Part 24

1.5K 184 127
                                    

Okeh part" akhir ini aku buat panjang" sampe lebih dari 2000++ semoga kalian ga bosen aja sih bacanya wkwk

Inget jauhkan benda tajam dari sekitar kalian, oh iya jangan teriak, jangan nangis. Kalo ga nyambung sama ceritanya ya udah gapapa yang penting vote wkkw. Langsung baca aja gih

Happy reading guys

.

Seluruh detektif sudah berkumpul termasuk juga Tee dikediaman Bass, Chiangmai. Kim dan Cop berusaha untuk menenangkan Bass yang masih syok. God sendiri menceritakan apa yang telah terjadi kepada Tao, Tae dan Tee.

"Jadi apa kau akan menyerahkan bukti yang telah kau kumpulkan Bass?"

"Aku tidak tau Phi, masalahnya nyawa kedua orang yang berharga bagiku adalah taruhannya" Copter berusaha menenangkan Bass dengan mengelus punggungnya.

"Jujur aku masih tidak mengerti dan belum percaya jika Bibi Mila dibalik semua ini" Semua langsung menatap pada God.

"P'God aku punya sesuatu untukmu" Copter membuka laptopnya dan membuka foto perempuan yang terdapat dalam memory card mendiang ayah Bass.

"Bibi Mila?"

"Jadi itu bibi Mila?"

"Iya ini bibi Mila" Mereka semua langsung saling menatap dan seperti sedang berfikir.

"P'Tee bisa kau membantuku melihat rekaman CCTV kurang lebih 13 tahun lalu di komputer ini?" Ucap Bass

"Baiklah" Tee langsung berhadapan dengan komputer ayah Bass. Sedangkan yang lain berusaha menyusun rencana.

.

Disaat mereka asik menyusun rencana, Tee memanggil mereka bahwa rekaman yang dicari Bass ketemu.

"Ini Bibi Mila berkunjung ketika ia pulang dari Brazil, disaat itu ia membelikanku dan keluargaku oleh-oleh" Ucap God

"Tidak ada yang mencurigakan, yang lain Phi" Suruh Kim, Tee mulai mengganti rekaman lainnya. Mereka terkejut saat melihat Bibi Mila datang dan langsung menampar Ibu God, ia juga terlihat marah-marah namun Ibu God hanya bisa menangis tidak melawan. Bass melirik kekasihnya yang mengepalkan tangannya. Ia menggenggam kepalan tangan God untuk menenangkannya. Tee mengganti rekaman pada tanggal saat kejadian pembunuhan itu. Di rekaman awal masih terlihat God yang santai bermain game lalu ia pergi entah kemana dan ia lewat lagi lalu pergi keluar.

"Itu saat aku pergi untuk membeli puding pesanan Mae" Mereka mendengarkan ucapan God tapi mata mereka tetap fokus pada komputer itu. Tidak lama seorang pria dengan pakaian hitam dan wajah juga tertutup masuk diam-diam. Tidak ada yang tau apa yang terjadi selama kurang lebih 10 menit karena yang dilakukan pria itu tidak terlihat. Tidak lama seorang pria paruh baya dengan setelan jas masuk ke dalam rumah.

"Pao.." Pria yang diduga ayah Bass itu masuk ke dalam, lalu mereka hilang dari rekaman dan tidak lama pria dengan baju hitam itu lari hampir menuju pintu sayangnya ayah Bass dapat menangkapnya, namun ayah Bass di dorong oleh pria itu dan sempat terjadi perkelahian di sana. Lalu pria itu berhasil kabur dan ayah Bass pergi entah kemana. Lalu tidak berapa lama seorang anak kecil masuk dengan kantung kresek ditangannya.

Disaat sedang asik melihat rekaman itu ponsel Bass berbunyi mereka langsung menoleh. Menatap Bass seolah bertanya 'Siapa?'

"Mae.."

"Loudspaker" Bass segera mengangkat dengan mode loudspaker

Bagaimana pecundang? Sudah mengambil keputusan?

Dimana ibuku?

Hey aku bertanya padamu apa keputusanmu

[GodBas] My Detective ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang