Epilog

5.4K 495 31
                                    

"Cerry, barang-barang kamu udah dipacking belum?" Tanya mama sedikit berteriak.

"Udah ko ma, tinggal di angkut aja."

Setelah beberapa minggu berlalu, keluarga chaeri memutuskan untuk pindah rumah karena papa chaeri yang dipindah tugaskan dan gabisa terlalu sering nengok keluarga karena jarak yang sangat jauh.

"Yaudah kalo gitu kamu siap-siap sana, bentar lagi kita berangkat." Ucap mama chaeri.

"Iya ma."

"Oh ya, jaerin sama teeara ada dibawah tuh. Kalo udah selesai mandi samperin ya, sekalian aja gabung sama abang kamu. Ada temen-temennya juga tuh."

Chaeri terlihat sedikit ragu. Ia ingin menemui teman-teman jungkook, tapi ia juga sedang menghindari sesuatu. Ya, kalian tau maksudnya.

"Kenapa cer, ko ngelamun?" Tanya mama lagi karena tidak mendapat respon.

"Gapapa, aku mandi dulu kalo gitu."

Mama chaeri hanya mengangguk kemudian meninggalkan kamar chaeri dan membiarkan anak perempuannya itu membersihkan diri.

***

*play mulmed

Wangi aroma permen karet tercium dari kejauhan saat perempuan bertubuh mungil itu keluar dari kamarnya. Penampilannya kini sudah lebih rapih dari sebelumnya. Dengan dress merah muda selututnya, dan juga rambutnya yang dibiarkan tergerai membuat chaeri tampak lebih feminim.

Chaeri berjalan keluar rumahnya. Sudah terparkir beberapa mobil yang akan mengangkut barang-barang di rumahnya. Tak lupa teman-teman chaeri dan anak bangtan yang sedang sibuk membantu papa chaeri mengangkut barang ke dalam mobil.

Chaeri mengalihkan pandangannya ke kanan dan ke kiri. Mencari sosok laki-laki yang sudah lama tak ia lihat.

"Dia gaada." Batin chaeri.

Hhh. Chaeri menghela napasnya, kemudian berusaha tersenyum sebelum menghampiri teman-temannya.

"Ayo ayo semangat mas-mas, mbak-mbak." Ujar chaeri dengan nada cerianya.

Semua orang menoleh ke arah chaeri. Chaeripun menunjukkan cengirannya.

"Bantuin oneng!" Seru jungkook.

Tanpa keberatan, chaeripun ikut membantu jungkook dan yang lainnya.

Tak butuh waktu lama untuk mengangkut barang yang akan dibawa, kini semua sudah siap.

"Yah, kita bakal jarang ketemu." Ujar teeara sambil mengerucutkan bibirnya.

Chaeri dan juga jaerin merasa sedih karena harus berpisah. Walaupun pertemanan mereka belum terlalu lama, tapi mereka sudah saling mengenal satu sama lain. Baik dan buruknya, mereka sudah saling mengetahui.

"Gapapa, kalo ga sibuk gue sama cerry main ke rumah kalian. Atau kalo kalian ga sibuk kalian bisa main ke rumah kita." -jungkook

Teeara, jaerin,dan juga chaeri mengangguk antusias. Tak lupa anak bangtan yang juga ribut karena ingin ikut.

"Eh jaehyun mana ko ga keliatan daritadi?" Tanya chaeri.

Semua mata tertuju pada teeara. Teeara yang merasa sedikit risih karena diperhatikan seperti itu jadi kesal. "Ih apasih ko ngeliatainnya ke gue? Mana gue taulah emanh gue emaknya jaehyun?!"

Semua tertawa karena respon teeara.

"Kapan jadiannya sih ra? Lama bener." Chaeri.

"Ya gue sih siap-siap aja ditembak, cowoknya tuh kapan mau move onnya." -teeara

Mendengar itu, chaeri jadi sedikit merasa tak enak. Ya, jaehyun masih belum bisa move on dari chaeri. Bahkan jaehyun sampai tidak menyadari kalau ada perempuan lain yang menyukainya.

"Kalo gitu lo harus bisa bikin dia move on dong ra." -chaeri

"Bener noh" -bangtan

"Sabar ra, semua juga butuh proses." -jaerin

"Iya iya gue sabar. Tapi cer, lo  beneran gapapa kalo gue suka sama jaehyun?" -teeara

"Gapapa ra, gue udah gaada perasaan sama jaehyun. Sekarang gue pengen liat dia bahagia sama orang lain. Kalo orangnya lo, gue malah seneng lagi. Lo baik, bodo banget kalo dia sampe nolak lo." -chaeri

"Dih apaan nih malah pada curcol" -jimin

Chaeri dan teeara hanya cengengesan.

"Ayo cerry, jungkook, kita udah harus pergi." Ujar mama datang menghampiri.

"Yah tante:(" -jaerin,teeara

"Kalian kapan-kapan main ya ke rumah, tante tunggu loh."

"Pasti tante" -bangtan

Mereka semua akhirnya berpelukan sebelum kedua teman mereka benar-benar pergi. Berat, tapi harus bagaimana lagi?

Sebelum pergi, chaeri kembali menatap sekelilingnya. Namun sama seperti tadi, yang ia harapkan tak ada di sekitarnya.

Dengan berat hati, chaeri mengikuti jungkook masuk ke dalam mobil.

Mesin mobil sudah dinyalakan, seat belt sudah dikenakan. Mobil siap melaju meninggalkan rumah lama chaeri.

Namun...

"Stop!!!" Seorang perempuan berdiri di depan mobil jungkook, membuat jungkook harus mengerem mobilnya sekencang mungkin.

"Apa-apaansih ni orang?" Jungkook kesal.

"Lo bosen hidup ya? Minggir woy bahaya!" Sambung jungkook.

"Kak cerry aku mau ngomong sesuatu sebelum kakak pergi."

Chaeri menatap jungkook dengan ragu. Jungkookpun balik menatapnya. Mau tak mau, jungkook menghela napasnya dan membiarkan adiknya menemui perempuan itu.

"Kamu tau ga sih kalo tadi kamu hampir nyelakain diri kamu, ji?" Suara chaeri sedikit meninggi.

"Aku tau, tapi aku ga peduli. Aku harus ngomong sama kakak. Ini penting."

Chaeri menunggu yoonji mengutarakan semua yang ada dipikirannya.

"Aku gatau apa yang udah ka yoongi bilang ke kaka. Yang aku tau, kalian putus. Bener-bener putus."

"To the point yoonji,"

"Ka cerry, ka yoongi mau dijodohin. Ayah sama mamah mau jodohin ka yoongi sama cewe lain."






The end.

Halooo. Maaf nih epilognya gantung gini. Kesel ya? Kemarin banyak yang komplen karena ceritanya sad ending. Sekarang juga aku kasih epilog yang gantung.

Tapi jangan khawatir, aku punya sesuatu buat kalian. Tunggu postingan selanjutnya yaaaaa. Bye bye😊👋
(Jangan kutuk author)

Tetangga✔ [Myg] -COMPLETED-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang