Barakallahu laka wa baraka'alaika wa jamaa baynakuma fii khair ❤️
Part ini ada karena kebaperanku akan pernikahan mereka yang penuh inspirasi. Entah nyambung atau tidak dengan part sebelumnya, aku nggak tau 😅
******
Ketika kau ucapkan kalimat yang menggetarkan Arsy Allah, membuat seluruh pandangan mata yang ada tertuju padamu, mengaamiinkan doa-doa baik yang kita semua semogakan, menjadi saksi dua insan yang kini telah menjadi satu dalam sebuah ikatan pernikahan. Ketika itu pula, luluhlah seluruh pertahanan hatiku, kini ia telah membiarkanmu masuk dan menetap didalamnya. Perlahan, aku berjalan mendekatimu, menyambutmu yang telah sah menjadi suamiku...
Aku terharu dengan caramu mencintaiku, aku terharu dengan caramu menjemputku, aku terharu dengan semua rencana baik Allah untuk takdirku, menghadirkanmu sebagai hadiah terindah dalam hidupku, untuk bersama melangkah di jalan cinta-Nya....
Kini dengan penuh cinta ku beranikan diri menggenggam tanganmu, menciumnya dengan berharap ridho Allah untuk kita, doamu pun menyertai suasana sakral ini. Ku ucap janji dalam hati untuk berusaha menjadi yang terbaik untukmu, patuh atas perintahmu, karena sejak saat ini surga dan neraka ku ada ditanganmu. Bagaimana kamu menciptakan kehidupan dalam rumah tangga kita, seperti itu pula hidupku terisi.Tiada henti tatapan mata Arya hanya fokus memperhatikan setiap gerak-gerik Aira. Tatapan mata penuh cinta, rasa bahagia yang tak terbendung. Hari ini semua mimpi dan harapnya dalam doa telah menjadi kenyataan, ikhtiarnya menjemput cinta lewat jalan yang in shaa Allah diridhoi oleh Allah. Disampingnya saat ini, berdiri wanita anggun, berparas cantik dan berhati lembut. Memang bukan parasnya yang membuat Arya yakin untuk memilihnya, tapi akhlak baik dan kepribadiannya yang telah membuatnya menambatkan hatinya pada wanitanya saat ini.
Ucapan selamat saling beriring bersahutan menyapa mereka, doa-doa baik untuk keberkahan rumah tangga mereka mengalir tiada henti, semua orang seakan ikut merasakan kebahagiaan yang Arya dan Aira rasakan. Cinta tulus Arya akhirnya bersambut senyuman manis penuh makna. Pun dengan Aira, kekuatannya menjaga hati kini berbalas dengan hati yang juga terjaga, terjaga dengan penjagaan atas kuasa Allah.
"Aira, apa kamu bahagia?" Tanya Arya, kala mereka hanya berdua. Sementara satu demi satu tamu undangan mulai pulang.
Aira tidak langsung menjawab pertanyaan Arya, ia memilih menatap lekat wajah suaminya. Senyumnya perlahan hadir menghiasi wajahnya. Dengan lembut, Aira genggam kedua tangan Arya, "masih perlukah kamu bertanya?"
"Aku hanya ingin mendengarnya langsung darimu, bukan membaca raut wajahmu, apalagi mengintip kedalaman hatimu, aku tak mampu untuk itu, Aira."
"Jika ada kata yang lebih dari kata bahagia, maka kata itulah yang akan aku ucapkan padamu... Terimakasih telah memilihku, terimakasih telah meyakinkanku, terimakasih telah menjemputku dengan cara indah yang mudah-mudahan Allah pun ridho."
Dengan isyarat Arya seakan meminta ijin untuk mengecup kening Aira, dan Aira menganggukkan kepala mengijinkannya. Tanpa menunggu lama, Arya mengecup lembut kening istrinya.
Sorakan bahagia mengiringi kejadian itu, ternyata masih banyak pasang mata yang memperhatikan tingkah laku mereka. Seketika Arya dan Aira melihat kearah sekeliling mereka, yang juga sedang memandang mereka dengan sorak-sorainya. Senyum malu-malu mereka tampakkan membalas pandangan semua orang yang memperhatikan mereka.
"Sudah halal ini kok, nggak apa-apa, nggak apa-apa."
"Lanjutin dong..."
"Ciee cieee.."
"Haduh pengantin baru, bikin iri deh."
"Jadi pengen kannn..."
Dan masih banyak yang lainnya yang juga menggoda mereka, membuat Arya dan Aira semakin malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seindah Senyum Aira
General FictionSenyuman tulus itu tidak hanya terlihat indah dikala bahagia. Namun juga ketika duka menemaninya dan ia terima dengan sabar, lalu ia tersenyum. Menunjukkan pada dunia, bahwa ia mampu menghadapi semuanya...