Part 28

1.4K 182 154
                                    

Hihihi nhwa backkk yuhuuu yang kangen nhwa siapa nih? Pasti p'cho, dedekku kiki wkwk ngarep

Maaf ya baru lanjut pasti udah bosen nunggu, mungkin sudah tidak mau menunggu. Atau sudah lupa? Hmmm

Baca ajalah biar inget btw sorry nih ya dikit nanti dilanjut lagi kok selaw ae

Happy reading

.

.

"Phi mencintai Bas"

Cup

Bas melotot saat mendapat ciuman dibibirnya, para suster yang suka gosip sampai berteriak sambil ditahan karena gemas melihat pasangan itu. Orang tua yang melihat hanya menggeleng sambil tersenyum.

"Phi.." Bas memukul pelan dada God, seperti anak perawan yang malu-malu. God terkekeh melihat wajah bas yang memerah.

"God?" Mereka menoleh ke arah sumber suara yang memanggil nama God. Seorang wanita cantik tubuh tinggi bak seorang model, God mengerutkan kening berusaha mengingat siapakah wanita itu?

.

Seorang wanita cantik tubuh mulus, rambut yang panjang dibiarkan tergerai, kaki jenjang putih bersih, senyum yang membuat siapa saja terpikat mata teduh yang bisa menghipnotis setiap mata yang memandangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang wanita cantik tubuh mulus, rambut yang panjang dibiarkan tergerai, kaki jenjang putih bersih, senyum yang membuat siapa saja terpikat mata teduh yang bisa menghipnotis setiap mata yang memandangnya. Wanita itu mendekati kedua insan yang sedang menatapnya bingung, namun pandangan wanita itu masih memandang pria jangkung yng berdiri kurang lebih 10 meter dari dia berdiri. Wanita itu berdiri dihadapan mereka, God dan Bass.

“Kau tidak mengingatku God?” Pria yang dipanggil God itu mengerutkan keningnya tidak mengerti, God bisa dibilang bodoh melupakan wanita cantik ini. Jelas yang diingat hanya kekasih mungilnya, Bass Suradet.
Wanita itu menepuk jidatnya kesal dengan pria bodoh dihadapannya itu. “Aom..” lanjutnya. Seakan tersadar dari alam sadarnya God langsung melebarkan matanya.

“Ohhh P'Aom?? Astaga!!” Wanita itu langsung memukul pelan lengan God karena tingkah God yang seperti ini membuat malu dirinya.

“Pelankan suaramu bodoh" God terkekeh lalu memeluk wanita itu tepat dihadapan kekasihnya. Catat! Di hadapan kekasihnya, yang padahal baru saja mereka berbaikan. Jangan ditanya lagi bagaimana wajah Bass, Bass syok melihat kekasihnya memeluk wanita lain. Untung saja Bass tidak memegang pistol saat ini, jika itu terjadi mungkin isi kepala kekasihnya ataupun wanita itu sudah keluar dari kepalanya. Bass menarik keluarkan nafasnya berusaha meredam emosi, bukan saatnya untuk cemburu pikirnya.

“Kau sedang apa disini Phi?”

“Aku harus mengunjungi seseorang disini"

“Seseorang?”

“Iya, ayo aku akan menceritakannya di dalam ruangannya" Wanita itu menggandeng tangan God untuk memasuki ruangan dimana, ruangan itu adalah ruangan seseorang yang sempat ditolong GodBas. Mereka berdua masuk ke dalam tanpa memperdulikan Bass yang mereka lewati, Bass mengepalkan tangannya sambil menutup mata berusaha bersabar. Telinganya sejak tadi panas, bukan hanya hati tapi juga telinga, bagaimana tidak? Suster yang berjaga malah asik bergosip, ada yang mengatakan ‘selingkuhan datang' ‘Lihatlah kekasihnya dilupakan, jelas saja dilupakan lihat saja wanita itu cantik' ‘Kalau aku jadi pria itu memilih pergi saja daripada seperti itu, tidak dianggap hahaha’
mendengar itu semua rasanya Bass ingin meminjam jahitan dokter untuk menjahit mulut para tukang gosip itu, agar mulut mereka itu diam tidak perlu membicarakan hal yang tidak penting.

[GodBas] My Detective ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang