Pagi ini Bass sudah bersiap untuk kembali lagi menjadi detektif setelah sekian lama cuti. Bass melangkah keluar dari kamarnya, di meja makan tidak ada siapapun, ia melihat note kecil tertempel dilemari pendingin.
Sayang, Mae sedang berbelanja bahan makanan ke pasar swayalan. Kau jangan lupa habiskan sarapanmu, jika kau buru-buru masukkan saja ke dalam kotak bekal. Kau harus tetap makan sarapanmu ok. Mae menyayangimu
Mae
Bass tersenyum membaca note dari ibunya itu. Ibunya terlalu khawatir padanya, maenya sekarang lebih protektif semenjak kejadian kemarin saat dirinya tertembak. Bass membawa bekalnya keluar rumah. Dilihatnya sebuah mobil berada didepan pagar rumahnya. Dihampirinya mobil itu, betapa terkejut dengan orang yang ada dibalik kemudi.
"Kau?"
"Hai Bass" Bass melihat senyum itu terpaksa ditunjukkan untuknya.
"Ada apa kau kesini? Masih membutuhkan nyawaku?" Ketus Bass
"Maafkan aku" Bass mengerutkan keningnya bingung
"Aku tau aku salah, aku gegabah, sekarang aku sadar siapa aku? Apa posisiku? God memberitahuku untuk melupakan dendam itu. Aku tidak diizinkan melakukan hal gegabah lagi. Aku minta maaf intinya"
"Oh jika kau sudah berubah baguslah P.. "
"Tee, namaku Tee"
"P'Tee?"
"Iya.." mereka berdua tersenyum, tidak ada lagi musuh yang ada hanya teman sekarang.
"Oh iya masuklah, aku kesini memang untuk menjemputmu. Atas perintah Tuan Muda God itu" Bass terkekeh mendengar Tee Mengatakan tuan muda God. Bass masuk ke dalam mobil Tee, tanpa ada niatan curiga.
"Memang P'God kemana Phi?"
"Dia kan direktur, ada dokumen yang harus dia tanda tangani. Rencananya siang ini dia juga ada meeting jadi tidak bisa bertemu denganmu. Mungkin malam dia bisa"
"Bukankah perusahaan dia ada di Amerika?"
"Iya kami sudah membuka cabang disini, namun diam-diam dari ayahnya" Bass mengangguk mengerti, setelahnya tidak ada percakapan antara keduanya. Setelah sampai di markas, Bass segera turun tak lupa mengucapkan terimakasih.
"Oh iya bass" Bass menoleh
"Aku ingin meminta nomormu"
"Oh iya phi" Bass mengambil ponsel Tee dan mengetikkan nomornya
"Ini phi"
"Oh terimakasih, nah itu nomorku. Ya sudah aku pergi ya"
"Iya phi terimakasih" Bass memasukkan ponselnya. Bass melangkahkan kakinya masuk ke markasnya namun dia dikejutkan oleh seseorang.
"Oy P'Tae kau mengagetkanku, sedang apa disini?" Bass memperhatikan Tae yang terus menatap kesebuah mobil yang mulai jauh.
"Phi!"
"Hah?" Tae benar-benar tidak mendengar ucapan Bass tadi, fokusnya hanya pada mobil itu, mungkin lebih tepatnya pada sang pengemudi.
"Kau melihat apa Phi?" Tae mengalihkan pandangannya pada Bass, dilihatnya Bass yang mengerutkan dahinya bingung.
"Bass apa kau mengenal Tee?"
"Tentu, dia orang yang hampir membunuhku. Tapi sayangnya dia adalah sahabat kekasihku, kenapa Phi bertanya seperti itu? Apa Phi mengenal P'Tee? Atau Phi masih dendam karena dia sudah hampir membunuhku? Lebih baik Phi lupakan saja, P'Tee sudah berubah" Jawab Bass sambil tersenyum. Tae terdiam entah apa yang dia pikirkan saat ini, yang ada diotaknya hanya 'Tee sudah berubah? Apa dia kembali menjadi Teenya dulu?' Tak lama ponsel Bass bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[GodBas] My Detective ✔
ActionBerawal dari balas dendam menjunjung tinggi kata kata pepatah yang mengatakan 'Nyawa dibayar dengan Nyawa' siapa sangka dalam misi balas dendam itu, harus hadir yang namanya cinta. Berhentilah sebelum terlambat Kehilangan seseorang yang kau cintai...