"Lapor ketua, telah dilakukan penyelidikan bahwa Ketua dari Komplotan Mafia yang sedang kita cari selama ini keberadaannya sedang ada di Bangkok, Ketua."
"Lacak dimana tepatnya keberadaan Dia saat ini. Dan segera laporkan kepadaku"
"Siap ketua"
"Copter, dimana Bas dan Kimmon?" pria yang merasa dipanggil segera melirik ketuanya.
"Oh sepertinya mereka sedang latihan ketua"
"Disaat genting seperti ini mereka malah pergi keluar? Hubungi mereka dan suruh menghadapku" final sang ketua, yang merasa tak habis pikir dengan dua anak bawahannya itu.
"Siap Ketua"
Copter langsung pergi keluar untung menghubungi Bass dan Kimmon.
.
Dilain tempat, dua orang pemuda berjalan mengendap-endap sambil memastikan sekeliling. Mereka mengendap sambil memegang pistol ditangan mereka. Mata mereka fokus pada target di depan sana, tetap waspada melihat sekeliling. Mereka mengerutkan kening saat target menuju ke sebuah bangunan tua. Bangunan yang benar-benar kosong, seperti bangunan yang sudah tidak diselesaikan pembangunannya. Kali ini pria yang lebih mungil yang memimpin. Mereka memasuki gedung sambil masih menatap lekat target di depannya. Mereka melihat pria itu menemui dua orang pria dengan tubuh yang sangat kekar. Terlihat mereka seperti melakukan sebuah transaksi ilegal disana. Ada barang, ada uang.
"P'Kim kau pergi ke arah Timur, Aku akan muncul dari arah Barat" Ujar pria mungil yang masih memfokuskan pandangannya kepada orang-orang yang sedang bertransaksi di sana.
Kimmon pergi menuju tempat yang sudah diperintahkan. Bas melihat Kim sudah ada di seberangnya. Dengan saling menganggukkan kepala mereka sudah siap akan menyerbu orang-orang disana. Namun Bas seperti mendengar langkah yang mendekat ke arahnya, dia langsung memberi kode Kim untuk bersembunyi. Dia pun melakukan hal sama, menajamkan pendengarannya dan matanya yang tetap waspada. Bass mendengar suara pukulan yang sangat keras dari belakang temboknya. Bass berusaha mengintip namun dia urungkan karena ada dua orang yang pergi tanpa melihatnya bersembunyi di balik tembok itu.
Bug
Bug
Bug
"KAU INGIN MATI HAH! KAU TELAH BERKHIANAT SIALAN! JIKA TUAN THANIT TAU! KAU AKAN HABIS DITANGANNYA! TUAN THANIT ADA DI BANGKOK SAAT INI! DAN KITA SEMUA DIMINTA UNTUK PERGI KESANA"
"Lalu aku harus bagaimana?" Lelaki itu memegang kaki pria yang telah memukuli bahkan memakinya tadi.
"KAU PIKIR SAJA SENDIRI! LEBIH BAIK KAU PERGI SEBELUM TUAN THANIT MENGETAHUI INI! AKU MENGANGGAPMU TEMAN TAPI KAU SEPERTI INI? TUJUAN KITA ITU SAMA YAITU MENJADI BAWAHAN TUAN THANIT! TAPI KAU? KAU MENGKHIANATINYA!"
Bas dan Kim masih setia mendengarkan pembicaraan yang membuat mereka semakin penasaran siapa tuan Thanit? Tak lama disaat Kim tengah berfikir ponsel di dalam sakunya bergetar. Dan itu dari sang kekasih, Kim mengangkat dan menjawab secara perlahan namun sialnya itu bisa terdengar oleh kedua orang yang sedang bertengkar itu.
"SIAPA DISANA!"
Bass langsung menyembulkan kepalanya mengintip apa yang terjadi. Bass melebarkan matanya dan mengeraskan rahangnya saat mengetahui persembunyian Kim terancam. Kedua orang itu membawa pistol ditangannya. Kim yang merasa posisinya terancam mulai bersiap jika terjadi sesuatu. Bass memutar otaknya dan mendapatkan ide yang mungkin bisa dibilang gila. Tak lama Kim mendengar suara Bass, yang membuat dia menahan tawa.
"Ohoo Pagi yang sangat cerah, dinikmati dengan menonton sebuah drama tragis dimana seorang teman bersujud dibawah kaki temannya. Sungguh ironis"
Bass berdiri dengan mantapnya sambil melipat tangan melihat-lihat sekeliling
KAMU SEDANG MEMBACA
[GodBas] My Detective ✔
ActionBerawal dari balas dendam menjunjung tinggi kata kata pepatah yang mengatakan 'Nyawa dibayar dengan Nyawa' siapa sangka dalam misi balas dendam itu, harus hadir yang namanya cinta. Berhentilah sebelum terlambat Kehilangan seseorang yang kau cintai...