Part 1

4.4K 420 82
                                    

Selamat sahur!💙



---------------------------








Restu orang tua, suka tidak suka, mau tidak mau, menjadi hal yang krusial dalam sebuah hubungan. Bagaimana tidak, tak sedikit orang yang beranggapan kalau restu orang tua akan memperlancar semua hal, termasuk dalam hal percintaan. Tidak terkecuali Kinal dan Yona, setelah tiga tahun berlalu menjalin hubungan kembali mereka terus saja berperang akan hal yang tak kunjung berujung.

Yona terlalu takut untuk mengucapkan kalau dia berbeda kalau dia tidak seperti wanita pada umumnya, Yona masih belum bisa terbuka untuk membeberkan tentang cinta yang sedang dia jalankan dengan Kinal. Dan itu selalu membuat Kinal semakin tak mengerti, mungkin Kinal lebih berani untuk hal ini, Kinal bisa saja langsung datang ke rumah Yona meminta Yona untuk menjadi pendamping hidupnya kepada kedua orang tuanya, tapi cinta tak segampang itu, tetap saja persetujuan dari Yona adalah hal yang utama.

Kinal sudah menunggu tiga tahun saat Yona memintanya untuk lebih serius, tapi pada nyatanya dialah yang masih terlalu takut, sekarang pada akhirnya hubungan ini berjalan tak tentu arah, sebenarnya Kinal semakin dekat dengan keluarga Yona, apalagi Yona yang belum mau pindah ke Jakarta memaksa Kinal harus sering bolak balik Jakarta-Bogor hanya demi bertemu dengannya.


Sekarang saja tubuh Kinal masih terbungkus selimut, dia masih memejamkan matanya saat Yona sudah rapih dan terpaksa membawa sarapannya ke kamar. Kedua orang tua Yona selalu senang saat Kinal menginap atau hanya sekedar berkunjung, mereka tak menyimpan kecurigaan apapun atas kedekatan Kinal dan Yona. Karna mereka selalu bersikap layaknya teman dekat pada umumnya.

Yona menaruh nampan berisi nasi hangat dan telor dadar pesanan Kinal, akhir-akhir ini Yona terlalu sibuk dengan gerai lukisannya yang baru saja membuka cabangnya di daerah Bogor, dan itu membuat Kinal merindukan masakannya.

"Nal, bangun." Yona membuka selimut yang menutupi tubuh Kinal tangannya menelungsup masuk membelai pipi Kinal yang semakin berisi. Yang disentuh hanya menggeliatkan tubuhnya lalu tertidur lagi, Yona sudah menghapalnya, bagaimana Kinal saat tidur dan cara membangunkannya.

Kinal terlihat seperti anak kecil saat tertidur dan Yona menyukainya, dia jadi mencium bibir tebal Kinal, Kinal jadi terusik dan membuka matanya, tubuh Yona yang masih menyondong membuat Kinal langsung memeluknya.

Padahal sebenarnya Kinal sudah terbangun saat Yona mendorong pintu kamar, dia hanya berpura-pura agar Yona membangunkannya lebih lama, Yona selalu manis saat membangunkan Kinal, dan Kinal selalu menunggu momen itu.

"Maung kena perangkap." Kata Kinal dengan jailnya, dia menyungingkan senyum, gingsulnya yang manis membuat Yona jadi tak bisa marah, Yona hanya menghembuskan nafasnya, menyentil kening Kinal, Kinal hanya tertawa tak ingin melepaskan Yona yang sudah masuk kedalam perangkap paginya.

"Dasar, lepas ah." Kata Yona mencoba melepaskan diri dari Kinal.

"Gak mau."

"Udah siang Kinal, gak usah macem-macem ya."

Kinal menggeleng, memanyunkan bibirnya. "Aku gak macem-macem, cuman mau semacem, kamu."

Yona bukannya tersanjung akan gombalan Kinal dia malah terlihat sangat malas. "hilih, lepasin ih!"

Lagi-lagi Kinal memeperlihatkan gigi gingsulnya, dia memang sangat senang menggoda Yona,"Cium dulu."

"Ogah."

"Yaudah, aku aja yang cium."

Kinal langsung memajukan wajahnya hendak mencium Yona, dengan gesit Yona malah menoyor kepala Kinal.

Dibalik Layar Season 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang