21 - ngomong pt. 3

5.6K 700 56
                                    

Hari semakin gelap, pemandangan di danau ini terlihat semakin indah. Lampu-lampu bangunan yang berwarna-warni menjadi latar di tempat ini.

Sepasang muda-mudi terlihat sedang menikmati malam ini dengan menaiki perahu berukuran sedang.

Yoongi mendayung perahu tersebut perlahan, menjaga keseimbangan perahu tersebut agar tidak oleng dan berakhir membuat mereka terjatuh ke danau.

"Cer-"

"Wah indah banget pemandangannya by."

Ucapan yoongi terhenti karena chaeri yang terlalu antusias. Senyuman tak pernah luntur di bibir chaeri. Membuat yoongi yang melihatnya juga ikut tersenyum.

"Kamu suka?"

Chaeri mengangguk dengan yakin. "Suka banget by,"

"Syukurlah."

Setelah itu, gaada lagi pembicaraan diantara mereka. Chaeri masih terkagum-kagum dengan pemandangan malam di danau ini.

Kedua tangan yoongi berhenti mendayung. Yoongi merubah posisi duduknya sehingga membuat perahu sedikit goyang.

"Ih by jangan banyak gerak nanti kita kecebur." Kata chaeri sambil pegangan pada kedua tangan yoongi.

Yoongi terkekeh, kemudian berujar. "Kalo kecebur paling basah."

"Ih nanti aku tenggelem, kan aku gabisa berenang."

"Kan ada aku yang bisa nolongin kamu."

"Ih gamau pokonya gamau."

Lagi, yoongi cuma terkekeh karena tingkah chaeri yang bisa dibilang menggemaskan. Detik selanjutnya, yoongi cuma ngeliatin chaeri secara intens.

Ngerasa diperhatiin, chaeri jadi gugup sendiri. Mukanya berubah jadi merah karena blushing.

"Kaka kenapa liatin akunya kaya gitu? Ada kotoran ya di muka aku?"

Yoongi cuma diem, dia masih tetep mandang muka chaeri tanpa noleh kemanapun.

"Ih kenapasih? Aku belekan ya?" Chaeri mengusap kedua bola matanya, memeriksa apa ada kotoran atau ngga di matanya.

Tapi pergerakan chaeri terhenti karena kedua tangannya di genggam yoongi.

"Ngomong ga ya?" Batin yoongi.

"Kenapa by? mau ngomong sesuatu?"

Berkat chaeri, yoongi berhasil tersadar dari lamunannya.

"Hm? Iya."

"Apa? Ayo bilang."

Yoongi narik napas dalam sebelum ngomong. Genggaman tangannya ia pererat.

"Kamu..."

Chaeri masih nunggu.

"Em, kamu..."

"Iya by, aku kenapa?" Tanya chaeri yang udah penasaran tingkat dewa. paan dah._.

Lagi, yoongi narik napas dan menghembuskannya sekaligus. "Kamu adalah indah yang tak dapat kusentuh. Sempurna yang tak dapat kumiliki cer."

Chaeri masih nunggu kelanjutan ucapan yoongi.

"Mengenal kamu adalah takdir. Menyukai kamu adalah pilihanku, bersamamu adalah impianku. Tapi, jika tuhan memisahkan kita. Aku gaakan pernah menyesal mencintai kamu."

Chaeri mengerutkan dahinya, menatap kedua bola mata yoongi, kemudian tersenyum. Kedua tangannya terulur untuk memeluk yoongi.

"Aku juga gaakan pernah nyesel udah menyukai kaka."

Yoongi tersenyum, kemudian membalas pelukan hangat chaeri.

***

Mobil milik yoongi terparkir tepat di depan rumah chaeri. Dengan langkahnya yang cekatan, yoongi keluar dari dalam mobilnya dan memutar untuk membukakan pintu untuk chaeri.

Yoongi tersenyum saat melihat chaeri yang tertidur dengan nyenyak.

Dengan hati-hati, yoongi coba buat menggendong chaeri ala bridal style. Tubuh chaeri yang ringan mempermudah yoongi untuk membawanya masuk ke dalam rumah.

Tepat saat di depan pintu rumah chaeri, jungkook membuka pintu. Penampilannya terlihat sangat rapih.

"Baru balik bang?"

"As you can see."

"Mamah gaada, papa juga gaada. Gue mau pergi, awas lo kalo macem-macem."

"Bacot."

Setelah itu, yoongi langsung pergi ke kamar chaeri dan menempatkan gadisnya itu di tempat tidur.

Selimut tebal yoongi sampirkan di badan chaeri. Sebelum pergi, yoongi mengelus rambut chaeri terlebih dahulu.

"I love you." Bisik yoongi tepat di telinga chaeri.

Lampu kamar chaeri yoongi matikan, kemudian ia nyalakan lampu tidur yang ada di atas nakas. Kemudian ia melangkah pergi.

Greb

Langkah yoongi terhenti. Yoongi membalik badannya melihat ke arah tangannya yang digenggam oleh chaeri.

"Kamu ga tidur?" Tanya yoongi.

Chaeri masih diposisi tidurnya, perlahan dia membuka matanya kemudian ngerubah posisinya jadi duduk.

"By?"

"Hm?" yoongi berdeham sebagai jawaban.

"Ada yang mau kaka omongin kan?"

"Ha?"

"Ayo bilang, kaka mau ngomong apa? Aku tau ada hal lain yang mau kaka sampein kan?"

Yoongi duduk menghadap chaeri. Membelai rambut chaeri, kemudian tersenyum.

"Kamu peka ya?"

"Ayo bilang."

Yoongi mengangguk. "Sebelumnya aku mau tanya."

"Iya ayo."

"Kalo misalkan, ada satu cowo, dia punya sahabat cewe. Dan si cewenya itu suka sama cowo itu, tapi cowonya nolak karena dia udah punya pacar. Disisi lain, cowo itu juga mau pertahanin sahabatnya itu karena dia baik. Menurut kamu gimana?"

Chaeri narik napas terlebih dahulu. Kemudian dia jawab panjang lebar.

"Ya gapapa, temenan kan boleh sama siapa aja. Cowo itu juga gabisa ngelarang sahabatnya buat suka sama dia."

"Apa sahabatnya itu ngerasa sakit hati?"

"Pasti by, karena gaada yang baik-baik aja setelah tau kalo cintanya bertepuk sebelah tangan."

"Em, oke."

Mereka berdua cuma diem-dieman. Ada rasa canggung diantara mereka.

"Kakak kan?" Tanya chaeri akhirnya.

"Hm? Apa?"

"Cowo itu, kakak kan?"

Yoongi sedikit kaget sama pertanyaan chaeri. Dia bingung mau jawab apa. Tapi, mau gamau yoongi tetep harus jujur.

"Aku sama sekali ga tertarik sama dia, aku anggap dia sahabat."

"Siapa cewenya by?"

"Namanya Ara. Dia anaknya temen ayah, dan dia bakal satu kampus sama aku pas di singapore. Dia baik, lugu, sama kaya kamu."

Chaeri cuma senyum, kemudian ngangguk tanda kalo dia ngerti. Apapun keputusan yoongi, chaeri tetep harus ngehargain keputusan yang yoongi buat.

__

"Entah kenapa, rasanya takut saat kamu mulai dekat dengan perempuan lain."
-Jeon Chaeri

***

Tbc!
Adakah yang kecewa karena ga sesuai harapan?😂

Tetangga✔ [Myg] -COMPLETED-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang