Part 26

1.3K 180 67
                                    

Part selingan 5555

Udah lama ga mecahin kasus, jadi part ini khusus Bass yg lagi mecahin sebuah kasus.

Dihimbau untuk yang tidak paham dengan penjelasan pada chapter ini maklumin aja ya wkwk

Oh iya jangan lupa komen, tanya, saran liat dicontohnya paling bawah

.

.

God terus memandangi pria mungilnya yang digiring oleh dua polisi disamping kanan kirinya, Ia masih menatap nanar walupun sosok mungilnya itu sudah tak terlihat lagi. Pikirannya risau ia memikirkan keadaan kekasihnya

'apa akan baik-baik saja?'

'bagaimana jika ia kedinginan?'

'bagaimana jika ia bosan?'

'bagaimana jika ia sakit?'

seperti itu lah yang ada dipikiran God saat itu. Ia takut kekasihnya kenapa-kenapa saat dipenjara.

"Tuan Muda tidak perlu khawatir kami akan membuat Bass nyaman dipenjara" God merasakan seseorang menepuk pundaknya pelan, ia menoleh dan mendapatkan Inspektur Ake dihadapannya.

"Kenapa kau tidak menghentikannya hah! Phi kenapa aku tidak boleh mencabut tuntutan itu? Aku anak mafia itu, mafia yang sudah dibunuh Bass. Aku tidak pernah menuntut apapun dari Bass. Tapi kenapa Bass masih juga dipenjara?" Inspektur Ake merasa bersalah melihat Tuan Mudanya mengamuk seperti ini, tapi ini adalah peraturan, semua yang ia lakukan juga demi kebaikan Bass.

"Tuan Muda, kau memang tidak menuntut Bass, tapi... Mila. Dia adalah adik ayahmu, dia mempunyai hak yang sama untuk menuntut Bass. Seorang detektif yang memiliki kesalahan seperti yang dilakukan Bass, hanya punya dua kesempatan untuk bertanggung jawab. Pertama menuruti keinginan sang penuntut entah itu harus dipenjara, ia harus tetap melakukannya dan yang kedua ia harus mengubur mimpinya menjadi detektif lagi karena ia harus keluar dari pekerjaannya sebagai detektif" God terkejut, ternyata konsekuensi yang harus diambil Bass sangat besar.

"Kau tau sendiri, cita-cita Bass sejak kecil adalah menjadi detektif. Tidak mungkin aku mengubur mimpinya itu, lagipula kinerjanya di dunia detektif sangat baik. Aku hanya bisa mengurangi hukuman yang diterima Bass, itu lebih baik menurutku daripada ia selamanya tidak bisa menjadi detektif lagi.." God mengangguk paham mendengar alasan Ake.

"Bagaimana aku menjelaskan semuanya pada ibu Bass?" Ake menepuk pundak God dan mengangguk

"Kau pasti bisa tuan" Ake menyunggingkan senyumnya, God memilih memberikan senyum tipisnya. Inspektur itu melangkah meninggalkan God sendiri, God menolehkan kepalanya menghampiri detektif lainnya.

"Kim, Tae, ikut aku.. Bantu aku mengatakan semuanya kepada Ibu Bass" mereka hanya mengangguk sebagai jawaban permintaan God.

Saat mereka sampai dikediaman Bass, ibunya menyambut dengan hangat. Ia terus bertanya dimana Bass, kenapa mereka tidak bersama Bass. Akhirnya dengan perlahan mereka menjelaskan apa yang terjadi saat persidangan tadi. God terus memperhatikan wajah wanita paruh baya itu yang terlihat tenang, namun wajah syoknya tak dapat tertutupi. Cairan bening dari matanya bahkan tidak berhenti mengalir dipipi yang mulai keriput itu. Mereka berusaha menenangkan Ibu Bass agar tetap tenang dalam menghadapi semua ujian ini.

¤¤

Sudah seminggu Bass berada di dalam penjara, Selama itu pula God hampir datang setiap hari bahkan sehari bisa tiga kali. Polisi sempat ingin memarahinya namun mereka mengurungkan niatnya setelah tau pria itu siapa. Pengusaha kaya raya anak seorang mantan mafia.

[GodBas] My Detective ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang