga mikir ya!" ucap Ica.
"Lo yang harusnya mikir Ca!"bentak Egy.
"Salah gue apa sama lo!" tanya Ica.
"Salah lo apa? Salah lu kenapa lu selalu ada dipikiran gua? Kenapa? Kenapa disaat gua sayang sama lu, berharap sama lu, lu malah giniin gua! Lu deket sama cowo kaya gitu! Lo ga mikir gimana perasaan gua ca!" bentak Egy.
Deg--
Egy sayang sama gue?
"Jadi selama ini lu sembunyiin ini semua? Lu perhatian sama gue, lu sering turutin apa mau gue itu karna lu suka sama gue?" tanya Ica.
Egy berdecak dan memunggungi Ica agar Ica tidak mengetahui betapa hancurnya Egy saat ini.
"Lo udah tau kan semua sekarang! Hhh meskipun lu udah tau juga lu ga bakalan bisa jadi milik gua kan karna lu udah jadi milik dia sekarang" ketus Egy.
"Gik dengerin gue dulu" ucap Ica dengan mata yang mulai memerah.
Bruk!!!
Egy tiba tiba tersungkur dengan dahi yang berlumuran darah.
Ica berbalik badan dan ia terkejut saat melihat Egy tersungkur dengan dahi berdarah karna benturan keras dengan tembok.
"Egyy!!!" teriak Ica.
"Mas Jo ngapain sih? Ngapain mas sampe dorong Egy kaya gini sih!" tangis Ica.
"Dia ga pantes buat kamu Ca!." singkat Jo.
"Mas tu ga tau apa apa jadi ga usah ikut campur!" ketus Ica.
Ica berusaha membopong Egy dengan semampunya untuk ia obati lukanya.
°°°°°°°
"Hhh aww--"
"Maaf ya Gi sakit ya" ucap Ica memecah keheningan.
Egy hanya bisu.
"Egy maafin gue, selama ini gue ga tau perasaan lu, Gue kira lo cuma anggep gue temen, tapi ternyata enggak" ucap Ica kembali.
"Ga usah dibahas." singkat Egy.
"Gue pulang" ucap Egy sambil mengusap dahinya.
"Tap--i"
"Makasih" singkat Egy.
°°°°°°°°°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
"Miss you Egy" (HIATUS)
Random"Gw udah berusaha ngejar lo! tapi lo malah ngejauh dari gw! gw cinta lo. tapi lo ga tau gimana besarnya rasa cinta gw sama lo! tapi kenapa lo selalu ga yakin sama cinta gw. gw harus ngelakuin apa biar lo percaya kalo cinta gw beneran tulus buat lo c...