Waktu sudah berlalu dan iqbaal balik ke Jakarta
"Baal" ucap vanessa
"Iya sayang" ucap iqbaal
"Anterin aku ke apartemen aku dulu ya, mau ambil baju² aku" ucap vanessa
"Ya udah, pak ke apartemen sasa dulu ya" ucap iqbaal pada supir pribadi
"Kamu yakin baal, aku tinggal di rumah kamu?" ucap vanessa
"Yakin lah sayang" ucap iqbaal
"Aku takut, kalau (namakamu) celakai aku sama anak kita" ucap vanessa
"Gak bakal, kamu tenang aja ya" ucap iqbaal
Gak lama mereka pun sampai di sebuah apartemen
"Kamu tunggu sini ya" ucap vanessa
"Loh kenapa aku gak boleh masuk?" tanya iqbaal
"Aku gak lama ko, kamu kan abis sakit. Aku gak mau kamu kecapean terus sakit" ucap vanessa
"Baiknya calon istri aku, ya udah aku tunggu di sini ya" ucap iqbaal
"Iya" ucap vanessa
***
Vanessa pun tlah sampai di kamar apartemen nya
"Sayangg" ucap vanessa
"Vanes, akhirnya kamu balik sayang" ucap pria
"Iya dong aku balik ke sini kan mau ketemu sama adam sayangnya aku" ucap vanessa
"Kamu bisa aja" ucap adam
"Oh ya dam, aku ada berita gembira buat kita" ucap vanessa
"Berita apa say" ucap adam
"Aku bakal di nikahin sama iqbaal" ucap vanessa
"Kok bisa say?" ucap adam
"dia lagi amnesia jadi mumpung dia lagi amnesia kita manfaatin dia lah, dan sekarang aku bakal tinggal di rumahnya " ucap vanessa
"Bagus, good luck ya sayang. Pokoknya kamu jangan sampai Cinta sama dia" ucap adam
"Gak bakal lah sayang, buat apa aku Cinta sama dia. Lagi pula kan udah ada anak kita ini ko" ucap vanessa
"Ya udah, kamu cepat gih nanti keburu dia curiga" ucap adam
"Ok, nanti kalau kamu kangen kabarin aku aja ya" ucap vanessa
"Iya sayang" ucap adam
Cup
Adam mencium bibir vanessa
"Bye sayang" ucap vanessa
***
Setelah menempuh perjalanan dari apartemen vanessa akhirnya mereka pun telah sampai di rumah iqbaal"Silahkan masuk sayang" ucap iqbaal
"Iya baal" ucap vanessa
"Bi,, bibi" ucap iqbaal
"Iya den" ucap bi ijah
"Tolong beresin kamar tamu ya" ucap iqbaal
"Baik den" ucap bi ijah
"Aku ke kamar dulu ya mau ganti baju dulu, kamu duduk aja ini kan rumah kamu juga" ucap iqbaal
"Iya" ucap vanessa
Iqbaal pun langsung pergi ke kamarnya, sedangkan vanessa
"Akhirnya gua bisa merasakan ini juga" ucap vanessa
"Sasa" ucap (namakamu) yang tiba² datang dari dapur
"Eh elu" ucap vanessa dengan nada sinis
"Lu mau ngapain ke sini?" ucap (namakamu)
"Lah ini kan rumah gua juga kali, jadi gua bebas mau ngapain aja" ucap vanessa
"Rumah lu?" tanya (namakamu)
"Iya, karna sebentar lagi iqbaal bakal jadi suami gua" ucap vanessa dengan senyum miring
"Gak mungkin" ucap (namakamu)
"Mungkin lah, karna gua lagi ngandung anak dari dia" ucap vanessa
"Lu boongin iqbaal" ucap (namakamu)
Prang
Vanessa memecahkan gelas yang (namakamu) kamu dan membuat iqbaal keluar dari kamarnya
"Ada apa ini?" ucap iqbaal sambil menuruni anak tangga
"Hiks gua salah apa si lu (nam) hiks" ucap vanessa
"Vanessa, kamu kenapa?" ucap iqbaal
"Hiks baal aku gak mau tinggal di sini hiks" ucap vanessa
"Kenapa emang?" ucap iqbaal
"Kamu tanya aja sama hiks (namakamu)" ucap vanessa
"Lu, apa yang lu lakuin ke sasa" ucap iqbaal dengan dingin
"Ak,, akku gak lakuin apa² ke dia baal" ucap (namakamu)
"Bohong!! Lu gak suka kan kalau gua tinggal di sini hiks" ucap vanessa
"Lu ko keterlaluan banget si jadi orang (nam), sasa itu calon istri gua. Sedangkan lu itu cuma numpang di rumah gua" ucap iqbaal
"Aku mau pulang aja baal" ucap vanessa
"Gak!! Pokoknya kamu harus tetap tinggal di sini, buat lu (nam) kalau sekali lagi lu mencelakai calon istri gua. Lu bakal gua usir dari rumah sini" ucap iqbaal
"Hiks, baal vanessa itu boong hiks. Aku gak lakuin apa² sama dia hiks" ucap (namakamu)
"Udah lah (nam) lu gak usah pura² nangis dan berharap supaya iqbaal kasihan sama lu kan hiks" ucap vanessa
"Baal please kamu percaya kan sama aku hiks" ucap (namakamu)
"Udah stop (nam) lu gak usah bikin drama di depan gua, karna gua gak bakal kasihan sama lu" ucap iqbaal
"Baal hiks" ucap (namakamu)
"Sa, sekarang kamu istirahat ya biar aku antar ke kamar kamu" ucap iqbaal
"Iya baal hiks" ucap vanessa
'Yes, akhirnya. Rasain lu' ucap batin vanessa
Mereka pun menuju ke lantai 2, vanessa menengok ke arah (namakamu) yang berada di belakang nya dengan senyuman sinis ke (namakamu), kamu yang mendapatkan itu semua hanya bisa menangis.
Bersambung
