Sejujurnya kaum hawa itu punya suatu kebiasaan yang biasanya lelaki sebut 'tak bersyukur'. Berkali-kali Joohyun tak mau membenarkan perkataan itu namun fakta tentang hal tersebut tak bisa lagi disangkal bahwa memang benar. Dirinya bahkan sudah membolak-balikkan pintu lemari tempat koleksi seluruh pakaian formal dan nonformalnya berkumpul. Namun tidak ada satupun yang masuk dengan keinginan hatinya hari ini, padahal seluruh baju indah telah tergantung begitu rapih di dalam lemari.
Wanita itu sempat melirik kearah angka jarum jam yang memberitahu secara tak langsung bahwa pagi ini ia sudah cukup kesiangan, dan tidak ada pilihan lain selain mengenakan pakaian kerjanya dengan hati yang setengah-setengah menerima.Begitu telah rapih dengan seluruhnya, Bae Joohyun keluar dari kamar tanpa berbicara sedikitpun. Kehadiran pria yang sedang berada di ruang tamu membuat Joohyun sedikit melirik tanpa berkata satu katapun. Oh Sehun juga disana, sedang mengenakan jam tangan berwarna silver dan sempat melirik Joohyun sebentar juga saat menyadari kehadiran istrinya tersebut.
Tapi begitu melihat penampilan Bae Joohyun saat ini, Sehun sempat terpaku diam dan terus menatap kearah wanita itu. Sehingga membuat Joohyun merasa bahwa dirinya sedang diperhatikan secara terang-terangan. Joohyun mendecakkan lidahnya tak suka dan langsung menolehkan kepala kearah Oh Sehun."Ada apa?" Tanya wanita itu terang-terangan tak suka dengan tatapan yang Sehun masih berikan hingga kini.
Oh Sehun masih diam dan memperhatikan dari ujung rambut atas wanita tersebut hingga turun sampai pada jari-jari kaki Joohyun yang sedang mengenakan sandal rumah. Kemudian pria itu menaikkan satu alisnya seolah menilai penampilan Bae Joohyun detik ini.
"Bukankah kau ke kantor untuk bekerja?" Tanyanya dengan suara berat khas seorang Oh Sehun.Joohyun mengernyit tak suka dengan pertanyaan tak masuk akal suaminya.
"Ya, memang." Dia menjawab dengan segala raut wajah ketusnya sambil memasukkan ponsel ke dalam hand bag mungil."Lalu ada apa dengan pakaianmu?" Sehun bertanya kembali. Lebih terdengar seperti sindiran halus yang mungkin bisa membuat seorang Bae Joohyun menyulutkan emosinya lagi.
Joohyun langsung mengangkat kepalanya dan beralih fokus secara keseluruhan untuk berbicara dengan lawan mainnya sambil melipat kedua tangan didepan dada.
"Lantas ada apa dengan opinimu?" Tanya wanita itu balik seperti menantang untuk beradu argumen dipagi hari ini."Bae Joohyun, aku memberimu nasehat karena kau terus-terusan berpakaian tidak wajar." Itu pengertian yang Sehun berikan secara buka-bukaan. Jujur saja, sudah dari beberapa hari yang lalu Sehun menyadari ada yang tidak beres dengan bagaimana cara wanita itu berpakaian.
"Aku tidak telanjang dan masih mengenakan baju, dimana bentuk tidak wajarnya?" Balas Joohyun lebih berani.
Sehun menghela nafas penuh, kemudian setelah beberapa detik dia membuang kembali dan menatap Joohyun intens sebelum kembali memberikan opininya secara lebih rinci.
"Dibagian dadamu, dibagian bokongmu, dibagian pangkal pahamu yang terekspos, dibelakang punggungmu yang terbuka pun juga." Lanjut pria itu dengan tenang, tak lupa kedua matanya menilai kearah dimana letak ketidakwajaran pakaian Joohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable [HunRene]
Fanfic(Adult) Hidupnya baik-baik saja. Berkecukupan dan memiliki apapun yang dia butuhkan. Berbeda dengan sifat dan siasat yang hatinya pilih. Dia berantakan, segala yang bersangkutan dengannya penuh kesalahan. Dari mulai penampilan liar dan nakalnya, keh...