[43]

2.4K 169 4
                                    

namjoon menjejalkan bungkus permen ke dalam saku kirinya. kemudian dia menengok ke kanan dan ke kiri, mencari sosok yang dia cari.

namun tak lama seseorang berlari ke arahnya sambil tersenyum lebar. namjoon hanya diam dan menunggu seseorang itu datang menghampirinya.

"sudah datang?" namjoon menyambut.

"hm."

park jimin tersenyum lebar sambil menggandeng tangan namjoon untuk masuk ke dalam kafe yang cukup sepi. kemudian mereka menempati bangku yang kosong dan memesan minuman.

"vanilla latte."

"ice capuccino."

setelah pelayan pergi, namjoon menatap jimin intens. jimin balik menatap namjoon, tetapi wajahnya mengisyaratkan kebingungan.

"apa?"

"sejauh apa hubungan lo sama pira?"

jimin berdeham, kemudian menatap namjoon. "gua engga pernah melakukan hal yang engga baik ke pira."

pelayan datang membawakan pesanan mereka. mereka berhenti sampai akhirnya pelayan melangkah pergi.

namjoon meminum ice capuccino nya dan menatap jimin, "dulu gua pernah bilang ke pira kalo gua engga akan mengizinkan dia buat pacaran sama daniel dan anak bangtan. gua rasa lu harus tau."

jimin menatap namjoon tidak mengerti, namun ia tetap menunggu kelanjutan perkataan namjoon.

"keputusan gua udah bulat begitu gua ngeliat pira semakin menderita hanya karena lo suka sama dia."

"gua bukan sekedar suka, gua cinta."

"gua engga pernah peduli sama perasaan lo ke dia. gua hanya peduli perasaan pira yang menderita semenjak krystal nyerang dia."

nafas jimin tercekat. ia baru sadar jika namjoon memang menentang hubungannya. "lalu, lo mau hubungan gua sama dia gimana? lo mau bikin kita putus?"

namjoon mengepalkan tangan kirinya dan berusaha tenang. namun yang ada dia hanya bisa menatap jimin dengan lekat. ada kilatan dimata namjoon yang mengisyaratkan jimin bahwa dia benar benar membencinya.

"kalo gua suruh lo buat menjauh dari pira emangnya lu mau ngelakuin itu?"

jimin menghela nafas dengan gusar. kemudian dia menatap namjoon yang sedari tadi tidak memalingkan tatapan dari jimin. "pira setuju?"

"gua ngelakuin yang baik buat dia. gua enggak merasa melakukan hal yang salah meskipun merampas kebahagiaannya. karena bagi gua, pira bisa bahagia tanpa lu jim."

"serius? kalo gitu, apa lo mau merampas kebahagiaan sahabat lo sendiri?"

"memangnya lo sahabat gua?"

nafas jimin kembali tercekat. kemudian ia memandang namjoon dengan tatapan tidak suka. "selama ini lo anggap gua apa, jun?"

"dulu gua anggap lo sahabat. tapi semenjak pira diculik, gua ngerasa lo enggak sepantasnya gua anggap sebagai salah satu sahabat gua."

jimin tertawa hambar. ada kilatan kekecewaan dalam matanya. dia merasa ini tidak adil, meskipun ada sebagian dalam dirinya yang merasa bersalah.

jimin memang terluka begitu menyadari jika pira memang terluka karenanya.

namun, pira memaafkan segala kesalahannya. pira mengatakan dia baik baik saja. bahkan pira mengatakan dia akan selalu bahagia bila bersamanya.

namun kenyataannya itu semua berbanding terbalik dengan peristiwa yang pernah pira alami selama ini. apalagi semua penderitaan itu berasal dari jimin.

baper | park jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang