20. Rahasia Lauhil Mahfuzh

10.1K 959 56
                                    

"Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh)."
(Q.S Ar-Ra'd : ayat 39 )

Lauh Mahfuzh, Lauh adalah papan dari papan kayu, dan papan kalau ditulis di dalamnya dinamakan 'Lauh'Mahfuzh yang berarti terjaga, kebanyakan ahli qiroat membacanya dengan jar sebagai sifat untuk lauh. Di dalamnya ada isyarat bahwa setan tidak akan mungkin masuk di dalamnya karena tempatnya terjaga agar setan tidak sampai kesana. Jadi, wujud Lauh Mahfuzh adalah sebuah papan kayu yang biasa ditulisi dan terjaga pada segala rahasia langit dan bumi.

Allah telah mencatat segala kejadian-kejadian di dalam Lauh Mahfuzh, dari permulaan zaman sampai akhir zaman. Baik berupa kisah dan  yang menimpa suatu , pengetahuan tentang para nabi dan rasul, tentang penciptaan dan lain-lain. Sekalipun jika kita tidak melihat segala sesuatu, semua itu ada dalam Lauh Mahfuzh.

Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa Lauh Mahfuzh diciptakan dari mutiara berwarna putih yang berasal dari yaqut (batu mulia) merah. Panjang buku ini antara langit dan bumi, sedangkan lebarnya membentang antara barat di timur. Hal ini dijelaskan dalam hadis riwayat At-Tirmidzi yang artinya:

"Yang pertama kali diciptakan oleh Allah adalah qalam yang berasal dari cahaya.' Menurut sebuah pendapat, qalam berasal dari permata putih yang panjangnya hampir sama antara langit dan bumi. 'Kemudian Dia menciptakan Lauh Mahfuzh (Lembaran yang Terjaga) dari mutiara putih yang berasal dari yaqut (batu mulia) merah, yang panjangnya antara langit dan bumi, sedangkan lebarnya antara barat dan timur." (HR. Tirmidzi)

"Sesungguhnya Allah memiliki lauh yang berasal dari mutiara putih. Dia suka melihatnya 360 kali dalam sehari semalam. Dalam setiap kali lihatan, Dia mencipta, memberi rezeki, mematikan, menghidupkan, mencabut kerajaan, memberikan kerajaan, dan mengerjakan apa pun sekehendak-Nya." (Ibnu Abbas ra)

Tafsir Qurtubi menjelaskan bahwa semua takdir Allah yang telah ditulis-Nya di Lauh Mahfuz bisa dihapus atau diubah oleh Allah. Allah lah yang menetapkan apa yang dikehendakinya terhadap hamba-hambaNya. Namun ini hanya akan berubah dengan doa dan perbuatan baik/ usaha.

Nabi Muhammad bersabda: "Tiada yang bisa mengubah takdir selain doa dan tiada yang bisa memanjangkan umur kecuali perbuatan baik"

Irfan menatap Guntur yang saat ini ada di hadapannya. Menatapnya dengan tajam dan mengintimidasi, sedangkan Guntur saat ini hanya bisa menundukkan kepalanya. Saat Asfa habis diberi obat penenang, ia tertidur dengan pulas. Kegaduhan yang terjadi sejak tadi maghrib membuat Guntur dan Anel yang saat itu ada di taman dekat lorong langsung berlari ke kamar Asfa. Hingga saat itu pula Irfan langsung menarik Guntur dan Anel pulang ke apartemen.

Sekarang, di ruang sunyi ini pada jam setengah 7 malam sehabis shalat isya' Irfan memanggil Guntur. Saat ini Irfan ada di apartemen Guntur dan Anel, Rumi dan Rania saat ini masih ada di rumah sakit menjaga Asfa.

Banyak sekali hal yang ingin Irfan tanyakan pada Guntur. Ia menatap mata Guntur seolah-olah mengintimadasi. Guntur hanya bisa diam sambil mengatur nafasnya dengan normal. Anel di kamarnya, mencoba memasang kuping dekat pintu ingin mendengarkan hal yang dibicarakan oleh para lelaki.

"Kenapa kamu sembunyiin semuanya sama mas?" tanya Irfan dengan suara baritonnya.

Guntur menghela nafasnya, ia yang sejak tadi menatap tangannya akhirnya mulai mendongakkan kepalanya. "Guntur enggak tau harus bilang sama mas tentang orang itu, karena Guntur tau mas pasti enggak bakal main bersih."

Irfan mengerutkan keningnya. "Maksud kamu?"

"Iya, mas cuman bakal ngegunain kekuasaan mas dan nyuruh orang  buat cari tau Zain siapa. Guntur tau cara kerja mas kaya gimana, dan Guntur sama sekali ga berniat buat ngasih tau mas tentang Zain."

Izinkan Aku Memilikimu 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang