Part 19

1.3K 190 98
                                    

Bass langsung berdiri dan pergi ke rumahnya, rumah mendiang Ayahnya. Bass menghentikan sebuah taksi, ia tidak memperdulikan panggilan dari detektif lainnya.

"Kim coba kau ikuti Bass, sepertinya terjadi sesuatu. Jika terjadi sesuatu langsung hubungi aku atau Copter"

"Baik Phi" Kim langsung masuk ke mobilnya dan mengikuti taksi yang membawa Bass. Di dalam taksi Bass melihat keluar jendela, memikirkan God dan juga bukti yang mungkin ada di tempat ayahnya.

Bass mengambil ponselnya melihat foto dirinya dan God yang terpasang sebagai wallpaper diponselnya

Bass mengambil ponselnya melihat foto dirinya dan God yang terpasang sebagai wallpaper diponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bass mengetikkan sesuatu di handphonenya.

To : My Jerapah ❤

Phi maafkan Bass, Bass bisa menjelaskan semuanya.

Pesan itu sudah terkirim, namun tidak kunjung dibalas dengan kekasihnya. Bass mencoba meneleponnya namun tidak diangkat juga. Bass ingin menangis rasanya, jika tau akan terjadi seperti ini lebih baik ia mengatakannya sejak awal. 'Kau bodoh Bass!' teriaknya di dalam hati.

Bass sampai di kediaman ayahnya dulu, Bass segera turun dan hendak masuk namun

"Bass!" Bass menoleh ke sumber suara

"P'Kim?"

Plak

Kim memukul pelan kepala Bass

"Kau sudah kupanggil sejak tadi tapi tetap jalan saja!"

"Aw maaf Phi, aku terburu-buru"

"Ada apa? Ada masalah?" Bass menatap Kim sebentar ia bingung harus mengatakannya atau tidak.

"Kau pernah mengatakan padaku jika aku ini sudah dianggap seperti kakak kandungmu sendiri, lalu kenapa harus ada rahasia diantara kita?"
Bass menghembuskan nafasnya perlahan dan mulai menceritakan soal amanah yang diberikan oleh ayah God dan kejadian yang telah dialaminya beberapa hari ini. Sekaligus tentang kemarahan God padanya.

"Kurasa kau memang salah karena tidak jujur pada P'God, apalagi ini menyangkut ibunya. Wanita yang sangat dicintai dia" Bass merasa bersalah mendengar ucapan Kim tadi.

"Sudahlah aku akan membantu menjelaskan pada P'God nanti, sekarang kita cari bukti itu, kita cari siapa pembunuh ibunya" Bass tersenyum dan mengangguk.
Mereka masuk ke dalam rumah sederhana yang dulu ditinggali Tuan Piniwat.

"Kau masuk ke kamar, aku akan mencari ditempat lain" Bass mengangguk menuruti perintah Kim.
Bass masuk ke dalam kamar ayahnya. Bass membuka setiap laci di meja kerja ayahnya. Hanya ada berkas-berkas tidak penting di dalam sana. Bass sudah mencari di setiap laci tapi tetap tidak ketemu juga. Bass sudah menyerah, ia butuh ayahnya saat ini.

"Ayah Bass mohon bantu Bass, berikan Bass petunjuk" monolognya.
Bass berdiri melihat buku yang berjejer di rak dekat meja kerja ayahnya. Bass tertarik dengan sebuah buku "My family" Bass menarik buku itu, saat menariknya tanpa sadar sebuah benda kecil terjatuh. Benda yang berbentuk seperti memory card. "Apa isi di memory ini?"

[GodBas] My Detective ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang