30 - tamu tak diundang

5K 565 41
                                    

Di sebuah cafe di kawasan kampus, perempuan berambut pendek itu tengah duduk menghadap dua orang perempuan yang tak lain adalah sahabatnya.


Chaeri tertunduk malu, wajahnya terlihat sedih. Ia merasa bersalah.

"Gue mau minta maaf sama kalian."

"Maaf buat apa ya?" Tanya teeara tanpa mau menatap chaeri.

Jaerin cuma diem ngeliatin kedua temennya itu ngobrol. Ia belum mau buka suara.

"Maaf, gue lupain kalian dan sibuk sama kak yoongi."

Teeara berdecih. "Emang gitu kan? Kalo udah punya yang baru, pasti lupa sama temen lama. Halah basi!"

"Santai kali ra jangan ngegas gitu." -jaerin

Jaerin sebenarnya tidak tega melihat sahabatnya seperti sekarang ini. Jaerin tau, tau betul kalo chaeri bukan ngelupain temannya. Tapi dia cuma mau luangin waktu buat pacarnya karena bakal ldr buat waktu yang cukup lama.

"Kesel rin, kita disini dianggep apaansih? Kita temenan bukan seminggu dua minggu loh ya, kita temenan udah dari lama. Sekarang malah jadi renggang cuma karena dia sibuk ngurusin cowonya?" -teeara

Chaeri semakin menundukkan kepalanya. Matanya mulai memanas dan siap meneteskan air mata.

"Maaf." Hiks. Chaeri mulai menangis. Dia benar-benar merasa bersalah.

Jaerin yang emang dari dulu ga tegaan jadi ngerasa bersalah juga karena melihat chaeri menangis.

Jaerin bangkit dari tempat duduknya dan beralih ke samping chaeri. Perempuan itu memeluk chaeri dari samping, mengelus punggung chaeri seraya menenangkan chaeri.

"Jangan nangis, ih ko jadi cengeng sih?" -jaerin

Tangisan chaeri malah semakin kencang. Chaeri kalo lagi nangis paling gabisa di tanya 'kenapa? Diapain?' Atau semacamnya.

Kalau ditanya begitu, bukannya jawab, chaeri malah kepikiran dan makin sedih.

"Cer jangan nangis ih." -jaerin

Teeara yang juga melihat chaeri menangis sampai sesegukan jadi ikutan ngerasa bersalah. Ia juga menghampiri chaeri dan memeluknya.

"Cerryyy jangan nangis, maafin gue." Ujar teeara

Chaeri menggelengkan kepalanya. "Gue yang harusnya minta maaf, gue udah nyuekin kalian dan sibuk sama kak yoongi."

"Gue gaada maksud buat lupain kalian, gue cuma pengen ngabisin waktu gue yg cuma sebentar sama kak yoongi-" ucapan chaeri terhenti karena ia menangis sampai sesegukan

"-karena gue gatau kapan bisa ketemu kak yoongi lagi."

Jaerin dan teeara semakin mengeratkan pelukannya pada chaeri. Teeara yang tadi udah marah-marah sama chaeri jadi ikutan nangis.

"Maafin gue juga, gue ga ngertiin lo. Gue tuh temen macam apa sih? Gitu aja ga ngerti." -teeara

"Ya lo nya sih bego." -jaerin

"Ko lo nyalahin gue sih?" -teeara

"Lah? Lo sendiri tadi nyalahin diri lo. Gimana sih?" -jaerin

"Kok lo sewot sih?" -teeara

Jaerin dan teeara ga berhenti adu bacot sampe gasadar kalo chaeri udah berhenti nangis.

"Ko kalian malah berantem sih?" -chaeri

Jaerin, teeara, dan chaeri saling menatap secara bergantian. Di detik selanjutnya, mereka bertiga ngakak bareng. Mereka nertawain diri mereka yang mereka pikir konyol.

Tetangga✔ [Myg] -COMPLETED-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang