Chapter 10

197 16 0
                                    

Krekk...

"Assalamualaikum.." salam Egy.

"Waalaikumsallam.. Silahkan masuk.." Balas Pak Zain.

"Iya terimakasih pak.. Hmm perkenalkan nama saya Egy Maulana Vikri, dan Ini teman Saya Firza Andhika kami berdua yang dapat beasiswa dari medan pak.." ucap Egy.

"Oh yaya.. Terus ini siapa yang perempuan?" tanya Pak Zain.

"Itu Raisa Ranindya Putri pak Dia yang dapat beasiswa asal bandung." jelas Egy sambil menunjuk Ica.

"Firza firza firza.. Emm.. Kamu masuk di Squad Sepak bola iya?" tanya pak Zain.

"Iya pak saya mau masuk sepak bola.." angguk Firza.

"Oke ini kamu pegang dulu dokumennya.. Silahkan kamu tunggu diluar yaa" ucap Pak Zain yang selesai mengintrogasi Firza.

"Itu apa? Ko ada kereta bayi? Bayi siapa?" tanya Pak Zain yang memang dari tadi sudah curiga tentang adanya Kereta bayi dibelakang kursi tempat Ica duduk.

Duhh mati gw.. Bagaimana ini tehhh yaallohhh...

Ica sontak kaget dan langsung berkata bahwa didalam kereta bayi itu berisi baby Ree..
"Baby Ree!! Hah.. Duhh keceplosannnn!" Panik Ica menutup mulutnya.

"Baby Ree? Kamu sudah punya anak? Ini anak kamu? Jawab!" Tanya Pak Zain dengan nada tinggi.

"Pak maaf jangan marah dulu pak, tenang saya bisa jelasin ini semua.." ucap Egy menenangkan pak Zain yang sedang marah.

"Ca sinii.." ucap Egy memberi isyarat untuk Ica duduk disebelahnya.

"Sekarang kalian ceritain semua tentang bayi ini! Ini bayi siapa! Kalian sudah menikah? Kalian sudah punya anak? Mana buku nikah kalian? Saya mau lihat!" Tanya Pak Zain dengan mata melotot.

"Pak saya jelasin dulu ya.. Ini bukan anak saya ataupun juga bukan anaknya Raisa, ini anak orang lain pak, jadi gini sewaktu saya datang kejakarta saya tidak sengaja bertemu sama Raisa ini, dan kami bertemu ibu hamil yang bernama ibu siapa ca?"ucap Egy.

" ibu marisa gi" jawab Ica.

"Iya ibu marisa pak,, dia sedang hamil 9 bulan dan saat itu tasnya dirampok dan ditempat kejadian hanya ada kami bertiga dan kami harus menolong ibu marisa yang pada saat itu sudah mengeluarkan banyak darah, kami bawa ibu marisa keRumah sakit bersalin dan disana ibu marisa melahirkan bayi ini , sewaktu saya mau pamit pergi kesekolah ini ibu marisa sudah tidak ada diranjang rumah sakit pak, disitu hanya tertinggal sebuah kertas bertuliskan tinta pulpen, baju baju bayi, susu bayi, dan Akta Kelahiran bayi ini dan ibu Marisa ingin kami berdua merawat bayi ini sampai ibunya kembali." Ucap Egy menjelaskan panjang lebar tentang asal usul bayi tersebut.

"Jadi ini bukan bayi kalian? Syukur lahh.. Bisa saya lihat akta kelahiran bayi ini?" tanya pak Zain.

"Bisa pak sebentar.. Ini.." Egy menyerahkan map berisikan Akta kelahiran baby Ree.

"Saya mengerti.. Jadi saya mengizinkan kalian untuk bersekolah disini dengan syarat kalian harus bertanggung jawab atas bayi ini.. Saya tidak mau ada masalah tentang bayi ini.. Bagaimanapun kalian harus menjaga amanah ini.." ucap Pak zain yang mengizinkan baby Ree untuk tinggal bersama Egy.

"Ini kunci kamar Kamu Egy dan Firza dikamar nomor 12 lantai 1 di asrama diklat. Begitupun juga Raisa kunci kamar kamu ada Di Rara ya.. Dikamar nomor 18 lantai 2 asrama diklat juga. Kalian harus ingat saya tidak mau ada apa -apa dengan bayi ini. Kalau ada apa apa tolong kabari saya, saya akan membantu untuk memenuhi perlengkapan bayi ini" ucap Pak Zain.

"Baik pak terimakasih pak" ucap Egy sambil mencium tangan Pak Zain lalu pergi keluar ruangan.

>>>>>>>>>>>

"Duhh untung aja.. Jantung gw kaya mau copot.." ucap Ica.

"Tenang aja.. Semuanya udah beres kan, sekarang baby Ree bisa tinggal sama gw.. Yeayy!" ucap Egy kegirangan sambil loncat - loncat kegirangan.

"Hah? Tinggal sama lu! Ga ga gak gak boleh! Regy Itu butuh kasih sayang seorang ibu dan gw bakalan kasih itu! Bukan lo! Emang lo bisa ngurusin bayi! Paling tar Regy ditelantarin karna lo sibuk sama urusan bola lo!" ucap Ica protes.

"Ga lah! Gw bisa ngeluangin waktu gw buat ngurusin Ree.. Kalo lu mau ngurusin Ree tinggal dateng aja keasrama gw, gampang kan!" ucap Egy.

Dari belakang tubuh Ica dan Egy terlihat Firza dan Rara berjalan menghampiri mereka berdua.

"Iya tuh betul apa kata Egy! Tenang Gik Aku Firza sahabatmu akan membantumu!"ucap Firza menyemangati Egy.

" iya tuh Ca.. Lagian kan lu bisa gantian ngurusin Baby Ree nya, kalo lu sibuk lu bisa bawa baby Ree keasramanya Egy, nah kalo Egy sibuk tinggal bawa aja keasrama kita nanti gw bantuin kok." Ucap Rara.

"Yaudah iya.. Sekarang di kalian berdua dulu yaa.. Gw masih mau beres - beresin baju - baju gw yang ditas.. Belom lagi mau nyuci sama mandi dulu, nanti abis magrib gw ambil dah Regy nya." ucap Ica.

"Iyaaa.." balas Egy.

Dan merekapun berjalan mencari kamar asramanya masing - masing.

>>>>>>>>>>

Hello guys.. Happy Reading yaa.. Part ini aku bikin saat mati listrik jadi maaf ya kalo ga nyambung atau ga jelas:v
Drama percintaan Ica dan Egy pun dimulai.. Semoga kalian baper ya bacanya.. Happy reading...

Thx

"Miss you Egy" (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang