Part 25

1.3K 191 156
                                    

Hay hay maaf udah lama Nhwa ngilang wkwk, mungkin bentar lagi ilang lagi nih wkwk.

Makasih yang udah setia nunggu cerita ini ya
Dan maaf ini ga memuaskan, tapi tetep vote lah bodo amat

Minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin 😘😘🙏🙏

.
.

"Wanita iblis kau! Apakah hidupmu hanya untuk membunuh hah! Wanita keji tidak punya hati, lebih baik kau mati saja wanita jalang!" Bass mengarahkan pistolnya pada wanita yang jauh disana, ia bergetar menahan tangisnya yang bercampur dengan amarahnya. Tao dan yang lainnya kaget melihat Bass memegang pistol dan siap menembak.

"Bass jangan Bass, letakkan pistol itu! Jangan bertindak bodoh!"

"Bass letakkan Bass!" seluruh detektif menyuruh Bass membuang pistolnya dan mengurungkan niatnya untuk menembak mila.

"Bass hentikan Bass! Ingat kau seorang detektif bukan seorang pembunuh! Tugasmu adalah menangkap penjahat, bukan menangkap nyawa!" Teriak Tao terhadap Bass.

"Ayo bunuh saja aku! Pembunuh tetap saja pembunuh! Bukankah kau senang setelah membunuh kakakku sekarang kau akan membunuhku? Apakah keponakanku juga akan kau bunuh nantinya?" Wanita itu benar-benar memancing emosi Bass saat ini. Bass sudah siap menarik pelatuknya namun ia urungkan ketika ia melihat ayahnya yang menggelengkan kepala dibelakang Tao. Bass perlahan menurunkan pistolnya, ia menangis sadar akan apa yang baru saja ia lakukan, ia hampir saja membunuh seseorang hari ini. Ia berbalik menghadap neneknya dan menangis mengusap wajahnya kasar.

"Baiklah jika kau tidak mau biar aku saja yang membunuhmu" Wanita itu memberontak saat Tao jengah, Tao terlempar karena dorongannya ia mengambil pistol Tao dan mengarahkannya pada Bass.

Dor!

"akh!!"

.

Bass diam membeku mendengar suara tembakan dibelakang punggungnya, ia menoleh ke belakang dan melihat wanita keji itu yang memegang lengannya yang terus mengeluarkan darah. Bass mengedarkan pandangannya, dan mata indahnya itu menatap kekasihnya yang memegang pistol.

"God apa yang kau lakukan pada bibimu hah! Akh sial! Kenapa kau menembak bibimu sendiri? Apakah ini balasanmu terhadap Bibi yang sangat menyayangimu" Ucap Mila sambil menahan sakit dilengannya.

"Kau menyayangiku tapi kau juga yang menghancurkan hidupku secara perlahan"

"Bibimu ini selalu melindungimu karena kau itu orang yang sangat aku sayangi seperti anakku sendiri God" God tersenyum meremehkan ucapan Mila.

"Lalu kenapa kau membunuh ibuku hah!!" God sedikit meninggikan suaranya karena sudah cukup kesal dengan wanita dihadapannya itu. Semua yang ada disana hanya bungkam melihat God.

"Kau fikir ibumu itu baik hah! Kau salah God! Dia wanita busuk, wanita miskin yang hanya ingin harta ayahmu! Ia merebut ayahmu dariku! Ayahmu lebih memilihnya dibanding aku adiknya! Kau fikir kenapa aku membencinya hah! Dia merebut semua yang aku miliki God! Dia pantas mati, orang sepertinya tidak pantas untuk hidup!"

"Sial!" God melangkah maju menghampiri bibinya itu. Ia menarik lengan bibinya agar bangun berdiri. Semua terkejut dengan kemurkaan God saar ini.

"Dasar wanita sialan! Apa pantas kau disebut sebagai bibiku hah! Brengsek!" God hendak memukul wanita itu namun segera ditahan oleh Bass.

"Phi, hentikan!" Bass menarik God menjauh.

"Bass lepaskan Phi, biarkan Phi menghabisinya, ia sudah membunuh ibuku, ayahmu, lalu kau juga, bahkan nenekmu!" God memberontak ingin menghampirinya, namun Bass terus menahannya.

[GodBas] My Detective ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang