Part 21

1.5K 194 144
                                    

Hari ini Bass terbangun terlebih dahulu, ia duduk dipinggiran kasur sambil mengelus lembut kepala kekasihnya. Terlihat wajah Bass yang begitu sangat khawatir dengan God. Bass melirik jam didinding masih pukul 6 masih bisa untuk bersantai namun Bass memilih untuk membersihkan dirinya. Selesai membersihkan dirinya ia masih melihat God yang tertidur, lantas ia mengganti pakaiannya dengan milik God, toh God juga pasti tidak akan marah kkkk.

Bass menghampiri God yang tengah terlelap itu. Ia berjongkok dihadapan God, disentuhnya pipi God dengan telunjuknya.

"Phi... Bangunlah.." masih tidak ada pergerakan dari kekasihnya

"Phi God.." Bass menggoyangkan bahunya namun si empu juga tidak bangun. Terpaksa dengan cara lain, ia mendekati wajah God dan berbisik

"Jika Phi tidak mau bangun aku tidak akan menciummu lagi" Seperti sebuah mantra ajaib, God langsung membuka matanya.

"Kalimat apa itu tadi cih" Bass tersenyum melihat kekasihnya yang manja.

"Kalimat mantra ajaib untuk membangunkan seseorang"

"Apa setiap pagi Bass akan membangunkan Phi seperti itu?" tanya God polos sambil mengerjapkan matanya.

"Untuk apa Bass membangunkan phi?" Bass menaikkan sebelah alisnya tampak menggoda kekasihnya.

"Bass kan nanti akan menjadi istri Phi"

"Siapa yang bilang?"

"Jadi Bass tidak mau?"

"Kita lihat saja nanti" Bass mengendikkan bahunya acuh

"Bass.. Kau sudah berjanji akan disisi phi" Bass tersenyum mencubit pipi God

"Baiklah-baiklah cepat mandi..lalu kita sarapan" Saat Bass akan membalikkan badannya sebuah tangan memeluk pinggangnya dari belakang. Bass bisa merasakan kepala God yang menelusup dipunggungnya.

"Phi..."

"Phi ingin seperti ini sebentar" Bass memutar tubuhnya memeluk kepala God yang makin mengeratkan pelukannya. Bass mengelus rambut halus God perlahan. God melepaskan pelukannya, mendongakkan kepalanya. Tangannya terulur mengelus pipi Bass.

"Maafkan Phi kemarin memukulmu, apa sakit? Pukul Phi jika sakit" Bass menggenggam tangan God yang ada dipipinya, Bass menggelengkan kepalanya.

"Pukulan itu tidak sakit jika dibandingkan dengan diamnya phi terhadap Bass. Bass tidak suka jika phi sudah menunjukkan sifat dingin Phi, itu menyiksa Bass" Bass berkata jujur, ia memang tidak suka jika God sudah menunjukkan sifat dinginnya. (karena Bass inginnya dihangati eh/? 😂😂)

"Maafkan Phi ya.."

"Bass juga minta maaf yang tidak jujur sejak awal" Bass mencium kening God dan mencubit hidungnya.

"Sekarang pergi mandi, jangan banyak alasan. Phi harus ikut Bass ke markas"

"Phi ingin disini saja hari ini. Phi mohon, phi belum siap untuk keluar" Bass kembali prihatin dengan God, baru sebentar ia berusaha membahagiakan God, berusaha membuat God melupakan rasa bersalahnya itu. Namun dia mengingatnya lagi sekarang.

"Baiklah kita tidak pergi.. Phi mandi Bass akan mengambil sarapan untuk kita" Bass menuntun God untuk ke kamar mandi.

"Seperti anak kecil saja, mandi harus dianter. Emang mau sekolah?" Bass berusaha mencairkan suasana dengan menggoda God. (Padahal Bass yg nuntun 😑😑 segala nyalahin God)

"Phi tidak meminta Bass mengantarkan Phi, Phi pikir Bass akan memandikan Phi malahan"

"Itu mah keinginan Phi"

[GodBas] My Detective ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang