Part 8

1.7K 216 30
                                    

"Aku tau kau masih baru tapi kau jangan lamban seperti itu! Jika kau seperti itu terus yang ada semua penjahat akan kabur!" Bass meninggalkan God yang masih diam saja. God menjatuhkan badannya setelah Bass pergi. Kepalanya bertambah sakit.

Tes

Tes

Darah mengalir dari kepala bagian belakangnya. Tak lama Pandangan God pun mengabur, seketika semuanya gelap. Terakhir yang dia lihat adalah Bass yang menatapnya.
.

.

Seorang anak kecil tengah bermain basket bersama teman-temannya. Tak lama datang kedua orangtua sang anak. Mereka tersenyum lembut melihat sang anak sangat pandai bermain. Setelah lelah anak itu menghampiri kedua orangtuanya. Orangtuanya memberikan minum dengan berebut.

"God Mae bawakan jus jeruk agar kau merasa fresh lagi"

"Tidak tidak, lebih baik air putih nih pao bawakan"

"Air putih tak ada rasa God lebih baik jus jeruk, manis ada rasanya gitu"

"Air putih lebih sehat God, ini saja" Sang anak menatap kedua orangtuanya bingung. Dia tersenyum melihat keduanya memperebutkan perhatian God. Alih-alih sang anak angkat bicara

"Kurasa perkataan Mae benar, Jus jeruk enak ada rasanya"

"Nah kan, nih minum-minum. Abaikan Pao mu" mereka terkekeh melihat wajah murung sang ayah.

"Tapi air putih juga sehat untuk diriku setelah berolahraga" God akhirnya meminum keduanya untuk menghargai sang orangtua.
.

"Mae.. Mae bangun!!"

"Maee!!"

"Haahaha ya ampun anak Mae kenapa?" Sang ibu tertawa melihat sang anak yang menangis.

"Mae jangan berpura-pura seperti itu, God takut" Kini ibunya memangku God

"Aku takut mae meninggalkanku"

"Mae tak akan meninggalkan God sendirian, kau tau? Mae dan Pao ingin melihatmu dewasa menjadi pria tampan. Lalu menjadi sukses dan menikah serta memiliki anak. Mae ingin melihat itu semua suatu saat nanti" Ibunya tersenyum lembut.

"Mae janji tak akan pergi?"

"Janji"
.

.
Di sebuah ruangan yang beraroma pekat obat-obatan itu kini tengah terbaring pria jangkung. Dimana dikepalanya terdapat perban yang melingkar. Disamping tempat tidur terdapat pria mungil yang setia menatap wajah sang pasien, ya dia Bass. Bass sungguh tak menyangka akan terjadi seperti ini. Dia lah orang yang harus disalahkan, dialah penyebab pria itu terbaring.

Flashback on

Bass membawa pelaku ke dalam mobil, namun saat menengok ke belakang dia tak melihat God mengikutinya. Bass berpikir apa perkataannya terlalu kasar? Lalu dia kembali untuk melihat God. Alangkah terkejutnya dia saat melihat God yang memegang kepalanya dan darah? Bass langsung berlari ke arah God.

"P'God.. Bangunlah" Ya terdengar aneh memang, Bass yang selama ini tidak pernah memanggil God dengan namanya atau bahkan menggunakan Phi tapi ini dia memanggil P'God.

"Phi kau kenapa?" God sudah kehilangan kesadarannya.
Bass menelpon Kim dan Tao. Akhirnya mereka sampai dan membantu membawa God ke rumah sakit. Disepanjang perjalanan mereka selalu bertanya apa yang terjadi. Tapi Bass terlalu khawatir dengan orang yang ada dipangkuannya ini.

"Phi cepatlah!! Darahnya terus keluar!"

Tidak ada yang bisa melawan Bass jika seperti ini. Ini berbeda dari Bass biasanya, terlihat dari wajah Bass yang khawatir. Mereka semua bungkam, dan langsung membantu Bass membawa masuk ke rumah sakit.

[GodBas] My Detective ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang