"Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu hanya seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah tanaman-tanaman Bumi dengan subur (karena air itu), di antaranya ada yang dimakan manusia dan hewan ternak. Hingga apabila Bumi itu telah sempurna keindahannya, dan berhias, dan pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya (memetik hasilnya), datanglah kepadanya azab Kami pada waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman)nya seperti tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang yang berpikir."
(QS. Yunus 10: Ayat 24)
Salah satu nikmat dunia adalah merasakan cinta yang Allah berikan untuk hamba-Nya. Cinta adalah fitrah. Hidup tidak akan ada jikalau tidak ada cinta. Namun cinta yang abadi yang selalu ada di hati manusia adalah cinta kepada Allah, cinta kepada Dzat yang membuat alam semesta. Maha Pembuat cinta, Maha yang mampu membolak-balikkan hati manusia. Maha yang memegang milyaran hati manusia. Hanya Allah, hanya Allah saja yang bisa mengendalikan semuanya.Suara lantunan surat Al-Kahfi terdengar di pelataran Masjid Nabawi. Hembusan angin meraba kulitnya dengan halus di siang hari. Ia membaca ayat demi ayat surat itu, seiring membuatnya ingat akan sabda nabi tentang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum'at.
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
"Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum'at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum'at." (HR. An Nasa'i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami' no. 6470)
Hari ini adalah hari liburnya. Baru saja ia melaksanakan shalat Jum'at bersama Zain, ia langsung melakukan kebiasaan lamanya yaitu membaca surat Al-Kahfi hingga di akhir suratnya. Di sini pun ia bersama Zain yang ikut membaca surat Al-Kahfi. Tadinya Zain tidak akan ikut dahulu karena ingin membeli sesuatu. Namun, karena Zain belum menunaikan kebiasaannya maka ia lebih memprioritaskan membaca Qur'an terlebih dahulu.
Ridwan sangat menyukai surat Al-Kahfi. Banyak sekali kandungan dan cerita yang ada di dalamnya. Sekitar ada empat kisah tentang cobaan yang di alami seorang manusia; Ada Ashhaabul Kahfi. Tentang kisah pemuda yang tinggal di sebuah kota kafir, sehingga mereka memutuskan untuk bermigrasi karena Allah dan melarikan diri. Allah menghadiahi mereka dengan kemurahan di dalam gua dan perlindungan dari matahari. Mereka bangun, lalu menemukan seluruh desa beriman.
Yang kedua yaitu Shaahibul Jannatain, atau yang artinya pemilik dua kebun. Sebuah cerita tentang seorang pria yang diberkahi Allah dengan dua kebun yang indah, tapi orang lupa mengucapkan rasa syukur kepada Allah yang memberkahinya dengan segala sesuatu dan ia malah berani meragukan Allah mengenai kehidupan akhirat. Kemudian, taman-Nya dihancurkan. Dia menyesal, tapi sudah terlambat dan penyesalannya tidak menguntungkan dirinya.
Yang ketiga ada kisah Nabi Musa 'alaihissalaam dan Nabi Khidir 'alaihissalaan. Tepatnya adalah perjalanan Nabi Musa a.s dalam mencari hakikat ilmu dan berguru kepada Khidir a.s yang dimulai dari ayat ke- 60 sampai ayat ke- 82. Inti dari kisah ini bahwa ilmu itu milik Allah. Dan Allah memberi ilmu dan memuliakan manusia dengan ilmu bagi siapa yang Ia kehendaki. Karena itulah, betapa tidak layaknya setiap yang diberi ilmu merasa sombong, merasa dirinya lebih hebat, lebih pintar, lebih berilmu dari yang lain. Sejatinya, ketundukan dan keimanan kepada Allah yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu harus menjadi karakter utama orang yang berilmu. Menjadi seorang yang semakin tawadhu, ridha dan tawakkal atas apa yang menjadi ketentuan Allah atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkan Aku Memilikimu 2
Espiritual"Madinah bukan hanya kota dengan tanah yang suci, tapi ia telah menjadi saksi akan bayangan dirimu yang muncul di dunia baruku." ===================================== Setelah kejadian Gerakan Tanpa Tuhan atau lebih yang dikenal dengan GTT, yang memp...