3 - Jangan Nangis.

4.3K 341 23
                                    

"Tante kenapa nangis? Tante gapapa?"

"Papa sama mama kamu, kecelakaan... Sekarang lagi dibawa kerumah tante untuk segera di kebumikan..."

Kamu dengar kata-kata tante kamu, denger banget malah. Tapi, kamu ragu.

Masa iya sih? Hahaha

"Hah? Duh tan, bercandanya ga lucu tau"

"Tante ga bercanda, yn..."

Kamu denger suara isak tante kamu, trus kamu jadi cemas.

"Papa sama mama aku, tan?"

Prang!

Gelas yang kamu pegang jatuh bersamaan dengan hape kamu.

"YN!!" Jihoon teriak dari ruang tamu, dia langsung panik karna denger suara gelas pecah dari dapur.

Kamu terduduk di ubin yang dingin begitu denger pernyataan tante Taeri. Trus kamu denger suara langah kaki tergesa. Siapa lagi kalau bukan Jihoon?

"Yn lo kenapa?! Berdiri!" Kata Jihoon panik sambil ngambil hape kamu trus ngebawa kamu ngejauh dari pecahan kaca itu. Kamu nya udah lemas banget.

Perlahan, air mata kamu jatuh. Kamu berusaha keras supaya gak ngeluarin isakan. Tapi enggak bisa.

Jihoon udah dudukin kamu di sofa, perlahan, dia ngerapihin rambut kamu, tangannya bergerak buat ngehapus air mata kamu.

"Yn.. Ada apa? Cerita sama aku." Kata jihoon sambil menangkup kedua pipi kamu.

"Papa sama mama, hoon..." Kata kamu masih nangis.

"Kenapa, hm? Papa sama mama kamu kenapa?" Kata Jihoon pelan. Tangannya bergerak untuk ngegenggam tangan kamu yang bergetar dari tadi.

Kamu ngegeleng. Ga tau lagi mau bilang apa.

"Papa sama mama—

Kamu natep Jihoon.

—udah gaada."

Grep!

Jihoon narik kamu kepelukannya. Tangan dia ngelus kepala sama punggung kamu. Kamu nangis makin kejer, air mata kamu udah gak bisa dibendung lagi, kamu juga udah gabisa nahan isakan.

"Tangisin sepuasnya. Kalau mau pukul punggung aku, pukul aja. Aku disini buat kamu." Kata Jihoon sambil meluk kamu makin erat.

Perlahan tangan kamu ngebalas pelukannya, kamu peluk Jihoon erat banget. Sambil terisak di ceruk leher Jihoon.

"Shhh.. Mereka ga bakal suka ngeliat kamu kaya gini..." Jihoon ngelus punggung kamu, kamu nya masih senggugukan.

Pelan, Jihoon ngelepas pelukannya. Trus tangannya diletak di kedua bahu kamu.

"Tadi yang nelfon siapa?" Kata Jihoon.

"T-tante" Ucap kamu yang masih rada rada nangis

"Tante lo kok bisa tau?"

"Mama sama papa lagi dibawa kerumah tante."

"Tante lo rumahnya dimana?"

"B-busan"

Jihoon ngangguk, "oke, besok pagi lo gue jemput. Kita berangkat."

Kamu langsung kaget, "s-serius?"

WannaOne x YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang