Chapter 4

239 18 0
                                    

#Medan, Sumatera utara.
07 : 30 WIB.

Egy sudah bersiap dengan Tas Ransel yang ia kenakan dipunggungnya.

"Hhh.. Yaallah titip mamak, ayah, ka zaki sama afiah ya allah.. Jaga mereka, jauhkan mereka dari orang orang jahat ya allah.." ucap Egy dalam hati.

"Gik.. Sudah siap kah?" tanya Bapak Safrudin yaitu ayah kandung Egy.

"Sudah yah..." jawab Egy.

"Assalamualaikum Gy, Pak.." salam Firza.

"Wa'alaikum sallam ayo lah naik kemobil biar bapa antar sampai bandara ya.." ucap ayah Egy.

"Iya yah... Mak egy pamit ya mak.. Bang Egy pamit bang.. Aisyah... Abang pergi dulu ya.." pamit Egy.

"Abang janji ya nak balik.. Aisyah pasti rindu abang.." rengek Asiyah yang tak ingin melepaskan pelukannya dari Egy.

"Abang janji akan balik bawa boneka besar untuk aisyah.." jawab Egy sambil mengecup kening Egy.

"Assalamualaikum.. Mak bang.. Doakan Egy yaa.." salam Egy sambil melangkahkan kaki keluar rumah.

"Iya nak..." jawab Ibunda Egy.

Setelah mereka berpamitan dengan orang tua mereka pun pergi kebandara kuala namu, Deli serdang, medan.

"Gik.. Terharu aku melihat kau berpisah dengan afiah" Bisik Firza.

"Apa sih kau.." jawab Egy cuek.

"Ah kau nih.. Tak tau perasaan ku yang lembut ini.." pekik Firza sambil bersedih.

"Lebay kau" jawab Egy.

Setelah 1 jam setengah mereka diperjalanan akhirnya mereka sampai di bandara, dan mereka langsung naik kepesawat yang akan membawa mereka kejakarta.

"Gik... Pramugarinya cantik cantik ya.. Naksir aku lihat mereka.." ucap Egy memecah keheningan didalam pesawat.

"Ish apa sih kau.. Berisik.. Tak tau apa kalau aku nih ngantuk.. Sudah tidur sana.. Pramugari saja yang kau lihat, lihat tuh resleting celanamu sudah diresteling belum.." ucap Egy cuek.

"Astaga... Belum gik.. Hah untung kau ingetin.. Perhatian kali kau sama aku.. Sampai celana ku saja kau perhatikan... Hehe..." goda Firza.

"Ahh sudahlah..." jawab Egy.

2 jam mereka tempuh dari bandara kuala namu, deli serdang ke jakarta, dan akhirnya mereka sampai dikota besar yaitu kota jakarta.

"Za.. Bangun... Firza...!!!" ucap Egy sambil menggoyangkan badan Firza yang sedari tadi masih meringkuk dipojok jendela pesawat.

"Firza!" kesal Egy.

"Apa sih.. Sudah sampai kah? Kau ni tak sabar sekali, aku kan masi mau lihat pramugari pramugari disini.." goda Firza.

"Terserah kau lah.." ujar Egy meninggalkan area pesawat.

"Gy.. Kita naik apa nih? Taksi kah?" tanya Firza.

"Tak.. Kita naik becak.." sahut Egy.

"Kau ni macam mana.. Memangnya ini dikampung yang banyak becak." seru Firza.

"Tak usah banyak tanya lah kau.. Ikut saja.." ucap Egy.

Setelah mereka dapat tumpangan taksi mereka pun naik dan meninggalkan bandara.

"Miss you Egy" (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang