Chapter 1

433 21 1
                                    

Medan, sumatera utara.
05.00 WIB

Pagi itu Egy masih terlelap diranjang rumahnya, ia tak perduli dengan jam beker yang sedari tadi berdering disamping telinganya itu.
"Egy!! Bangun! Kau ini sudah jam 5 bukannya bangun! Nak ibu siram kau ya!!" jerit ibu aisyah yang tak lain ibu nya yang ia sebut ibu kos karna suka memarahi ia.

"Iya mak.. 5 menit lagi ya mak" jawab Egy sambil menutupi wajahnya dengan bantal guling.

"5 menit 5 menit! bangun atau mamak siram kau!. Satu! Dua!.."teriak ibu egy.

"Iya mak ini egy sudah bangun.." bergegas mengambil handuk disamping lemari baju nya itu.

Setelah 30 menit Egy mandi dan sholat subuh bersiaplah Egy untuk berangkat kesekolahnya untuk menyaksikan siapa yang mendapatkan beasiswa untuk sekolah dijakarta.

"Eh gy! Kau dapat beasiswa gy! Selamat ya gy!"ucap selamat Firza kepada Egy dan Egy hanya diam kebingungan.

" Egy Maulana Vikri : SMAN RAGUNAN JAKSEL!" Seru bapak budi selaku kepala sekolah Tempat Egy bersekolah.

"Apa aku bilang kau pasti dapat gy!" seru Firza.

"Kau juga dapat kah?" tanya Egy.

"Aku satu sekolah sama kau gy.. Kita merantau kejakarta gy!" jerit Firza kegirangan.

"Iya za... Alhamdulillahhh... Kita bisa bermain bola disana..." ucap syukur Egy.

Setelah Egy dan Firza mendapat beasiswa untuk bersekolah Dijakarta, mereka langsung pulang kerumah masing - masing untuk memberitahukan berita gembira ini kepada orang tua mereka.

"Assalamualaikum.. Mak.. Mak... Egy lulus mak.. Egy kejakarta makk..."jerit Egy sambil berlari kedapur.

"Kau ni kenapa Gy... Kenapa kau teriak seperti dihutan saja.." gerutu ibu Aisyah, ibunda Egy.

Egy langsung memeluk Ibu tercintanya itu.
"Egy lulus makk.... Egy kejakarta makk.." jerit Egy.

"Kau lulus.. Alhamdulillahh anak ganteng mak ni luluss.. Hebat kau..." ucap syukur ibunda Egy.

"Egy tak sabar mak sekolah dijakarta mak..." gembira Egy.

Melihat anak yang paling ia sayangi itu gembira karna prestasinya ibunda egy merasa sedih, sedih karna dia harus merelakan anak laki laki yang paling ia sayangi itu pergi kejakarta untuk menimba ilmu, namun apa yang harus diperbuat ibunda egy untuk melarang putranya itu pergi tidak membuat putranya itu berhenti untuk bermimpi..
Disaat ibu nya lagi melamun Egy menyadarkan ibu nya dari lamunannya.
"Mak.." Bisik Egy.

"Hah iya gik.. Kenapa kau? Lapar kah?" kaget ibu aisyah.

"Tidak egy tak lapar.. Egy mau kerumah Dini dulu ya mak,, sebentar.. Kan besok Egy sudah tak disini lagi mak.." pamit Egy untuk menemui sahabat kecilnya Dini Armianti putri, sahabat sedari Egy lahir didunia,, mereka berdua lahir dihari, tanggal dan tahun yang sama, mereka pula bersahabat dari kecil seperti layaknya saudara..

"Egy pamit ya mak.." izin Egy sambil mencium punggung tangan ibunya.

"Iya.. Jangan malam malam ya kau pulangnya.. Ingat kau harus siap siap.." Sahut Ibu Egy dari dalam dapur.

"Iya mak..." jawab Egy yang lantas pergi menaiki sepeda bututnya.

"Miss you Egy" (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang