29| dimana(?)

351 52 0
                                    

Bukan hanya malam ini tetapi malam malam sebelumnya yerin selalu disibukkan oleh yang namanya handphone hingga ia lupa kata makan ataupun mandi.

Yerin akan ramah kepada siapa saja yang ia anggap baik sama seperti hal nya ong.

"Yerin ayo turun kita makan malam."itu adalah suara mamanya yang masih sibuk membereskan masakkannya.

"Iya ma sebentar."jawab yerin sembari mengetik pesan dengan cepat bahkan ia bawa hingga ke meja makan karena terlalu asyik mengobrol lewat benda pintar tersebut.

Ditengah perjalanan hoseok terheran melihat yerin yang tidak biasanya tersenyum ngakak ketika melihat handphone,biasanya yerin selalu tersenyum malu sembari mengulunm bibirnya.

Untuk meredam kesenangan karena telah dibuat ngefly,oleh siapa lagi kalau bukan daniel.

*duk

"Aduh sakit."rintih yerin saat kakinya tidak sengaja mendaduk kayu tangga.

"Makanya jalan itu lihat lihat bukan lihatin hape mulu,sini lihat."kata hoseok sembari merebut kedudukan handphone itu agar berada ditangannya.

"Ikh jangan."mohon yerin.

Hoseok menjauhkan handphone itu dari yerin untuk melihat siapa sang sender,yerin masih bersi keras untuk merebutnya dengan berjinjit mengelilingi badan kakaknya itu untuk mencari celah lemah.

Dan benar yerin mempunyai seribu ide untuk itu.

"Bang cicak!."teriak yerin histeris membuat hoseok segera melihat area tubuhnya dan membiarkan tangannya turun dengan bergitu yerin tidak tinggal diam.

Secepat kilat dia berhasil mengambilnya dan berlari tidak lupa menoleh sekilas kepada kakaknya memperlihatkan lidahnya untuk merayakan kemenangan.

"Mweee elin menang."ejek yerin.

"Lagian seru banget ternyata sama ong."ucap hoseok datar.

Yerin terhenti dan berpikir apa yang telah ia lakukan,itu suatu kesalahan.

Ia tertawa karena lawakan ong,tapi ia seharusnya tidak menyembunyikan hal itu toh ong bukan daniel.

Daniel,

Akhir akhir ini lelaki ini disibukkan dengan pekerjaan sekolah maupun pekerjaan ayahnya,karena setelah ia lulus sma ia akan menjabat sebagai CEO menggantikan ayahnya.

Meski begitu ia masih sempat untuk bersay hay dengan kekasihnya,yerin.

Sebuah telpon membuyarkan lamunannya dengan segera tangannya meraih benda tersebut.

"Hallo."

"Dengan keluarga tuan jihoon?."

"Iya,ada apa ya?."

"Begini...

Tidak ada pembicaraan di atas meja makan semuanya hening begitu juga handphone yerin yang sudah ia sinlet agar tidak menganggu mengheningkan cipta yang sedang terjadi.

"Mama akan dipindahkan tugas kerja jadi yerin,kau akan bersama mama diamerika."

Yerin menghentikan pergerakkannya dan menatap mamanya yang fokus dengan makanan.

"Kenapa harus ke amerika ma,yerin mau disini sama bang hoseok."kata yerin.

Kini yerin dan mamanya saling menatap.

"Tidak bisa yerin,kakakmu akan sering ke drom dia akan sibuk dengan konsernya juga comebacknya.jadi kau ikut bersama mama."

"Enggak ma yerin enggak mau."

"Biarinlah ma,lagian yerin bisa ikut kok ke drom nanti sekali kali."ujar hoseok mendukung penuh keinginan adiknya.

"Tidak bisa jangan melawan apa kata mama."tegas mama.

"Apa karena ini juga aku jadi kurang kasih sayang seorang ayah."cibir hoseok sembari membanting sendok dan pergi begitu saja.

"Hoseok!hoseok!."

"Ma apa yang terjadi sebelumnya,tolong jelaskan.aku juga kurang sama seperti abang sama sam kurang kasih sayang seorang ayah."kata yerin.

"Kau tidak perlu ikut ikutan yerin."

"Tapi itu nyatanya ma."

Daniel sesekali mendengus kesal karena panggillannya selalu saja tidak dijawab semua pesannya sama sekali tidak terbaca.

Ia kalut mengharapkan seseorang datang untuk menghiburnya dan memberinya semangat.

Tapi apa sama sekali tidak ada jawaban sekalipun.

"Ya lo kenama yer?!."

TBC

Pacaran Backstreet   「Daniel X Yerin」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang