Seusai peristiwa menyenangkan kemarin sore seakan cuaca yang berubah drastis Yerin merasa cemas karena tidak ada kabar apapun dari Daniel.
Bahkan sudah beberapa kali Yerin menghubungi lelaki itu tapi tetap saja tidak ada jawaban.
"Gimana yer?."tanya Eunha rekan juga sahabat Yerin yang menjadi pendengar yang baik tentang semua masalahnya.
Yerin menggeleng kesekian kalinya,ia mematikan handphone nya dan menaruhnya diatas meja.
"Dari semalem enggak bisa dihubungi."kata Yerin membuat kerutan di dahi Eunha.
"Setelah pulang kemaren lo ketemu atau kontekkan ga sama dia."
"Kan rumah kalian sebelahan."sahut Eunha.
Yerin lagi lagi menggeleng ia merasa cemas dengan keadaan Daniel,terakhir kemarin ngobrol Daniel berkata jika ia akan menginap dirumahnya salah satu temannya.
"Kalau gitu mending kita ke kelasnya yuk."ajak Eunha dan dibalas anggukkan Yerin.
Keadaan sekolah sudah ramai banyak murid yang berlalu lalang terlihat dari luar jika kelas Daniel sudah dipenuhi siswa dan siswi.
Tetapi mata Yerin tidak bisa menangkap kehadiran Daniel.
"Permisi."
Semua mata tertuju pada Yerin salah satu murid merespon dengan mengangkat salah satu alisnya menunggu perkataan Yerin selanjutnya.
"Ada Daniel?."tanya Yerin.
Sebuah mata langsung beralih pada Yerin ketika nama tersebut disebut.
"Daniel."ucap seorang siswi dipojok sana.
Dia berdiri dari duduknya dan mengintruksikan kepada temannya untuk menunggunya.
"Lo nyari Daniel?."tanya siswi itu membuat Yerin mengangguk mantap.
"Dia sakit enggak masuk sekolah."kata siswi itu.
Yerin mengangguk dan beroh ria tanpa suara.
"Nama Lo siapa?."tanya siswi itu sembari mengulurkan tangannya.
Yerin menjabat tangan siswi itu."gue Yerin ,kalau Lo?"
"Gue Hyena,Kim Hyena."jawab siswi itu yang bernama Hyena.
Yerin tersenyum tipis ia merasa ada kedekatan lebih antara Hyena dengan Daniel.
Terlihat dari mata Hyena yang berbinar ketika membicarakan Daniel.
"Oh ya kenapa nyari Daniel?ada perlu sama anak itu?."
Terdengar sekali ditelinga Yerin seolah Hyena dekat dan akrab dengan Daniel dari cara dia berbicara pun bisa ditebak jika mereka dekat.
"Enggak kenapa-
"Udah yuk yer ke kelas udah bel masuk."ajak Eunha dan langsung menarik tangan Yerin padahal Yerin belum sempat bertanya tentang kenapa Daniel sakit.
"Eunha apa apaan sih main tarik aja."protes Yerin sembari memberhentikan langkahnya.
"Yer gue cuman enggak mau lo sakit hati."
Yerin mengerutkan dahi.
"Maksud lo?."tanya Yerin yang tidak mengerti dengan perkataan Eunha barusan.
"Yer cowok itu enggak bakal puas dengan satu cewek disekolah boleh dia sama di ini tapi diluar sama siapa aja."
"Apalagi sama temen sekelas."ucap Eunha.
Seolah Eunha bisa membaca pemikiran Yerin,sebenarnya Yerin juga selintas berpikir seperti itu tapi Daniel begitu?itu tidak mungkin.
Kini Yerin terlihat murung bahkan menghiraukan suara klakson yang terus saja Ong lontarkan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran Backstreet 「Daniel X Yerin」
Historia CortaEND [ cerita cinta tak seindah ekspetasi ] "Gue pacaran sama dia tapi backstreet." "Terus salah gue dimana?gue enggak tau lo pacaran sama dia,makanya gue deketin dia.gue suka sama dia." ☑non baku ☑up kadang ☑typo maafkan