30| terdiam

364 49 0
                                    

Yerin menghempaskan tubuhnya diatas ranjang ia sama sekali tidak tau menau dengan apa yang terjadi.

Ia selalu bertanya siapa yang menjadi peran ayah disini,hingga papa daniel mengaku bahwa ia papanya itu sangat mengejutkan.

Juga membahagiakan untuk hoseok sang anak sulung yang merindukkan kasih sayang seorang ayah.

"Kenapa semuanya rumit,kenapa gue enggak bisa bahagia sedikit aja.gue enggak bebas memilih pasangan dan sekarang gue dihadapkan sama masalah keluarga."

Tidak berselang lama seseorang datang memenuhi pesan nyasar yang daniel tuju,ia tidak tau siapa lagi yang harus ia kirim pesan selain orang yang baru saja ia nobatkan menjadi sahabatnya.

"Maaf lama."ucap orang itu.

"Iya tidak apa apa."kata daniel dengan suara serak khas habis menangis.

"Apa yang terjadi sama papa lo?."tanya jungkook sembari mengelus punggung daniel.

"Papa gue kecelakaan,dia butuh banyak darah.tapi darah gue sama dia enggak sama dan persediaan dirumah sakit terbatas gue butuh banyak darah."jelas daniel menahan tangis.

"Emangnya golongan darahnya apa?."tanya jungkook.

" A golongan darahnya A."ucap daniel.

"Akh.kenapa harus A,maaf tapi golongan darah gue juga bukan A."tutur jungkook.

"Gue ngirim pesen buat lo bukan karena itu kok,gue cuman butuh temen biar bisa nguatin gue."

"Iya lo enggak menghubungi orang yang salah kok,gue siap mendengar semua keluahan lo.siapa tau lo bakal lebih tenang setelah ini,owh ya dimana yerin?."tanya jungkook.

Karena setelah ia merelakan yerin dan memantapkan hatinya untuk menjadi sebatas sahabat saja,ia hanya tau jikalau daniel adalah belahan jiwa seorang yerin.

"Yerin.."daniel ragu untuk melanjutkannya bukan karena ragu pada perasaan yerin padanya,tapi ia berusaha memaklumi karena mama yerin."yerin mungkin enggak diizin sama mamanya."kata daniel asal.

"Owh..masalah waktu itu,jadi sampai sekarang kalian masih diem diem."entah tebakkan dari mana yang jungkook dapatkan,tapi itu benar.

"Iya,yerin maupun gue enggak berani melawan keputusan mamanya."

"Tapi menurut gue,seorang mama tidak sepenuhnya akan benar selamanya.kalian harus membuktikan kalu kalian bisa bersama,kalian saling mencintai bukan?jadi perjuangkanlah.

Ini memang gila tapi..apa lo enggak berniat menelpon mama yerin karena papa lo dirumah sakit?bisa aja kan semua itu terjadi?."kata jungkook sembari memberi kode dengan menaik turunkan alisnya.

Hoseok berlari dengan pakaian yang belum sepenuhnya terpasang pada badannya,ia berjalan seperti tengah menghindari tangkapan dekoleptor.

"Ma!mama!."teriak hoseok berhasil membuat yerin terbangun.

"MAMA...MAMAaaAAAaaA."

Yerin keluar dan terkejut melihat kakanya melewatinya dengan pakaian seperti itu.

"Ada apa si bang?."

"MAMA!PAPA KECELAKAAN!."

Daniel kira rencana yang jungkook susun itu tidak akan berhasil nyatanya kini ia bisa melihat keluarga Jung tetangganya berbondong berjalan dengan rusuh kearahnya.

"Dimana ruangan jihoon?."tanya mama yerin-hyuna.

"Papa koma tante."kata daniel.

Hyuna segera memasuki kamar yang berada tepat didepan tempat duduk yang daniel dudukki.

Yerin kini menatap kedua lelaki dihadapannya.

Yang satu masa lalunya,

Dan yang kedua adalah masa depannya.

"Sorry tapi hape gue lowbat jadi enggak tau kalau lo nelpon."kata yerin dan dudum ditengah dua lelaki itu.

Untuk hoseok?ia sedang memasuki kamar papanya bersamaan dengan mamanya.

"Iya gpp kok,gue ngerti."kata daniel.

"Tapi disini yang enggak ngerti gue..

Jungkook menatap dua orang manusia disampingnya bergantian."kenapa kalian masih ngomong gue elo,kenapa enggak aku kamu atau yang yang-an?."

"Ululu kookie ini masih kek bocah kita ini kan lagi--

"Backstreet."potong jungkook.

Yerin mengangguk,tapi tidak dengan daniel ia diam dan berpikir dengan kata kata pacaran backstreet.sebuah status yang masih membatasi mereka dan tidak bebas.

TBC

Pacaran Backstreet   「Daniel X Yerin」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang