"PERTANDINGAN SEPULUH MENIT LAGI!! AYO LIGHT TEAM!! SEMANGAAATTTT!!!!" Seru sang komentator, Daehwi:)
Kenapa Daehwi? Padahal kan ini tandingnya di kandang lawan? YA KARNA SI BOCAH NGESELIN INI NANGIS-NANGIS KE COACH MINTA JADI KOMENTATORNYA.
Dengan berat hati, coach mengatakan; "Yaudah terserah kamu aja, wi"
Ya allah kamu ngingetnya aja udah bikin perut sakit.
"Heh!"
"BANGs...a...d..."
Kamu natep 'dia' dan langsung melupakan rasa sakit di bahu malangmu yang barusan dipukul sama 'dia'.
"Dari dulu toksik mulu ya kamu." Ucapnya terus ketawa.
Kamu diem, dan beralih kembali natep ke lapangan. Sayangnya, suara lengkingan Daehwi menghilang. Disana, kalian bener-bener kaya lagi berdua doang di sekolah yang begitu gedenya. Gaada suara apapun walau kamu bisa ngelihat ada banyak orang yang lagi bersorak.
"Apa kabar?" Suaranya terdengar lagi.
Kamu masih diem. Antara takut dan males ya gatau pokoknya gapingin jawab aja gitu.
"Hei kenapa diem terus, hm? Jawab aku, yn."
Kamu natep dia, tepat dimanik matanya. Dan pada saat itu juga, semua memori tentang kalian terulang kembali bagai kaset rusak diotakmu.
🌈🌈🌈
"Buruan, Lin!" Seru Wooseok dari luar ruangan.
"Sabar nyari handuk!" Jawab Guanlin sambil ngobok-obok isi tasnya. Lalu tangannya meraih sebuah handuk kecik berwarna merah bertuliskan 'Supreme' di sebagian sisinya. "Nah, dapet."
Guanlin lari mengejar tim-nya. Dan jadilah sekarang dia berdiri disebelah Daniel.
"PERTANDINGAN SEPULUH MENIT LAGI!! AYO LIGHT TEAM!! SEMANGAAATTTT!!!!"
"Buset komentatornya melengking amat." Ujar Daniel.
Sebenernya Guanlin gak begitu perduli sih, tapi kaya ada something yang ngeganjel gitu, "hyung kaya kenal deh sama suaranya."
Mereka berdua diem terus tatep-tatepan.
"DAEHWI GOBLOK!!"
Seru keduanya. Dan detik itu juga mereka berdua langsung lari sekenceng-kencengnya kelapangan.
Tapi waktu tiba dilapangan, pandangan Guanlin malah fokus ke 2 manusia yang lagi bercengkrama dibangku penonton. Ah, mungkin gabisa disebut 'bercengkrama' karna disini cuma si lelaki yang bicara. Perempuan itu masih diam.
Sampai Guanlin sadar, kalau itu adalah kapten basket tim lawan mereka. namanya--
"Lah? Mingyu? Ngapain sama yn?"
Guanlin auto noleh, Daniel lagi berdiri sambil acak kecil rambutnya.
"Iya. Mingyu. Dia ngapain?"
Disaat itu juga, Guanlin beranjak dari tempatnya menuju bangku penonton tanpa perduli sama teriakan Daniel yang memanggil namanya.
🌈🌈🌈
"Bisa pergi jauh-jauh gak?" Ujar kamu dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
WannaOne x You
Fanfiction⚠UPDATE 2x SEMINGGU⚠ seatap sama cogan, 11 orang. mampus ga lo? yn : your name. bahasa kasar dan non baku, ada banyak kekerasan jg maybe? who knows( ͡^ ͜ʖ ͡^) 15+ [🔥cerita ini dibuat karena author iseng, jadi maap kalo lebih banyak recehnya daripad...