Part 23

1.5K 194 129
                                    

Hati-hati ini kemungkinan part terpanjang, dan diharapkan bersabar menghadapi cerita ini. Tolong jauhkan benda tajam dari sekitar anda 😂😂

Hapy reading guys

.

Selesai dengan rapatnya God langsung kembali ke mansionnya, tidak perduli dengan pekerjaannya lagi, yang ada dipikirannya saat itu hanya kekasihnya tercinta. Sesampainya ia di rumah, ia melihat Bass dan Bibi Merry sedang berbicara serius di ruang keluarga. Mereka terkejut melihat kehadiran God yang tiba-tiba.

"Aw Phi kenapa sudah pulang?" God menghampiri kekasihnya itu dan menangkup kedua pipi Bass. Ditelitinya wajah Bass yang sekarang sudah tidak sepucat tadi pagi.

"Apa Bass sudah baik-baik saja? Apa sudah minum obat? Masih mual?" Bass mengedipkan matanya lucu, ia ingin tertawa mendengar setiap perkataan God yang terkesan khawatir sekali.

"Phi.. Lepaskan dulu, Bass susah berbicara jika kau seperti ini" God melepaskan tangannya dari pipi Bass

"Phi itu sangat khawatir pada Bass, sampai Phi harus pulang setelah rapat selesai" Bass tersenyum melihat kekhawatiran kekasihnya pada dirinya. Bass berdiri berhadapan dengan God, bibi Merry yang merasa dilupakan segera melangkah pergi. Bass mengalungkan tangannya dipinggang God. Mendongakkan kepalanya menatap dalam mata kekasihnya

"Maafkan Bass sudah membuat Phi khawatir" God menggelengkan kepalanya.

"Tidak.. Sudah sepatutnya Phi khawatir" Keduanya terdiam sesaat sampai Bass Mengeluarkan suaranya.
 
"Phi.."

"Ada apa? Apa ada yang sakit?" Bass menggeleng

"Tidak.. Tapi Bass ingin bertanya?"

"Apa? Katakan saja"

"Apa Phi marah jika Bass tetap melanjutkan kasus Ibu Phi?" God membeku mendengarnya, ia tidak tau harus mengatakan apa, saat ini hati dan pikirannya sedang berperang melawan dirinya. Hatinya Ingin membiarkan Bass melakukannya agar ia juga segera tau siapa pelakunya. Namun pikirannya menyuruh agar Bass tidak melakukannya, kasus ini sudah sangat lama, ibunya juga sudah tenang disana. Tapi ia juga tidak bisa membiarkan rasa penasarannya yang kian tumbuh membesar.

"Jika Phi setuju, aku akan menggabungkan petunjuk yang Phi berikan dan juga ayahku berikan. Karena kalian adalah saksi dalam kasus pembunuhan ini." Lanjut Bass yang menghentikan pemikiran God.

"Ayahmu? Paman Piniwat?" Bass menganggukkan kepalanya

"Ceritanya panjang, aku akan memberitahunya nanti. Sekarang apa Phi mau mengantarku kesuatu tempat?"

"Kemana?"

"Kerumahku, Chiangmai?" God terkejut dengan permintaan Bass.

"Bass kau masih sakit, tidak boleh, besok saja"

"Phi.. Bass sudah sembuh, kita harus menyelesaikan kasus ini. Kumohon.."

"Tap--"

"Phi.." Bass mengeluarkan jurus saktinya. Membuat God pasrah melihatnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[GodBas] My Detective ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang