21. Bae Joohyun Opportunities

4.7K 522 173
                                    

"Having one night making love together with me."

Kedua telinga Joohyun dapat menangkap dengan jelas setiap perkataan yang keluar dari bibir tipis suaminya. Maksud dari perkataan Sehun dapat dimengerti dengan mudah juga oleh otaknya. Namun dibandingkan marah atau menunjukkan emosinya yang tidak stabil, Joohyun memilih jeda beberapa detik sebelum bibirnya kembali terbuka untuk mempertanyakan sesuatu.

"Kau bisa berjanji setelah kita melakukannya, kau mau menceraikanku?" Tanya Joohyun balik.

Dari situ Sehun dapat merasakan seberapa besar pengaruh pertanyaan yang Joohyun katakan beberapa detik lalu. Sehun tidak bisa berpikir lagi selain menyadari bahwa Joohyun sangat ingin bercerai dengannya sampai memastikan pertanyaan seperti tadi.

"Lucu sekali..." Sehun tertawa dan Joohyun mengalihkan pandangannya.

"Kalau wanita normal mungkin akan menamparku dan memaki seburuk mungkin jika menceraikan istrinya setelah melakukan hubungan seksual, Tidakkah kau takut?"

Joohyun kembali menatap mata Sehun, lalu memberanikan diri bertanya apa adanya.
"Untuk apa takut?"

"Bagaimana kalau ternyata kau hamil setelah apa yang kita lakukan? Apa tidak masalah jika aku menceraikan dan meninggalkanmu bahkan saat kau mengandung bayi kita?" Memang hanya imajinasi semata, tapi Sehun mampu berpikir sejauh itu.

"Tidak masalah."

Sayangnya Joohyun bukan tipikal wanita yang mungkin meronta dan memohon agar tidak ditinggalkan. Sehun melupakan kenyaatan bahwa istrinya merupakan wanita paling keras kepala di dunia ini. Seharusnya dia menyadari hal itu dari awal, mengingat Joohyun akan terus menetap pada pendiriannya yang luar biasa sulit diubah.

"Jadi kau setuju?" Tanya Sehun sambil menyeringai puas.

"Aku setuju agar kau menceraikanku."

Begitu mendengar jawaban dari istrinya, Sehun langsung merengkuh pipi Joohyun dengan dua tangan. Joohyun menahan napas saat merasa Sehun mengecupnya lembut berkali-kali, seolah ingin menenangkan wanita itu lewat sebuah ciuman intens namun halus. Joohyun tidak menutup mata, hanya menatap kedua mata Sehun yang terpejam karena sibuk bermain dengan bibir istrinya. Dalam diamnya Joohyun, ia merasa ada satu persen perasaan menyenangkan saat bibir mereka menyatu, tapi lebih banyak rasa sakit hatinya yang terasa, makanya Joohyun tidak menikmati ciuman mereka seperti yang Oh Sehun lakukan sekarang.

Berkali-kali Joohyun menepis pikirannya yang menghantui agar dirinya cukup menutup mata dan menikmati dalam diam kecupan Oh Sehun, namun pria itu menciumnya terus-menerus tidak berhenti layaknya tidak ada kesempatan lagi. Gelagatnya tenang, dan ciuman Sehun terlalu sempurna seakan ia sudah berlatih dengan ratusan gadis. Joohyun ingin mendorong dengan kedua tangannya yang menyentuh dada Sehun, tetapi sebelum hal itu terjadi, Oh Sehun lebih dulu melepaskan sebelah tangannya untuk menarik pinggul Joohyun ke depan. Mengeratkan tubuh mereka untuk saling menyatu dalam sebuah ciuman penuh gairah.

Hatinya berdebar tak karuan, ini bukan pertama kalinya Joohyun berciuman, tapi satu-satunya yang paling memabukkan adalah bersama Oh Sehun. Karena masih berada dalam alam sadarnya, Joohyun memalingkan wajahnya agar Sehun berhenti detik itu juga dan ternyata berhasil. Joohyun menatapnya dengan kedua mata yang berkaca-kaca, menyadari betapa semena-menanya Sehun menyentuh dirinya. Bibir Joohyun bahkan bergetar sekaligus sibuk mengambil banyak udara untuk dihirup, berbeda dengan pria tersebut yang malah menatapnya seolah-olah malam ini Joohyun dikendalikan olehnya.

"Brengsek." Saat heningnya keadaan, Joohyun memaki. Dalam dan tenang, agar kata-katanya menusuk tepat di lubuk hati pria itu.

"Kau bilang kau setuju." Sehun menyuarakan balasannya dengan wajah paling dingin yang Joohyun dapat nilai malam ini.

Ineffable [HunRene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang