Part 22

1.4K 214 120
                                    

Hati-hati yang baca part ini akan merasa bosan yang tiada tara

Vote dulu sebelum baca, kalo udah bosen ga usah baca gapapa yang penting vote 😂😂

.

.
Hari ini God sudah lebih baik, ia sudah bisa kembali ke kantornya. Bass tengah menyiapkan semua keperluan God pagi ini. Entahlah, ia rasanya ingin segera mengusir God pergi, ia penasaran dengan apa yang ingin dikatakan Bibi Merry padanya.

Flashback

Setelah God dan Bass kembali dari kolam renang mereka berencana ingin menonton film, Bass mengambil cemilan dan minuman di dapur. Ia melangkah ke sana sedangkan God sedang menyiapkan filmnya. Di dapur Bass melihat bibi merry yang seperti sedang mengecek keperluan bahan makanan.

"Bibi sedang apa?" Bass menghampirinya

"Oh ini Tuan, biasa untuk belanja bulanan" Bass mengangguk paham.

"Di lemari pendingin ada makanan apa Bi?"

"Mm ada eskrim, ada beberapa snack juga"

"Aku ambil ya bi" Bibi Merry hanya tersenyum saja. Bass mengambil semua makanan yang ia inginkan. Saat ingin pergi Bibi merry menahannya.

"Ada apa Bi?"

"Tuan, apa aku boleh bertanya?" Bass curiga dengannya, kenaa ia harus berbisik berbicara dengannya.

"Boleh, kenapa?" Bass meletakkan barang bawaannya ke meja.

"Tuan Bass seorang detektif bukan?" Bass menganggukkan kepalanya.

"Kudengar sebelum meninggal Tuan Thanit ingin kasus istrinya dibuka, dan segera ditemukan pelakunya"

"Benar, dan Bass yang mengurus kasus itu"

"Benarkah? Mm aku ingin mengatakan sesuatu siapa tau bisa berguna untuk membantu mengungkapkan pelakunya"

"Baiklah katakan saja bibi"

"Jadi beg---"

"Sayang!!! Kenapa lama sekali?? Ini filmnya sudah mulai!!" Ucapan Bibi merry terpotong karena panggilan God. Bass menghela nafasnya dan melirik Bibi merry.

"Besok kita bicarakan masalah ini saat P'God bekerja"

"Baik Tuan" Bass menganggukkan kepalanya.

"Baiklah aku menghampiri si raja God itu dulu" Bibi merry terkekeh dengan perkataan Bass.

Bass pergi menghampiri God sambil mendengus dan meletakkan makanannya di meja hadapan God.

"Tidak sabaran sekali eoh?"

"Ya kau lama, sedang apa sih di dapur"

"Ya aku kan mencari dulu makanannya"

Flashback off

"Bass Sayang?" Bass terkejut dan menolehkan kepalanya ke arah God.

"Oh sudah selesai? Ini aku sudah menyiapkannya" God tersenyum menatap Bass.

"Kenapa tersenyum?"

"Tidak ada apa-apa, hanya saja kau sudah berperan seperti seorang istri" Bass memutar bola matanya malas.

"Segera pakai bajumu, lalu kita sarapan"

"Baiklah istriku"

"Aku bukan istrimu Phi"

[GodBas] My Detective ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang