AYG -11- Pertemuan

541 40 0
                                    


===========
-11- Pertemuan
===========

"Hari ini kita punya misi mengungkapkan siapa Alva Hendrawan sebenarnya. Kita udah punya tugas masing-masing. Jangan sampai lengah!" ujar Mita berapi-api. Sejak kemarin Mita merancang strategi untuk mengetahui siapa Alva Hendrawan. Mita yang sudah kelewat penasaran pun tak mau teman-temannya merusak rencana. Maka jadilah saat ini Ira dan yang lain mengikuti kemauan Mita.

"Pertama, kita harus intai dari FK dulu. Terus selanjutnya kita ikuti kemana dia pergi."

"Harus banget, Ta?" Danu mengintrupsi.

"Ya haruslah Aa'. Itu kan bagian dari misi kita!"

"Udah Nu ikutin aja," kata Jojo.

"Mulainya kapan nih?" Joni bersuara.

"Habis kelas gue bubar. Nanti kita ngumpul di taman deket FK." Mita mengalihkan pandangannya ke Ira. "Ira, pokoknya apapun alasannya lo kudu nggak boleh nolak."

Ira menghela napas. "Iya, Mita."

Kalau sudah begini, tidak ada yang bisa menentang Mita.

****

Hendra baru saja selesai menunaikan salat Zuhur. Pada saat yang sama Hendra melihat Gita juga keluar dari mushalla. Dia pun berinisiatif menghampiri gadis berhijab peach itu.

"Hai. Kita ketemu lagi."

"Hai juga, Kak." Gita yang kaget dengan kedatangan kakak tingkatnya membalas sapaannya.

"Kamu mau kemana habis ini?"

"Pulang, Kak."

"Ooh. Eung, aku mau tanya sesuatu boleh?"

Kak Hendra mau tanya apa? Apa dia mau tanya soal Ibu? Batin Gita. "Boleh. Mau tanya apa?"

"Kamu punya rekomendasi katering yang bagus, nggak? Jadi gini, Mama nyuruh aku cari katering buat acara besok. Nah Mama maunya masakan Chiness gitu, sedangkan aku nggak tau. Jadi riweuh sekarang."

Ternyata tanya katering. Apa ini kesempatan Ibu buat ketemu sama Kak Hendra? "Kebetulan banget Kak, Ibu aku punya usaha katering dan bisa terima pesanan makanan Chiness. Kak Hendra mau order langsung ke aku juga bisa."

"Gimana kalau aku langsung ketemu sama Ibu kamu? Mau liat-liat aja. Bisa, kan?"

Gita mengerjap tak percaya. Secepat itu respon Kak Hendra? Apakah ini pertanda? "Bisa, Kak. Mau sekarang apa nanti?"

"Sekarang. Kamu bareng aku ya naik mobil."

"Iya, Kak."

****

Kedekatan Gita dan Hendra tak lepas dari pengamatan Mita dan teman-temannya. Mereka sudah berkumpul jadi satu di dalam mobil jep milik Danu.

"Alva Hendrawan kok bisa kenal sama Gita? Mencurigakan." Mata Mita awas menatap laki-laki dan perempuan yang berdiri di serambi mushalla.

"Eh, itu mau ke mana!" seru Mita ketika melihat laki-laki dan perempuan itu masuk ke mobil lalu mobil tersebut meninggalkan mushalla.

"Udah sikat aja." Danu yang menjadi supir pun tancap gas. Mengikuti kemana arah Copen silver itu melaju, seolah-olah mereka berenam sedang melakukan pengejaran layaknya program realityshow sebuah TV swasta.

Copen silver yang diikuti Danu dan teman-temannya masuk ke area perumahan yang amat sangat Danu kenal. Kenapa mobil itu melaju menuju rumah Alvi? Apa mungkin laki-laki yang wajahnya mirip sekali dengan Alvi ini memiliki hubungan dengan keluarga Alvi?

Mobil Alva Hendrawan berhenti tepat di depan pagar rumah Alvi. Sementara mobil Danu parkir agak jauh supaya tidak ketahuan. Mereka berenam sepakat turun dari mobil agar bisa melakukan pengintaian dengan jelas. Namun ketika menginjakkan kaki di depan pagar, mereka mendengar suara piring jatuh dan Marissa tergeletak tak sadarkan diri. Hal itu jelas membuat mereka menghambur masuk ke rumah.

****

"Ini rumah kamu?"

"Iya, Kak. Berhenti di sini aja."

Hendra memarkir mobilnya di dekat pagar yang terbuka. Lalu dia dan Gita turun. Hendra mengamati sejenak bangunan yang berada di depan matanya. Bangunan tipe 45 yang Hendra yakini adalah tempat tinggal Gita. Di samping kanan bangunan tersebut terdapat bangunan lagi yang dipadati manusia.

"Kita langsung ke Rumah Makan aja, Kak. Biasanya jam segini Ibu lagi di sana."

"Iya, Gita."

Hendra pun mengikuti Gita dari belakang memasuki Rumah Makan. Ketika Hendra melintasi dua orang pelayan, dia tidak sengaja mendengar mereka saling berbisik.

"Cowok yang ada di belakang Mbak Gita kok mirip banget sama Almarhum Mas Alvi."

"Iya, Ris. Mirip banget."

Sejak pertemuannya dengan Gita, Hendra sudah biasa mendengar orang yang mengatakan dia mirip dengan Alvi. Hendra tak bisa memungkiri kalau wajahnya dengan Alvi sangat mirip sejak melihat foto Alvi dari Gita. Maka dari itu Hendra ingin mencari tahu apakah dia benar-benar ada hubungan darah dengan Alvi dan Marissa. Satu-satunya orang yang bisa mendekatkannya dengan Marissa adalah Gita. Kebetulan sekali Mayang memintanya mencarikan katering.

"Ibu, ada teman kampus aku yang mau pesen katering sama Ibu. Namanya Hendra."

Mendengar suara putrinya, Marissa mengalihkan perhatiannya dari pembeli. Sejurus kemudian mata Marissa terbelalak saat melihat Hendra dan piring yang ia pegang terlepas.

"Alva!"

Marissa merasa semuanya tiba-tiba gelap dan menimbulkan kericuhan di Rumah Makan.

****

After Your'e Gone [New Version - END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang