Seorang anak kecil sedang bermain sendiri di sekitar pantai. Pantai yang terletak di daerah Chiang Mai itu terlihat bersih dan asri. Anak itu tengah asik sendiri bermain pasir sampai seseorang membuatnya berhenti melakukan tugasnya. Dia menoleh pada seseorang yang menghampirinya.
"Hai Suradet!"
"Phi!!!!" Pria mungil itu berlari memeluk pria jangkung yang menghampirinya
"Oho sebegitu rindukah pada Phi heh?"
"Tentu! Bass tak punya teman disini, tapi apa phi bersama Pao?"
"Makanya Bass harus ikut ke Bangkok sekali-sekali dengan Paomu, Paman Piniwat sedang bertemu istri tercintanya hehehe"
"Jika Bass pergi, Mae dengan siapa? Phi sendiri menemui siapa?"
"Ikut saja sekalian, Phi? Phi menemui adik tercinta Phi" Pria itu mengacak rambut pria mungil itu dengan gemas
"Phii!!! Bass bukan anak kecil lagi" pria mungil itu memanyunkan bibirnya.
"Tapi Bass tetap saja lebih pendek!"
"Bass itu masih dalam masa pertumbuhan, Phi tidak boleh berbicara seperti itu"
"Iya iya anak kecil"
Mereka tertawa bersama di sore itu. Pria jangkung terus menatap pria manis dihadapannya sambil tersenyum. Seseorang berdiri di belakang mereka dengan menggelengkan kepala melihat kedua anak yang pasti akan sangat senang jika sudah dipertemukan ini.
"Tuan muda, kita harus kembali lagi ke Bangkok sekarang" mereka menoleh bersama
"Tapi paman.. Tidak bisakah lebih lama lagi? Aku masih merindukan Suradetku ini"
"Nanti ada saatnya kalian bertemu lagi."
"Pao kan baru sebentar pulang, kenapa tidak menginap? Bass ingin tidur dengan Phi"
"Bass, Pao akan membawa Phi mu kembali namun tidak sekarang." Pria mungil itu sudah siap ingin menangis kencang namun karena ucapan pria jangkung itu membuatnya menahan tangisannya.
"Bass, jika Bass sayang pada Phi, Bass tidak boleh menangis. Phi janji pasti akan kembali, tapi jika Bass menangis phi tidak akan kembali. Jadi Bass tidak boleh menangis ok" Pria mungil itu mengangguk sambil menahan tangisannya. Pria jangkung itu memeluk erat pria mungil yang dicintainya itu.
"Phi mencintai Bass"
"Bass juga mencintai Phi" tidak ada yang mengerti apa arti cinta sesungguhnya pada saat itu. Mereka hanya sekedar mengatakan seperti yang ada di film. Pria jangkung melepaskan pelukannya dan tersenyum manis yang tanpa disadari itu adalah pertemuan terakhir mereka.
.
.
Semua orang tengah tegang disana. God terus mondar-mandir di depan ruang operasi. Dokter mengatakan jika Bass kritis, dia kehilangan banyak darah. Kim duduk dengan Copter di sebelahnya sambil menenangkan Kim. Tae berdiri mematung dengan Tao yang menepuk pundaknya untuk menenangkan Tae yang pasti merasa bersalah saat ini.
Tak lama seorang wanita paruh baya datang dengan air mata diwajahnya.
"Kim bagaimana Bass?"
"Bibi, Bass Kritis dia masih menjalani operasi" Kim menatap iba perempuan dihadapannya ini. Perempuan yang ternyata ibu Bass itu menangis tersedu-sedu sampai terjatuh ke lantai. Kim dan Copter membantunya duduk dikursi.
"Bibi.. Bass pasti baik-baik saja, dia anak yang kuat" Kim tidak yakin dengan ucapannya sendiri, dia sendiri tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Bass seorang pria ceria, yang suka memainkan pistol. Pria yang selalu membuat orang tersenyum melihat tingkahnya. Kecerdasannya menyelesaikan sebuah kasus. Kini pria itu tengah berjuang dengan maut di dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[GodBas] My Detective ✔
ActionBerawal dari balas dendam menjunjung tinggi kata kata pepatah yang mengatakan 'Nyawa dibayar dengan Nyawa' siapa sangka dalam misi balas dendam itu, harus hadir yang namanya cinta. Berhentilah sebelum terlambat Kehilangan seseorang yang kau cintai...