14| menjauh

665 94 1
                                    

Sekarang entah kenapa gue merasa berbeda,gue sebenernya benci sama dia karena dia adalah penyebab gue putus sama pacar gue.

Tapi semua itu berubah ketika gue mengenal dia lebih dekat,hm

Semuanya seakan berbalik ke gue sendiri,awalnya gue pengen bikin dimenderita kayak gue yang sama sama putus dari pacar.

Untuk sekian kalinya tapi menghancurkan semuanya,gue merasa enggak ngerti dengan perasaan gue sendiri.

Gue enggak perlu bikin dia putus dari pacarnya karena dia putus dengan sendirinya.

Dan gue sekarang malah jatuh kedalam pesonanya.

Perasaan gue terporan porandakkan karena dia,kenapa gue harus gagal untuk kesekian kalinya gue harus merasakan kehilangan padahal gue belum bisa milikin dia.

Mungkin memang benar dia itu bukan ditakdirkan untukku,dia hanya sebagai pemanis didalam hidupku yang pahit.

Jadi untuk apa aku mempertahankan perasaan ini?

Daniel menutup bukunya membiarkan semua masalahnya terpendam dalam buku itu,ia beranjak melihat jendela disebrang sana.

Yang tidak lain adalah kamar yerin,dia belum pulang.

"Say something good,yes i'am good."

Daniel menarik gorden kamarnya dan menutupnya agar cahaya tidak bisa memasuki kamarnya.

Kini daniel memilih untuk mendudukkan dirinya diatas ranjang dan melihat lurus,melihat dirinya sendiri dengan senyuman diwajahnya.

Akan tetapi untuk kali ini iya tidak bisa seperti itu,hatinya terlalu sakit.

"Seharusnya gue enggak sesakit ini,karena dia bukan siapa siapa gue.biarlah dia bahagia dengan cintanya."

Jungkook sangat mengerti dengan keputusan yerin dan ia menerima semuanya dengan lapang dada.

Toh yerin akan tetap menjadi temannya dan tidak akan meninggalkannya,itu yang penting.

Yerin pulang diantar jungkook dan berhenti tepat didepan rumahnya.

Daniel bisa mendengar suara klakson mobil jungkook yang sudah terpasang dimemori card otaknya.

"Kook makasih ya."kata yerin sambil tersenyum.

"Iya sama sama lain kali kita bisa main atau makan bareng kan?."tanya jungkook.

"Bisa."jungkook melambaikan tangan sebelum pergi.

Yerin melirik teras rumah daniel dan terlihat motor nya yang terparkir.

"Gue harap dia enggak kenapa napa."gumam yerin dan segera memasuki rumahnya.

Yerin membuka pintu kamarnya matanya bisa melihat jendela kamar daniel yang tertutup rapat dan gorden biru tua yang menghalangi.

"Dia kenapa?."tanya yerin dalam hati.

Sudah sekitar beberapa hari dari kejadian hari itu daniel tidak pernah berbarengan dengan yerin kesekolah hanya menyapa saja tidak.

Ini adalah hari dimana pensi diadakkan untuk mengumpulkan donasi yang akan diberikan untuk anak anak berkebutuhan.

Disinilah yerin terduduk ia masih heran mengapa daniel sangat dingin padanya dan tidak menjawab ataupun melihat pesan pesannya.

Bahkan nama panggilannya sudah diganti.

Yerin
gue kangen lo

Line.

Yerin
gimana keadaan lo?

6 hari yang lalu.

Yerin
kenapa lo berubah niel?

5 hari yang lalu.

Yerin
lo marah sama gue?

4 hari yang lalu.

Yerin
niel baca donk pesan gue dan kenapa lo enggak keliatan disekolah

3 hari yang lalu.

Yerin
maafin gue kalau gue ada salah sama lo

2 hari yang lalu.

Yerin
stop niel gue enggak tahan lo diemin kayak gini

Kemarin.

Yerin
daniel lo marah sama gue

03:25

Yerin
gue kangen lo

2 menit yang lalu.

Yerin menghela nafas sebelum beranjak untuk datang ke acara pensi yang diadakan dilapangan sekolah.

"Yer bareng gue yuk ke bawahnya."ajak sejeong.

Yerin mengangguk dan berjalan berasama sejeong kebawah,ia menuruni anak tangga dan tak disangka dia berpapasan dengan daniel.

"Daniel."kata yerin,tapi daniel malah melanjutkan langkahnya tanpa melihat yerin.

Yerin mengambil nafas dan berlari menyusul daniel segera ia menarik tangan daniel untuk berhadapan dengannya.

"Daniel lo kenapa sih ngejauhin gue?."tanya yerin yang terlihat bahwa dia sangat kecewa.

Ong yang sadar akan situasi ini beranjak meninggalkan daniel juga yerin disana.

"Gue enggak ngejauhin lo."jawab daniel dengan datar.

"Terus kenapa lo enggak bales chat gue enggak nyapa gue enggak ngajak gue berangkat bareng kenapa niel kenapa?."mata yerin sudah berbinar ia tidak tau harus berkata apa.

Yang pasti ia yakin perasaan yang ada dalam hatinya bukanlah perasaan terhadap seorang teman saja melainkan melebihi dari itu.

"Gue yang salah seharusnya dari dulu gue enggak berbuat itu,sorry gue pergi."jelas daniel sembari melepaskan pegangan tangan yerin terhadapnya.

"DANIELLLL."

*Bruk


TBC

Pacaran Backstreet   「Daniel X Yerin」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang