(Adult)
Hidupnya baik-baik saja. Berkecukupan dan memiliki apapun yang dia butuhkan. Berbeda dengan sifat dan siasat yang hatinya pilih. Dia berantakan, segala yang bersangkutan dengannya penuh kesalahan. Dari mulai penampilan liar dan nakalnya, keh...
Derap langkah kakinya berjalan beraturan, tubuh tegaknya berdiri sambil terus memandang ke depan. Sampai dirinya telah berhenti tepat didepan pintu marmer coklat yang terpampang lebar, tiba-tiba saja ia berhenti. Karena seorang perempuan berkemeja rapih berani memberhentikannya sesegera mungkin. Wajahnya tak menangkap ekspresi keanehan apapun, pria itu hanya menurut jika perempuan didepannya ini sedang ingin berbicara dengannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selamat pagi, sepertinya anda pria yang membuat Nona Bae marah seminggu yang lalu." Perempuan itu, merupakan sekretaris pribadi yang khusus menjaga pintu ruangan dari pemilik butik sekaligus perusahaan ternama milik desainer terkenal Bae Joohyun.
Pria di depannya tidak lain adalah Oh Sehun, si pengacara muda tampan yang sama sekali tidak terlihat kesal atas omongan sia-sia karyawan ini.
Sehun tidak menjawab, hanya mengambil selembar kartu dari kantung kemeja yang berada di balik jas hitamnya. Kartu nama. Benda itu diserahkan begitu saja untuk sekretaris Park yang menatap pria tersebut dengan raut kebingungan.
"Maaf ini... untuk apa?" Sekretaris Park menerima lembaran kartu nama itu sambil bertanya dengan ragu-ragu.
"Aku merupakan seorang pengacara hukum, dan ingin bertemu dengan bosmu untuk sebuah keperluan." Jelas Sehun mengeluarkan kata-katanya yang sudah tersusun rapih dibenaknya.
"Tapi sebelumnya Nona Bae tidak lagi mengizinkan tamu-tamu seperti Nona Hyein dan anda untuk memasuki ruangannya. Beliau memberitahu saya dua hari yang lalu." Sekretaris Park menuturkan kata-kata yang sejujurnya. Membuat Oh Sehun menghela nafasnya pelan. Ini sudah hampir jam sebelas! Dan perempuan didepannya dengan seenak jidat menghambat waktu pertemuan antara Tuan Bae dan dirinya.
"Aku tidak butuh izin bosmu. Dan juga, aku kemari atas panggilan dari komisaris Bae bukan Nona Bae Joohyun. Jadi biarkan aku masuk sekarang." Lebih baik terang-terangan agar sekretaris Park bisa langsung mengerti intinya saja dan membiarkan Oh Sehun masuk secepatnya.
Dan ternyata benar, seketika wajah sekretaris Park mematung. Ia menatap kaget kearah Oh Sehun dengan wajah penuh rasa bersalah.
"Benarkah? Ah maafkan saya, k-kalau begitu... Silahkan masuk!" Dengan tundukkan badan yang sopan sekretaris Park sempat meminta maaf sebelum mempersilahkan tubuh Sehun melewatinya begitu saja seiring suara pintu marmer yang mulai terbuka.
Sehun merapihkan bagian jas hitamnya dengan terampil, ia kemudian melangkah lebih jauh lagi untuk memasuki segera ruangan Bae Joohyun lebih dalam. Begitu kedua matanya sudah dapat menemukan keberadaan seorang wanita dan pria paruh baya didepannya sedang berbincang santai, Sehun berdehem sopan. Menginterupsi pembicaraan mereka dengan kehadirannya saat ini.
"Selamat pagi, maaf mengganggu obrolan anda." Sehun berjalan pelan kemudian mengulurkan sebelah tangannya kearah dimana Tuan Bae berada. Tuan Bae seketika tersenyum tulus, ia menyambut dengan senang hati uluran tangan tersebut sekaligus kehadiran lelaki didepannya ini. Senyumnya tidak luntur sedikitpun dari wajah tuanya yang masih berkharisma.