Part 6

1.8K 220 33
                                    

Pagi yang cerah di sebuah rumah minimalis ditengah pusat kota Bangkok. Seorang pria mungil baru saja keluar dengan pakaian khas orang yang sedang ingin berolahraga. Pria itu berlari-lari kecil disekitar rumahnya, berlari hingga sampai di sebuah taman. Ia meregangkan otot-otot tubuhnya dari kepala, tangan, badan lalu kaki. Di taman itu tidak hanya dirinya yang berolahraga pagi ini, dilihat dari sekitarnya banyak remaja melakukan hal yang sama seperti dirinya. Saat tengah asik memanaskan tubuhnya tiba-tiba ada seseorang yang selalu membuatnya kesal selama seminggu ini.

"Ohoo ternyata nona Bass sedang jogging juga"

"Sudah kukatakan aku ini pria! Jangan panggil aku nona! kau pikir aku wanita?"

"Saat marah-marah seperti ini kau seperti wanita yang sedang datang bulan hahahaha" sumpah demi apapun jika bass memegang pistol ingin rasanya dia menembak tepat pada mulut pria ini.

"Kenapa diam? Apa perkataanku benar?" Bass menarik nafas lalu menghembuskan perlahan. Ia berusaha mengatur emosi nya saat ini. Dia tak ingin membuat ulah lagi selama masih dalam masa percobaan. Bass meninggalkan pria itu begitu saja tanpa memperdulikan panggilannya.

"Oy Bass apa kau marah? Baru begitu saja marah"

God terus mengikuti Bass

"Ayolah kita pergi ke markas bersama - sama, jangan duluan seperti itu" Bass masih setia menutup mulutnya rapat-rapat. Saat dijalan God melihat ada sepeda motor melaju kencang ke arah Bass.

"Bass!" God langsung menarik Bass, membawanya dalam dekapan hangatnya. Bass terkejut, dia mendengar suara degup jatung God yang sangat cepat. Seperti habis lari maraton. God melepaskan pelukannya, ia perhatikan pria dihadapannya ini.

"Kau tak apa? Aish motor itu gila apa gimana? Kau sendiri apa tak lihat ada motor melaju ke arahmu hah!" Bass mendongakkan kepalanya.

"Kenapa kau menolongku jika kau tidak ingin!"

Bass langsung pergi dan kali ini langkahnya sungguh cepat. God hanya memperhatikan punggung yang makin menghilang itu. Ia rogoh saku celananya mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.

Apa yang kau lakukan Tee!

Kau sendiri kenapa menyelamatkan dirinya!

Sudah kukatakan ini belum saatnya!

Lalu sampai kapan kau akan terus berpura-pura menjadi seorang detektif?

Tunggu waktu yang tepat, tapi bukan saat ini

Kapan?

Nanti, jangan melakukan hal bodoh lagi.

Hm

Baiklah aku harus pergi

God memasukkan kembali ponselnya, dan mulai pergi menyusul Bass.
Saat ingin berbelok menuju ruangannya God melihat Bass dan Tae sedang berbincang. God mengerutkan keningnya bingung. God melangkahkan kakinya mendekat.

Ekhem!

God berdehem kuat membuat kedua orang yang asik berbincang menoleh padanya. Bass memutar bola matanya malas melihat pria ini.

"Sawadee Tae"

"Sawadee God, sehabis jogging?"

"Yups, baiklah aku harus masuk ke dalam dulu. Oh iya aku teringat oleh sebuah peraturan dimana kita dilarang memiliki hubungan yang masih ada dalam lingkungan detektif. Baiklah bye." God masuk ke dalam ruangannya dengan terburu

[GodBas] My Detective ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang